Kotabumi (SL) - Lantaran telah lama tak terawat, sebagian besar atap kantor Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Way Bumi, Lampung Utara (Lampura) ambruk, Senin (1/9) sekitar pukul 20:00 WIB.
"Atapnya roboh tadi malam sekitar jam 8," terang penjaga malam kantor PDAM Way Bumi, Hayatullah, Selasa (2/9).
Hayatullah menceritakan bahwa suara robohnya atap bangunan kantor utama PDAM Way Bumi itu terdengar hingga ke pemukiman warga. Akibatnya, dalam hitungan menit, puluhan warga berbondong - bondong menuju pusat suara dimaksud. "Suaranya keras sekali. Masyarakat langsung kesini sehabis mendengar suara robohnya atap kantor," tuturnya.
Menurutnya, Perusahaan milik daerah ini telah lama ditinggalkan para pekerjanya lantaran gaji karyawan PDAM Way Bumi telah lama belum terbayarkan. Tak adanya aktifitas pada kantor PDAM ini membuat sejumlah bangunan gedung perusahaan berikut asetnya menjadi tidak terawat. "Sudah dari tahun 2010 tidak aktifitas dikantor ini," ujarnya.
Bahkan, terusnya, ketiadaan aktifitas pada kantor ini juga memancing tangan - tangan jahil untuk melakukan pencurian. Setidaknya, dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini, telah terjadi sekitar 5 tindak pencurian aset dari PDAM. Beruntung, para pelakunya sempat ditangkap oleh pihak Kepolisian. "Kabel - kabel, genset milik PDAM yang sering jadi incaran para pencuri," ombuhnya.
Ditempat terpisah, Nujum Masya, Camat Kotabumi ketika dikonfirmasi terkait robohnya atap kantor PDAM tersebut, mengatakan bila pihaknya telah melakukan peninjauan terhadap kantor dimaksud. Selain meninjau, pihalnya juga berupaya mendata aset - aset perusahaan yang terkena robohan atap kantor tersebut. "Saat ini, kita masih melakukan pendataan apa saja aset perusahaan yang tertimpa atap dan kita juga akan segera lapor ke pak Bupati terkait persoalan ini," tutup dia.(Feaby)
"Atapnya roboh tadi malam sekitar jam 8," terang penjaga malam kantor PDAM Way Bumi, Hayatullah, Selasa (2/9).
Hayatullah menceritakan bahwa suara robohnya atap bangunan kantor utama PDAM Way Bumi itu terdengar hingga ke pemukiman warga. Akibatnya, dalam hitungan menit, puluhan warga berbondong - bondong menuju pusat suara dimaksud. "Suaranya keras sekali. Masyarakat langsung kesini sehabis mendengar suara robohnya atap kantor," tuturnya.
Menurutnya, Perusahaan milik daerah ini telah lama ditinggalkan para pekerjanya lantaran gaji karyawan PDAM Way Bumi telah lama belum terbayarkan. Tak adanya aktifitas pada kantor PDAM ini membuat sejumlah bangunan gedung perusahaan berikut asetnya menjadi tidak terawat. "Sudah dari tahun 2010 tidak aktifitas dikantor ini," ujarnya.
Bahkan, terusnya, ketiadaan aktifitas pada kantor ini juga memancing tangan - tangan jahil untuk melakukan pencurian. Setidaknya, dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini, telah terjadi sekitar 5 tindak pencurian aset dari PDAM. Beruntung, para pelakunya sempat ditangkap oleh pihak Kepolisian. "Kabel - kabel, genset milik PDAM yang sering jadi incaran para pencuri," ombuhnya.
Ditempat terpisah, Nujum Masya, Camat Kotabumi ketika dikonfirmasi terkait robohnya atap kantor PDAM tersebut, mengatakan bila pihaknya telah melakukan peninjauan terhadap kantor dimaksud. Selain meninjau, pihalnya juga berupaya mendata aset - aset perusahaan yang terkena robohan atap kantor tersebut. "Saat ini, kita masih melakukan pendataan apa saja aset perusahaan yang tertimpa atap dan kita juga akan segera lapor ke pak Bupati terkait persoalan ini," tutup dia.(Feaby)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar