Kotabumi (SL) - Dinas Perikanan Lampung Utara (Lampura) berencana melakukan pendataan aset Balai Benih Ikan (BBI) yang tersebar disejumlah Kecamatan diwilayahnya.
"Dalam waktu dekat, kita mau inventarisir BBI yang ada mulai dari gedung, mesin, hingga kolamnya," kata Sekretaris Dinas Perikanan Lampura, Suarter Alfian, dikantornya, Kamis (21/8).
Menurut mantan Kabag Humas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampura ini, pendataan ini bertujuan untuk menertibkan aset pada BBI dimaksud termasuk gedung, mesin penetas, dan kolam berikut induk dan benih ikan didalamnya. BBI dimaksud berada di Kecamatan Tanjung Raja, Abung Semuli, dan Abung Tinggi dan satu BBI percontohan di Kecamatan Kotabumi Selatan. "Semua yang ada pada BBI akan kita data termasuk induk dan benih ikan yang ada disana," imbuhnya seraya menambahkan, jenis benih ikan yang dikembangkan pada BBI yakni jenis ikan Nila dan ikan Mas.
Selain untuk memastikan keberadaan aset BBI yang ada, pendataan ini juga dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh potensi - potensi yang dimiliki oleh BBI tersebut agar dapat dikembangkan serta melihat seberapa besar manfaat BBI itu bagi masyarakat dan Pemkab Lampura. "Kita ingin tahu apakah BBI yang ada dapat terus kembangkan atau tidak," ujarnya.
Menurutnya, tak menutup kemungkinan pihaknya akan menjual atau menutup BBI dimaksud bilamana hasil pendataan dan kajian yang dilakukan itu menunjukan bahwa BBI tersebut tidak dapat dikembangkan serta tidak akan bermanfaat besar bagi Pemkab khususnya masyarakat Lampura. "Jika fakta dilapangan BBI itu tidak berpotensi berkembang dan bermanfaat bagi masyarakat dan Pemkab, tidak menutupi kemungkinan akan kita jual atau ditutup," tandas dia.
Ditambahkan, Kasubag Perencanaan Dinas Perikanan, Abdullah Tasim bahwa BBI yang ada di Kecamatan Tanjung Raja merupakan BBI yang terbesar. Sementara, kedua BBI lainnya terbilang BBI kecil. "Luas BBI di Tanjung Raja mencapai 1,5 hektar. Sedangkan BBI di Abung Semuli dan Abung Tinggi luasnya hanya 0,5 hektar dan 1/4 hektar," tutur dia.
Abdullah mengatakan dari ketiga BBI yang ada, hanya BBI di Tanjung Raja yang masih berjalan dan itu pun dengan seadanya. "Hanya BBI Tanjung Raja yang jalan itu juga belum maksimal. Kedepan akan kita revitalisasi," tuntas dia.(Feaby)
"Dalam waktu dekat, kita mau inventarisir BBI yang ada mulai dari gedung, mesin, hingga kolamnya," kata Sekretaris Dinas Perikanan Lampura, Suarter Alfian, dikantornya, Kamis (21/8).
Menurut mantan Kabag Humas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampura ini, pendataan ini bertujuan untuk menertibkan aset pada BBI dimaksud termasuk gedung, mesin penetas, dan kolam berikut induk dan benih ikan didalamnya. BBI dimaksud berada di Kecamatan Tanjung Raja, Abung Semuli, dan Abung Tinggi dan satu BBI percontohan di Kecamatan Kotabumi Selatan. "Semua yang ada pada BBI akan kita data termasuk induk dan benih ikan yang ada disana," imbuhnya seraya menambahkan, jenis benih ikan yang dikembangkan pada BBI yakni jenis ikan Nila dan ikan Mas.
Selain untuk memastikan keberadaan aset BBI yang ada, pendataan ini juga dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh potensi - potensi yang dimiliki oleh BBI tersebut agar dapat dikembangkan serta melihat seberapa besar manfaat BBI itu bagi masyarakat dan Pemkab Lampura. "Kita ingin tahu apakah BBI yang ada dapat terus kembangkan atau tidak," ujarnya.
Menurutnya, tak menutup kemungkinan pihaknya akan menjual atau menutup BBI dimaksud bilamana hasil pendataan dan kajian yang dilakukan itu menunjukan bahwa BBI tersebut tidak dapat dikembangkan serta tidak akan bermanfaat besar bagi Pemkab khususnya masyarakat Lampura. "Jika fakta dilapangan BBI itu tidak berpotensi berkembang dan bermanfaat bagi masyarakat dan Pemkab, tidak menutupi kemungkinan akan kita jual atau ditutup," tandas dia.
Ditambahkan, Kasubag Perencanaan Dinas Perikanan, Abdullah Tasim bahwa BBI yang ada di Kecamatan Tanjung Raja merupakan BBI yang terbesar. Sementara, kedua BBI lainnya terbilang BBI kecil. "Luas BBI di Tanjung Raja mencapai 1,5 hektar. Sedangkan BBI di Abung Semuli dan Abung Tinggi luasnya hanya 0,5 hektar dan 1/4 hektar," tutur dia.
Abdullah mengatakan dari ketiga BBI yang ada, hanya BBI di Tanjung Raja yang masih berjalan dan itu pun dengan seadanya. "Hanya BBI Tanjung Raja yang jalan itu juga belum maksimal. Kedepan akan kita revitalisasi," tuntas dia.(Feaby)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar