Senin, 23 Desember 2013

DISELIDIKI POLDA, PEMKAB TETAP BERANGKAT PESERTA UMROH

Kotabumi (SL) - Meski tengah diselidiki oleh Polda Lampung dan Polres Lampung Utara (Lampura), Pemkab setempat masih ngotot kembali memberangkatkan peserta umroh gelombang II, Jumat (20/12) sekitar pukul 07.00 WIB.

Kepala Bagian Kesejahteraan Sosial (Kabag Kessos) sekaligus Kuasa Penguna Anggaran (KPA) dalam kegiatan umroh membenarkan bahwa pihaknya kembali memberangkatkan sebanyak 49 orang ke tanah suci Mekkah pada gelombang II ini.

Senin, 16 Desember 2013

SEKKAB AKUI DIPANGGIL POLDA LAMPUNG


Kotabumi (SL) - Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Lampung Utara (Lampura), Rifki Wirawan mengaku sempat dipanggil Polda Lampung terkait proyek pengadaan barang dan jasa kegiatan ibadah umroh tahun 2013.

"Benar saya diundang (Polda Lampung) dan itu sekitar seminggu yang lalu," ucapnya, Senin (16/12).

Kendati begitu, Rifki enggan membeberkan isi pertemuan antara dirinya dengan Polda Lampung beberapa waktu lalu itu. “Saya itu diundang bukan diperiksa. Diundang dan diperiksa itu beda artinya,” kelit dia.

BANJIR RENDAM SEJUMLAH RUMAH WARGA


Kotabumi (SL) – Sedikitnya empat rumah warga RT V/LK III, Dusun Rawa Karya, Kelurahan Kota Alam, Kecamatan Kotabumi Selatan terendam banjir, Senin (16/12). Adapun keempat rumah yang terendam akibat meluapnya sungai aliran Way Sesah itu yakni, milik Sukis, Aman, Agun, Lamrah.

M. Muvit mengatakan, air sungai mulai masuk ke pemukiman warga sejak pukul 06:00 WIB meski sehari sebelumnya, air sungai sempat surut. Namun karena hujan yang terus berkepanjangan sejak Minggu sore hingga dini hari, air sungai meluap hingga masuk ke sejumlah rumah warga. “Air mulai naik pagi ini,” kata dia, Senin (16/12).

DBD KEMBALI RENGGUT KORBAN


Kotabumi (SL) - Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali menelan korban jiwa di Lampung Utara. Rizki Julio Putra (3,5) akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Urip Sumohardjo, Bandar Lampung, Minggu pagi (15/12).

Meski sempat mendapat penanganan medis sekitar lima hari lamanya, namun tubuh kecil putra pasangan Erik Antoni dan Ega ini tak mampu menahan ganasnya serangan penyakit DBD tersebut. Isak tangis membuncah dikediaman keluarga korban yang berada di Jalan Sutan Gading Marga, gang Tulang Bawang I saat jasad korban yang dibawa dengan mobil ambulans tiba sekitar pukul 12:05 WIB.

PRODA JADI LADANG PUNGLI


Kotabumi (SL) - Program Operasi Nasional (Prona) di Desa Banjar Wangi Kecamatan Kotabumi Utara, Lampung Utara (Lampura) ditengarai dijadikan ladang pungutan liar oleh aparat Pemerintahan Desa setempat. Sedikitnya, 150 sertifikat tanah yang pembuatannya melalui prona tahun 2012/2013 dipungut biaya sebesar Rp. 600.000/sertifikat tanpa alasan jelas.

Sejatinya, seluruh biaya dalam Prona yang bertujuan untuk memproses pensertifikatan tanah secara masal terutama bagi golongan ekonomi lemah ini telah ditanggung oleh negara melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

REKOMENDASI PILKADA DIBAWA KABUR 'OKNUM' PIMPINAN DEWAN


Kotabumi (SL) - Rekomendasi hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Lampung Utara (Lampura) yang telah telah ditandatangani tiga pimpinan DPRD setempat dikabarkan dibawa pergi oleh salah satu oknum pimpinan DPRD Lampura yang berinisial HN. Ketiga unsur pimpinan yang dimaksud yakni Ketua DPRD, M. Yusrizal, S.T, Wakil Ketua I, Ruslan Effendi, dan Wakil Ketua III DPRD, Hendra Setiadi.

"Hari Rabu (11/12) lalu, saat Wakil Ketua II masuk kerja, ternyata surat tersebut sudah tak ada di tempat. Berdasarkan informasi bagian risalah sudah dibawa salah satu pimpinan DPRD," jelas Sekretaris DPRD Lampura Sjachrizal Adhar, saat membuka konfrensi pers di gedung DPRD, Kamis (12/12).

POLSEK LIMPAHKAN TERSANGKA PENCABULAN


Kotabumi (SL) -  Polsek Sungkai Utara, Lampung Utara, (Lampura), melimpahkan perkara sekaligus Sutomo (28), tersangka kasus dugaan asusila ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Kotabumi, Kamis (12/12).

Warga Dusun Talang Sirih, Desa Negara Kemakmuran, Kecamatan Sungkai Utara, Lampura itu diduga telah mencabuli keponakannya sendiri, LN (6) pada Selasa 15 Oktober 2013, dikediaman tersangka. Tersangka sendiri ditangkap sehari setelah melakukan aksi pencabulan tersebut. "Korban pencabulan itu tak lain adalah keponakan kandung tersangka," ucap Kasi Pidum Kejari, Edrus, Kamis (12/12). 

PANITIA LELANG BENARKAN GUNAKAN SISTEM MANUAL


Kotabumi (SL) - Panitia pengadaan barang dan jasa kegiatan ibadah haji dan umroh Pemerintah Kabupaten Lampung Utara (Lampura) membenarkan bahwa lelang paket pekerjaan umroh tahun anggaran 2013 menggunakan sistem manual.

"Paket pekerjaan umroh itu masih menggunakan sistem manual," kata Ketua Panitia pengadaan barang dan jasa kegiatan ibadah haji dan umroh, Gunawan didampingi sekretarisnya, M. Kurnia WK, Kamis (12/12).

PILKADES DITUNDA HINGGA 2015


Kotabumi (SL) – Sedikitnya 57 Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Lampung Utara (Lampura) dipastikan tertunda hingga tahun 2015 mendatang. Sedianya, 57 Desa tersebut melaksanakan Pilkades pada tahun 2014.

Kabid Pemerintahan Desa (Pemdes) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) setempat, Juniriadi menjelaskan, dasar utama penundaan Pilkades diwilayahnya ialah surat dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tentang penundaan Pilkades. “Sekitar 57 Desa yang akan harusnya menggelar Pilkades pada tahun 2014 terpaksa ditunda,” terangnya, Kamis (12/12).

53 TERSANGKA DIGARUK DALAM OPERASI PEKAT III


Kotabumi (SL) – Sebanyak 53 tersangka diamankan Polres Lampung Utara (Lampura) dalam operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) III yang digelar sejak 23 November hingga 2 Desember 2013 lalu.

“Ke 53 tersangka itu ditangkap dengan berbagai kasus mulai dari kasus perjudian hingga kasus narkoba,” kata Kapolres setempat, AKBP. Helmi Santika dalam ekpsose hasil operasi Pekat III, dihalaman markas Polres setempat, Rabu (11/12).

OKNUM POLISI 'ANIAYA' TAHANAN, HELMI : YANG SALAH, KITA TINDAK


Kotabumi (SL) - Keluarga korban pemukulan oknum Polres Lampung Utara (Lampura), Juanda (51), tersangka Bandar judi togel, Rabu (11/12) mendatangi Polres setempat. Keluarga korban hendak mempertanyakan perkembangan kasus pemukulan yang dilakukan oleh oknum anggota Polres Lampura.

“Kita ingin minta keadilan atas Juanda. Karena meski Juanda itu tahanan tapi tetap memiliki hak asasi manusia (HAM) yang tidak sepantasnya diperlakukan sewenang – wenang,” kata dia.

DUGAAN PENYIMPANGAN UMROH KIA SANTER


Kotabumi (SL) - Aroma dugaan penyimpangan dalam program Umroh tahun anggaran 2013 yang dikelola oleh Bagian Kesejahteraan Sosial Pemerintah Kabupaten Lampung Utara (Lampura) sepertinya kian kentara.

Berdasarkan keterangan Layanan Pengadaan Sistem Elektronik (LPSE) setempat ternyata pengadaan proyek Umroh tersebut tidak menggunakan sistem pengadaan secara elektronik atau electronic procurement. Sejatinya, menurut Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 70 tahun 2013, paket pekerjaan yang nilainya diatas 200 juta harus dilelang menggunakan sistem pengadaan elektronik.

LAGI, WARGA TEMUKAN BAYI DIBUANG


Kotabumi (SL) – Sesosok bayi tak berdosa kembali dibuang oleh orang tua durjana yang tak menginginkan kehadiran sang cabang bayi. Beruntung, bayi tersebut masih sempat diselamatkan meski sempat dikerubuti semut.

Lokasi penemuan bayi merah yang diduga hasil hubungan gelap tersebut bertempat di Gang Suyudana, Rejosari, Kotabumi, Lampura, Selasa (10/12) sekitar pukul 09.30 WIB. Bayi yang berjenis kelamin laki – laki dengan berat 1000 gram dan panjang 35 centimeter itu pertama kali ditemukan didepan pintu kediaman Nurlela (43), warga setempat. Saat ditemukan, kondisi sang bayi masih dilumuri oleh bercak darah dan sempat dikerubuti oleh semut merah. “Bayi itu terbungkus kain, dan diletakan dialas kaki depan rumah,” jelas Nurlela usai mengantarkan bayi tersebut ke Rumah Sakit Umum Ryacudu (RSUR), Kotabumi, Selasa (10/12).

KEJARI BAGIKAN RIBUAN STIKER ANTI KORUPSI


Kotabumi (SL) – Kejaksaan Negeri Kotabumi, Lampung Utara membagikan stiker dan kaus kepada sejumlah kendaraan. Pembagian stiker dan kaos yang bertuliskan ‘katakan tidak pada korupsi’ itu dalam rangka memperingati hari berantas korupsi yang jatuh pada tanggal 9 Desember ini.

Pembagian sejumlah stiker dan kaus tersebut dilakukan langsung oleh Kepala Kejaksaan Negeri Kotabumi beserta jajarannya. Penempelan stiker ini dilakukan pada sejumlah angkutan kota maupun kendaraan pribadi yang  melintas di depan kantor Kejari Kotabumi, jalan Alamsyah Ratu Prawira Negara, Kelapa Tujuh, Kotabumi Selatan.

DUGAAN PENYIMPANGAN UMROH, DESMI : BENAR. SAYA DIPERIKSA POLDA


Kotabumi (SL) - Kabag Kesejahteraan Sosial (Kesos) Pemerintah Kabupaten Lampung Utara (Lampura) tak membantah pernah diperiksa oleh Polda Lampung terkait program Umroh tahun anggaran 2013 yang ditengarai bermasalah.

"Benar. Saya pernah dipanggil Polda Lampung sekitar seminggu yang lalu," terang Kabag  Kesos Pemkab setempat, Desmi Anwar, Senin (9/12).

OKNUM POLISI 'PENGANIAYA' JUANDA DIAMANKAN PROPAM


Kotabumi (SL) – Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polres Lampung Utara (Lampura) mengamankan oknum Polisi, AL yang diduga telah menganiaya Juanda (51), tahanan Polres setempat yang tersangkut perkara judi togel.

Oknum anggota yang bertugas menjaga tahanan tersebut berpangkat Briptu dan dan berasal dari satuan Sabhara Polres setempat. “Oknum anggota yang berinisial AL itu sudah diamankan anggota Propam,” kata Waka Polres Lampura, Kompol. Deden Heksa Putra, Senin (9/12).

POLRES BIDIK DUGAAN PENYIMPANGAN PROGRAM UMROH


Kotabumi (SL) - Polres Lampung Utara (Lampura) mulai menyelidiki dugaan penyimpangan program umroh tahun anggaran 2013 yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten setempat. Program Umroh tahun ini diperkirakan menelan dana sekitar Rp. 5 Miliar.

Kepala Unit Tindak Pidana Tertentu (Kanit Tipiter) Satuan Reskrim Polres Lampura, Iptu Supriyanto, Minggu (8/12) menjelaskan, dugaan penyimpangan yang kini sedang diselidiki oleh pihaknya tersebut berasal dari laporan masyarakat ke Polda Lampung belum lama ini.

SOSOK OROK GEGERKAN DUSUN BATURAJA


Kotabumi (SL) – Warga dusun V Desa Baturaja, Kecamatan Sungkai Utara, Kabupaten Lampung Utara (Lampura) digegerkan dengan penemuan orok yang terbungkus dalam kantong plastik putih, Sabtu (7/12) sekitar pukul 18.15 WIB.

Kuat dugaan, orok tersebut sengaja dibuang oleh orang tuanya yang tidak menginginkan kehadirannya. Lokasi penemuan sosok orok tersebut hanya berjarak sekitar 100 meter dari pemukiman warga setempat. Saat ditemukan, Orok yang diperkirakan berusia enam bulan tersebut telah membusuk dan masih terlilit ari-ari

JUANDA, KORBAN 'ANIAYA' OKNUM POLISI MASIH TERBARING LEMAH


Kotabumi (SL) - Juanda (51), tahanan Polres Lampung Utara (Lampura) yang menjadi korban penganiayaan oknum polisi hingga kini masih terbaring lemah di Rumah Sakit Umum Ryacudu (RSUR) Kotabumi. Penganiayaan atas Juanda sendiri terjadi didalam sel tahanan Polres setempat, pada Kamis (5/12) sekitar pukul 12.00 WIB.

DPRD SEPAKAT KELUARKAN REKOMENDASI PILKADA


Kotabumi (SL) - DPRD Lampung Utara (Lampura) akhirnya sepakat memberikan rekomendasi terkait hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) setempat seperti yang diminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lampura.

Kepastian pemberian rekomendasi ini didapat setelah pihak DPRD setempat menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama KPU setempat dan Pemerintah Kabupaten setempat yang diwakilkan oleh Kepala Bagian Hukum dan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) setempat. Sayangnya, RDP ini tidak dihadiri oleh pihak Riza Pachlevi.

PENCURI BOBOL RUMAH BERLIAN


Kotabumi (SL) – Aksi pencurian kian marak terjadi di Lampung Utara (Lampura). Pencurian kali ini terjadi kediaman Berlian (45),  warga jalan Merak II, Kelurahan Tanjung Harapan, Kotabumi Selatan, Lampura, Kamis (5/12) dini hari.

Kawanan pencuri tersebut berhasil menggondol sejumlah barang berharga milik korban seperti dua unit motor merk Yamaha Mio, dan Suzuki Smash, tujuh unit telepon genggam, dan satu unit Laptop, serta uang senilai Rp, 1,5 juta. Akibat kejadian itu, korban ditaksir mengalami kerugian sekitar Rp. 25 juta.

SERTIFIKASI GURU PAI MACET, KEMENAG: DANANYA TIDAK CUKUP


Kotabumi (SL) – Penyebab mandeknya dana sertifikasi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Lampung Utara (Lampura) mulai terkuak. Mandeknya dana tersebut ternyata disebabkan oleh anggaran yang turun dari Kementerian Keuangan tak sesuai dengan jumlah guru sertifikasi Kantor Kementerian Agama (Kemenag) setempat.

“Jumlah guru bersertifikasi terus bertambah. Sementara anggarannya tetap. Inilah penyeba utamanya,” ungkap Kasi Madrasah Kemenag Lampura, M. Isa dalam konferensi Pers, Kamis (5/12).

POLISI BEKUK DUA WARTAWAN 'BODREKS'


Kotabumi (SL) - Polsek Sungkai Selatan, Lampung Utara (Lampura) mencokok dua oknum Wartawan yang diduga melakukan pemerasan terhadap sejumlah Kepala Sekolah Dasar, di Desa ketapang, Sungkai Selatan, Lampura, Rabu (3/12) sekitar 16.00 WIB.

Rabu, 04 Desember 2013

LPSE LAMPURA HEMAT Rp. 225 JUTA



Kotabumi (SL) - Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Lampung Utara (Lampura) berhasil melakukan penghematan sebesar Rp. 229 juta pada tahun ini. Penghematan ini didapat dari selisih pagu nilai paket pekerjaan dengan hasil lelang yang telah dilakukan.

"Ada selisih pagu dengan hasil lelang senilai Rp. 229 juta. Artinya, LPSE berhasil melakukan penghematan anggaran pengadaan sebesar Rp. 229 juta atau hemat 0,32 persen," kata Sekretaris LPSE setempat, Diah Novilia, Rabu (4/12)

Ibu muda ini menuturkan, seluruh proses lelang paket pekerjaan yang dilakukan pihaknya telah selesai. Dimana, untuk tahun ini, pihaknya hanya berhasil melelang paket pekerjaan sebanyak 92 paket pekerjaan dengan nilai pagu sebesar Rp. 72.430 Miliar. Sejatinya, jumlah paket yang mereka tawarkan pada tahun ini berjumlah 104 paket pekerjaan dengan nilai pagu sebesar Rp. 84.3 Miliar. Namun tanpa alasan yang jelas dari Dinas terkait, paket tersebut berkurang menjadi 92 paket saja. "Awalnya, kita akan melelang 104 paket, tapi prakteknya yang berhasil kita lelang hanya 92 paket saja," jelasnya.

REKOMENDASI DITUNDA, PARYADI : DPRD ITU TIDAK FAHAM



Kotabumi (SL) - Wakil Bupati terpilih hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Lampung Utara (Lampura) September silam, Paryadi menilai penundaan pemberian rekomendasi terkait hasil Pemilukada oleh DPRD setempat sebagai langkah yang kurang bijak.

Penundaan pemberian rekomendasi ini sendiri disebabkan permintaan dari kubu Riza Pachlevi yang sedang menggugat Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), Bandar Lampung. "Gugatan Riza itu sudah sangat terlambat karena sudah ada keputusan dari Mahkamah Konstitusi (MK) tentang Pemilukada. (Persoalan Pemilukada) harusnya sudah selesai dan tidak ada lagi," terang Paryadi, melalui ponselnya, Rabu (4/12).

BEGAL BACOK TANGAN DAN KAKI SAMSUDIN



Kotabumi (SL) - Setelah sempat menghilang, kawanan begal sadis kembali beraksi di Lampung Utara. Kali ini, korbannya Samsudin (44), warga Dusun Trimulyo, Desa Kembang Tanjung, Abung Selatan, Lampura, Rabu (4/12) sekitar pukul 05.30 WIB.

Peristiwa pembegalan yang tergolong sadis dan kejam ini terjadi didekat pasar Simpang Propau, Abung Selatan. Akibat kejadian itu, korban terluka dibagian lengan dan kaki kirinya lantaran terkena sabetan parang dari pelaku.

SERTIFIKASI GURU MACET, DPRD PANGGIL KEMENAG

Kotabumi (SL) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lampung Utara (Lampura) bakal memanggil Kementrian Agama (Kemenag) setempat. Pemanggilan ini terkait tunggakan tunjangan sertifikasi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) yang belum dibayarkan sejak Januari - Desember.

"Kita sudah dengar keluhan para guru agama islam tentang sertifikasi yang belum dibayar oleh Kemenag setempat," kata ketua komisi D DPRD Lampura, Dewi Puspita Rosa, Rabu (4/12).

Selasa, 03 Desember 2013

DUGAAN PENYIMPANGAN RASKIN, KASI PIDSUS : KITA AKAN TINDAK TEGAS



Kotabumi (SL) - Kejaksaan Negeri (Kejari) Kotabumi, Lampung Utara (Lampura) mulai merespon dugaan penyimpangan Beras masyarakat Miskin (Raskin) yang terjadi di Desa Sinar Mas Alam, Kotabumi Selatan, Lampung Utara (Lampura).

"Sekarang kita sedang kumpulkan data - data dan keterangan pelapor guna melengkapi berkas perkara agar proses penyelidikan mendatang akan lebih mudah," kata Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidusu) Kejaksaan Negeri (Kejari) Kotabumi, Muhtadi, diruang kerjanya, Selasa (3/12).

RAPBD LAMPURA DEFISIT 16 MILIAR



Kotabumi (SL) – Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Lampung Utara (Lampura) tahun anggaran 2014 mengalami defisit sebesar Rp. 16,225 Miliar. Hal ini terungkap dalam rapat paripurna pengesahan Rancangan APBD Lampura digedung DPRD setempat, Selasa (3/12).

Bahkan, dalam paripurna tersebut juga terungkap bahwa sekitar 65 persen RAPBD Lampura tahun 2014 mendatang hanya dihabiskan untuk membayar gaji para PNS dilingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat. Dari total RAPBD Lampura tahun anggaran 2014 yang mencapai Rp. 1.1 Triliun, Rp. 750 miliarnya dihabiskan untuk menggaji PNS Lampura. Praktis, anggaran yang disediakan oleh Pemkab setempat untuk pembangunan hanya tersisa sekitar 35 persen saja.

Ketua Panitia Kerja (Panja) Anggaran DPRD setempat, Herwan Mega usai rapat paripurna tersebut membenarkan bahwa RAPBD Lampura tahun 2014 mendatang mengalami defisit sebesar Rp. 16, 225 Miliar. "Benar defisit. Defisitnya sekitar 16 miliar," kata Herwan, Selasa (3/12).

BELASAN WARGA NGLURUG KEJARI KOTABUMI



Kotabumi (SL) – - Belasan warga Dusun III, Desa Sinar Mas Alam, Kecamatan Kotabumi Selatan, Lampung Utara (Lampura) nglurug ke kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat guna melaporkan dugaan tindak korupsi yang dilakukan oknum Kepala Desa Sinar Mas Alam, Purwati, Senin (2/12) sekitar pukul 11.00 WIB.

Menurut Waris (60), salah seorang warga Sinar Mas Alam, oknum Kepala Desa (Kades) tersebut dilaporkan dengan sangkaan telah melakukan penyelewengan Raskin (Beras untuk Rumah Tangga Miskin) sebanyak 2,6 ton. Ribuan ton Raskin tersebut merupakan jatah raskin ketiga belas dan empat belas. “Selain itu, jatah Raskin warga Dusun III Sinar Selagan untuk bulan Februari juga tidak dibagikan oleh Kepala Desa kami,” tuturnya usai melaporkan dugaan itu dikantor Kejari setempat, Senin (2/12).

Minggu, 01 Desember 2013

ASYIK BERMAIN KOPROK, 3 PENJUDI DIAMANKAN


Abung Barat (SL) – Kepolisian Sektor Abung Barat Lampung Utara meringkus empat penjudi koprok diwilayahnya, Jumat (29/11) sekitar pukul 22.00 WIB. Dalam penggerebekan turut juga diamankan sejumlah barang bukti seperti lampu penerangan, 2 lembar terpal warna biru, 2 lembar karpet gambar mata dadu, uang tunai Rp162.000, 4 mata dadu,1 tempurung kelapa, 2 tas ransel.

Menurut Kanit Reskrim Polsek Abung Barat, Ajun Inspektur Satu, Irfan, keempat orang tersebut yakni Hartono bin jamali (35) swasta, warga Desa Ogan Jaya, Kecamatan Abung Pekurun, Lampung Utara. Rahman bin Bahuri, (32), swasta, dengan alamat Desa Ogan Jaya, Abung Pekurun, dan Anif bin Mahmud Yunud (18), swasta, bertempat tinggal di Desa Ogan Jaya, Kec. Abung Pekurun, serta Albert Hutabara, (32) swasta, warga Desa Nyapah Banyu, Abung Pekurun.

ASYIK BERMAIN KOPROK, 3 PENJUDI DIAMANKAN


Abung Barat (SL) – Kepolisian Sektor Abung Barat Lampung Utara meringkus empat penjudi koprok diwilayahnya, Jumat (29/11) sekitar pukul 22.00 WIB. Dalam penggerebekan turut juga diamankan sejumlah barang bukti seperti lampu penerangan, 2 lembar terpal warna biru, 2 lembar karpet gambar mata dadu, uang tunai Rp162.000, 4 mata dadu,1 tempurung kelapa, 2 tas ransel.

Menurut Kanit Reskrim Polsek Abung Barat, Ajun Inspektur Satu, Irfan, keempat orang tersebut yakni Hartono bin jamali (35) swasta, warga Desa Ogan Jaya, Kecamatan Abung Pekurun, Lampung Utara. Rahman bin Bahuri, (32), swasta, dengan alamat Desa Ogan Jaya, Abung Pekurun, dan Anif bin Mahmud Yunud (18), swasta, bertempat tinggal di Desa Ogan Jaya, Kec. Abung Pekurun, serta Albert Hutabara, (32) swasta, warga Desa Nyapah Banyu, Abung Pekurun.

PENDERITA HIV/AIDS LAMPURA NAIK JADI 52 ORANG


Kotabumi (SL) – Jumlah penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV)/Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) Lampung Utara terus meningkat setiap tahunnya. Jika pada tahun lalu jumlahnya baru mencapai 36 orang, kini penderita HIV/AIDS Lampura telah mencapai 52 orang atau mengalami kenaikan sekitar 29 persen penderita. Bahkan, ketiga puluh diantaranya dinyatakan positif sebagai penderita AIDS.

LAMPURA HIJAUKAN RIBUAN LAHAN KRITIS


Kotabumi (SL) - Lahan kritis di Kabupaten Lampung Utara (Lampura) hingga tahun 2013 mencapai 61.699,27 hektar (Ha). Oleh sebab itu, Pemkab setempat berambisi untuk melakukan penghijauan dengan menanam sekitar 1,421 juta batang pohon, dengan harapan memberikan hasil penghijauan di 2.760 lahan kritis.

JALANANNYA RUSAK, WARGA BLOKADE JALAN


Bukit Kemuning (SL) - Puluhan warga Dusun II dan III, Desa Suka Menanti, Kecamatan Bukit Kemuning, Lampung Utara memblokade jalan di Desanya, Kamis (28/11) sekitar pukul 08.00 WIB. Aksi blokade jalan dari warga Dusun tersebut dikarenakan jalan Desa yang selalu mereka gunakan mengalami kerusakan parah.
Kepala Desa Suka Menanti, Slamet membenarkan adanya aksi blokade jalan Desa tersebut. Dimana, warga tersebut menuntut perbaikan jalan Desanya. "Sepertinya mereka sudah tidak tahan melihat jalan yang rusak, jadi mereka memblokade jalan itu," tutur dia.

PEMKAB LAMPURA OPTIMIS RAPBD DISAHKAN AKHIR TAHUN


Kotabumi (SL) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Utara (Lampura) optimis Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2014 dapat disahkan dipenghujung tahun ini.
"Kita optimis pada pertengahan bulan depan ini, RAPBD kita sudah disahkan," ujar Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) setempat, Budi T. Tamin, Rabu (28/11).

ENAM PEJABAT LAMPURA DIPERPANJANG MASA BAKTINYA

Kotabumi (SL) - Sedikitnya enam Pejabat Eselon II Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Utara (Lampura) yang memasuki Batas Usia Pensiun (BUP) pada tahun 2014 mendatang bakal mendapat perpanjangan Batas Usia Pensiun.
Keenam pejabat tersebut yakni Kepala Dinas Pendidikan Budi Utomo, Kepala Dinas Tata Kota Edward, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah M. Amin, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Pardis, Kepala Badan Lingkungan Hidup Helmy Hasan, Staf Ahli Bupati Yuliani. Keenam pejabat tersebut akan memasuki masa pensiun terhitung sejak Januari hingga Juli tahun 2014. "Ada enam pejabat Eselon II yang kita ajukan ke Baperjakat (Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan) untuk diperpanjang," kata Kabid Administrasi dan Kesejahteraan Pegawai, M. Erwinsyah, Rabu (28/11).

Rabu, 27 November 2013

KURANGI VOLUME PEKERJAAN, REKANAN DITAHAN KEJARI


Kotabumi (SL) - Kejaksaan Negeri (Kajari) Kotabumi, Lampung Utara (Lampura) akhirnya melakukan penahanan atas Azil (50), tersangka tindak pidana korupsi dalam proyek rehab bangunan Sekolah Dasar Negeri 3, di Desa Seri Menanti, Kecamatan Tanjung Raja, Lampura. Proyek rehab bangunan SD N 3, di Desa Seri Menanti tersebut terjadi pada September 2012 silam.

Modus yang digunakan tersangka Azil yang juga sekaligus rekanan dalam proyek rehab yang menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) tersebut yaitu dengan mengurangi volume pekerjaan. Total kerugian Negara yang disebabkan ulah tersangka ini sebesar Rp. 48 juta. Sementara, total pekerjaan rehab itu sendiri yakni sebesar Rp. 166 Juta. “Tersangka Azil kita tahan untuk memudahkan dalam proses persidangan,” kata Kasi Pidsus kejari, Muhtadi SH, Rabu (27/11).

SENGKETA LAHAN TAK KUNJUNG USAI, KOMNAS HAM KEMBALI SAMBANGI LAMPURA


Kotabumi (SL) - Persoalan sengketa lahan antara masyarakat dan perusahaan di Kabupaten Lampung Utara sepertinya tidak pernah ada habisnya. Terbukti, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) kembali menyambangi Kabupaten yang dipimpin oleh Bupati Zainal Abidin pada Rabu (27/11) sekitar pukul 10:00 WIB.
Kepala Bagian Tata Pemerintahan (Tapem) Pemkab setempat, I Wayan Gunawan ketika dikonfirmasi, Rabu (27/11) menyatakan, kedatangan Komnas HAM di Lampura ini ialah untuk menindaklanjuti pengaduan yang masuk ke Komnas HAM tentang sengketa antara PT. Umas Jaya GPP, Lampung Tengah dengan warga Desa Gunung Sari, dan Desa Gunung Kramat, Abung Semuli, Lampura. “Tim Pemantauan Komnas HAM dipimpin langsung oleh Ketua Komnas HAM, Siti Noor Laila, dan sejumlah penyelidik dan administrasi,” terang dia.

MILIKI PUTAW, TIGA PEMUDA DITANGKAP


Kotabumi (SL) – Sedikitnya tiga pemuda diringkus Satuan Narkoba, Polres Lampung Utara, Rabu (27/11) sekitar pukul 09.30 WIB. Ketiganya ditangkap karena diduga memiliki Narkoba, jenis Putaw saat tengah berada disalah satu rumah didaerah Tanah Miring, Kota Alam, Kotabumi Selatan.

Ketiga pemuda itu masing – masing yakni, Hamdi HR (26),  warga jalan Raden Intan, Gang Lambang, Tanah Miring, Kota Alam, Kotabumi Selatan. Kemudian Nerwansah (17), warga jalan Raden Intan, Tanah Miring, Kota Alam, Kotabumi Selatan serta Wayan Sandi Guna (20), warga  Sidomulyo, Lampung Selatan.

DOKTER MOGOK KERJA, PELAYANAN TERGANGGU


Kotabumi (SL) – Lantaran ditinggal mogok oleh para dokter, pelayanan Rumah Sakit Umum Ryacudu (RSUR), Kotabumi, Lampung Utara terhadap pasiennya menjadi terganggu. Aksi mogok kerja dokter se-Indonesia ini dilakukan serntak diseluruh tanah air, Rabu (26/11).
Pantauan di RSUR, Rabu (27/11) sekitar pukul 10:30 WIB, sejumlah dokter di Rumah Sakit plat merah tersebut tidak tampak melayani pasien. Berdasarkan informasi yang dihimpun, para dokter tersebut sengaja tidak masuk kerja dikarenakan akan mengikuti Aksi Demo Dokter di Bandar Lampung. Selain itu, pengobatan pasien yang banyak yang mengalami penundaan termasuk kamar operasi yang tidak beraktifitas sama sekali. Para pasien seluruhnya yang membutuhkan pelayanan pengobatan dialihkan ke ruang Unit Gawat Daerah (UGD).

Senin, 25 November 2013

KEJARI PERIKSA BENDAHARA PENGELUARAN DINAS pU

Kotabumi (SL) - Kejaksaan Negeri (Kejari) Kotabumi, Lampung Utara (Lampura) memeriksa bendahara pengeluaran Dinas Pekerjaan Umum (PU) setempat, AN, Senin (25/11) sekitar pukul 09:00 WIB.

Pemeriksaan terhadap AN berlangsung sekitar 3,5 jam lamanya yakni dari pukul 09:00 - 12:45 WIB. Pemeriksaan atas AN sendiri dilakukan langsung oleh Kasi Intel, Kejari Kotabumi.

Bendahara Pengeluaran Dinas PU Lampura, AN membenarkan bila dirinya telah diperiksa oleh Kejari setempat. Dimana, dalam pemeriksaan itu, dirinya dicecar sejumlah pertanyaan seputar administrasi pengeluaran dalam proyek sepanjang 1,1 Kilometer tersebut.

"Saya ditanya sekitar proses pencairan atau administrasi. Jumlah pertanyaannya sekitar 20 pertanyaan," kata AN sesaat sebelum meninggalkan kantor Kejari Kotabumi, Senin (25/11).

Ia mengatakan bila surat pemanggilan tersebut diterima dirinya pada Jum'at (22/11) lalu. Dimana menurutnya, selain dirinya, pemanggilan itu juga ditujukan kepada Kepala Dinas PU, Hamartoni Ahadis, Kabid Bina Marga Dinas PU, Zainuddin, dan pengawas lapangan dalam proyek tersebut, Didik. "Selain saya, pak Ucok (Zainuddin), pak Didik, dan pak Kadis yang dipanggil kesini (Kejari)," terang dia.

Ditanya mengenai kemungkinan dirinya akan kembali diperiksa oleh Kejari Kotabumi, AN mengaku belum mengetahuinya. "Belum tahu. Masih belum ada petunjuk," kata dia.

Sayangnya, Kasi Intel Kejari setempat, Batman Wasil meski telah didesak sejumlah awak media terkait hasil pemeriksaan terhadap sang bendahara tersebut, enggan memberikan komentar. "Saya no comment dulu y," ucapnya singkat.

Anehnya, Kepala Dinas PU Lampura, Hamartoni Ahadis mengaku belum mendapat surat pemanggilan dari Kejari Kotabumi tentang pemeriksaan dugaan penyimpangan proyek tersebut. "Saya belum terima suratnya. Jadi saya belum tahu," tuntas dia.

Sebelumnya, Kejaksaan Negeri (Kejari) Kotabumi, Lampung Utara (Lampura) berjanji memeriksa sejumlah pihak terkait dalam kasus dugaan penyimpangan pembangunan jalur II dijalan Jenderal Sudirman Kotabumi pada Senin (25/11).

"Senin (hari ini), kita akan panggil pihak - pihak yang terlibat dalam pembangunan dijalan Jenderal Sudirman itu," terang Kasi Intel, Kejari Kotabumi, Batman Wasil melalui ponselnya, Minggu (24/11).

Kepastian pemanggilan itu diperoleh setelah dirinya mendapat perintah langsung dari Kepala Kejari Kotabumi untuk melakukan pemeriksaan secepatnya dalam kasus dugaan penyimpangan tersebut. "Saya dapat perintah langsung dari ibu Kejari untuk memanggil mereka (pihak - pihak terkait) pada Senin esok," tuturnya lagi.(Feaby)

PEMBAHASAN RAPBD DIGELAR TERTUTUP

Kotabumi (SL) - Badan Anggaran (Banang) DPRD Lampung Utara (Lampura) sepertinya kurang memahami Undang - Undang No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Pasalnya, rapat pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPBD) Lampura tahun 2014 yang digelar oleh Banang DPRD setempat, Kamis (25/11) digelar secara tertutup.

Pantauan diluar ruang rapat, setiap anggota Banang baik yang mau masuk maupun keluar ruangan maka pintu ruang tersebut selalu ditutup kembali. Selain itu, pintu ruang rapat pun dijaga ketat oleh Pembantu Teknis Banang DPRD Lampura, Reno.

"Ini rapat internal, Mohon maaf. Harap rekan wartawan maklum," kata dia, Senin (25/11).

Menurut Reno, dirinya mendapat perintah dari para anggota DPRD yang terhormat untuk mengamankan ruang rapat dari pihak wartawan. "Saya hanya menjalankan tugas saja dari anggota DPRD," terangnya.

Ketua DPRD setempat, M. Yusrizal mengatakan bahwa rapat pembahasan RAPBD memang digelar tertutup. Hal ini dimaksudkan agar suasana dalam pembahasan itu dapat lebih nyaman dan leluasa. "Setelah rapat, kita akan tetap publikasikan hasilnya kepada masyarakat,” ucap dia.

Disinggung mengenai apa saja yang dibahas dalam rapat tersebut, Izal demikian ia akrab disapa menjelaskan bahwa salah satunya yakni membahas rencana study banding Banang ke Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Dimana kegiatan ini bertujuan untuk mengefektifkan dan mengefisiensikan penggunaan anggaran. "Kabupaten Lebak dipilih sebagai tempat study banding karena selain jaraknya yang lebih dekat tapi juga dapat menjadi referensi atau rujukan Lampura dalam menyusun anggaran," tutup mantan Calon Bupati Lampura ini.(Feaby)

Minggu, 24 November 2013

DUEL, AG TEWAS DITIKAM

Kotabumi (SL) – Perkelahian pelajar berujung maut terjadi di SMA N 1 Abung Barat, Lampung Utara (Lampura), Sabtu (23/11) sekitar pukul 14.00 WIB. Ag (19), tewas setelah ditikam senjata tajam oleh rekan sekolahnya, Bm (18).
 
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui pasti penyebab perkelahian berujung maut tersebut. Korban sendiri telah dimakamkan oleh pihak keluarga pada Minggu (24/11) sekitar pukul 10:30 WIB di Tempat Pemakaman Umum di Desa Cahaya Negeri, Abung Barat, Lampura.
 
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, perkelahian kedua pelajar satu sekolah tersebut berawal saat keduanya cekcok mulut dan dilanjutkan dengan perkelahian. Diduga tidak puas, sang pelaku kemudian pulang kekediamannya untuk mengambil senjata tajam. Sejurus kemudian sang pelaku kembali menemui sang korban dengan pisau ditangannya. Perkelahian tidak seimbang pun sempat terjadi antar keduanya. Lantaran merasa jiwanya dengan pisau ditangan pelaku, sang korban pun memutuskan melarikan diri.
 
Sayangnya, dalam usahanya melarikan diri tersebut, korban terjatuh lantaran tersandung batu. Tak ayal, pelaku langsung menghujamkan pisau yang digenggamnya kepunggung kanan korban. Setelah berhasil melukai rekannya, pelaku Bm lantas melarikan diri dan masih dalam buruan petugas Kepolisian setempat.
 
Menurut salah seorang warga sekitar, Turnadi (24), dirinya beserta warga lainnya melihat korban Ag telah terkapar tidak berdaya dengan luka tusuk dipunggung bagian kanannya. “Kalau asal mula kejadiannya, saya tidak tahu. Warga hanya melihat korban telah terkapar dan berdarah dibagian punggung kanannya,” terang dia, Minggu (24/11).
 
Kapolres Lampura, AKBP. Helmy Santika mengaku belum dapat memastikan motif perkelahian yang berujung tewasnya Bm tersebut lantaran sang pelaku masih dalam pengejaran jajarannya. “Pelaku masih dalam pengejaran. Jadi, kami belum bisa jelaskan tentang motif dibalik pembunuhan itu,” kata dia, melalui ponselnya, Minggu (24/11).
 
Helmy membenarkan sebelum perkelahian tersebut, pelaku dan korban sempat mengalami cekcok mulut dan berujung perkelahian. “Lalu pelaku pergi dengan sepeda motor sambil mengancam korban ‘tunggu kamu’. Tak lama kemudian, pelaku datang kembali dengan senjata tajam dan langsung kembali berkelahi,” terangnya.
 
Ia mengimbau kepada keluarga korban agar menyerahkan sepenuhnya persoalan ini kepada pihaknya karena dirinya berjanji akan menindak tegas sang pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku. “Kita minta keluarga korban dan masyarakat mempercayakan persoalan ini kepada kami. Yakinlah, pelaku akan kita tindak tegas sesuai dengan hukum yang ada,” tandas dia.(Feaby)

LAGI, PEMASANGAN JARINGAN LISTRIK PLN DISOAL

 

Kotabumi (SL) – Pemasangan jaringan listrik di Dusun Talang Dungkul, Desa Aji Kagungan, Abung Kunang disinyalir tidak sesuai aturan. Sebab, jaringan listrik di Desa itu hanya menggunakan tiang seperti tiang telepon dan kabel listriknya yang digunakan berukuran sekitar 30 MM dengan jarak bentangan mencapai 4 Kilometer.

Pantauan dilokasi Minggu (24/11), jaringan yang terbentang dimulai dari Travo berkapasitas 50 KVA yang berada didesa Sukamarga menuju dusun Talang Dungkul menggunakan kabel berukuran sekitar 30 MM dengan jarak bentangan mencapai 4 Kilometer. Disamping itu, listrik yang terpasang dirumah warga pun tanpa menggunakan Connector (alat penghubung arus,red).

Padahal, berdasarkan standar kelayakan PT. PLN, pemasangan Jaringan Tegangan Rendah (JTR) harus menggunakan tiang beton ukuran 9 meter dan jarak pasangan antar gawang sekitar 50 meter dengan menggunakan kabel 35/25 atau 70/50 serta kabel yang disalurkan ke rumah penduduk harus berukuran 10/10 MM.

Akibatnya sudah dapat diterka, arus listrik yang menerangi 54 pelanggan PT. PLN di Desa tersebut terutama pada pukul 17:00 WIB – 20:00 WIB menjadi tidak stabil alias redup. Pemasangan jaringan listrik yang diduga tidak sesuai aturan ini pernah terjadi di Dusun  Umbul Sunda, Kelurahan Rejosari, Kecamatan Kotabumi.

“Tegangan listrik mulai redup itu terjadi pada pukul 17.00 hingga pukul 20.00 WIB. Bahkan, setiap pukul enam malam, lampu akan padam dengan sendirinya dan akan kembali normal setelah pukul delapan malam,” tutur Badri, salah seorang warga Dusun tersebut, Minggu (24/11).

Situasi ini, menurut Badri, terjadi sejak pertama kali jaringan listrik di Dusunnya terpasang. Dimana, pemasangan listrik didusunnya itu sendiri dilakukan oleh pihak perusahaan instalatir listrik yang berasal dari Kotabumi sekitar bulan Mei 2013 lalu. “Pemasangan listrik disini sekitar bulan Mei lalu. Sejak pertama kali dipasang sampai sekarang, listriknya selalu tidak stabil,” ungkapnya.

Salah seorang warga lainnya yang mewanti – wanti agar namanya tidak disebutkan menilai, pemasangan jaringan listrik di Dusunnya yang terkesan ‘asal –asalan’ tersebut sangat merugikan masyarakat. “Kabel yang digunakan saja berukuran kecil. Belum lagi, tiangnya seperti tiang telepon dan saat malam tiba, listrik disini selalu redup,” bebernya.

Sementara, Supervisor Teknik PT. PLN Rayon Bumi Abung, Kotabumi, Tri mengaku belum mengetahui ihwal pemasangan listrik yang diduga tidak sesuai standar di Dusun tersebut. Meski begitu, ia berjanji akan segera memperbaiki jaringan di Dusun tersebut apabila memang tidak sesuai dengan aturan. Sayangnya, ia tidak dapat memastikan kapan waktu perbaikan tersebut akan dilakukan. “Jika pemasangannya seperti itu, jelas sekali telah menyalahi aturan. Saya ucapkan terima kasih atas informasi ini," tuntas dia.(Feaby)

DIDUGA TIDAK SESUAI BESTEK, KEJARI PANGGIL PIHAK TERKAIT

Kotabumi (SL) - Hari ini, Kejaksaan Negeri (Kejari) Kotabumi, Lampung Utara (Lampura) dipastikan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah pihak terkait dalam kasus dugaan penyimpangan pembangunan jalur II dijalan Jenderal Sudirman Kotabumi senilai Rp. 6,5 Miliar pada tahun 2012.

"Senin (hari ini), kita akan panggil pihak - pihak yang terlibat dalam pembangunan dijalan Jenderal Sudirman itu," terang Kasi Intel, Kejari Kotabumi, Batman Wasil melalui ponselnya, Minggu (24/11).

Kepastian pemanggilan itu diperoleh setelah dirinya mendapat perintah langsung dari Kepala Kejari Kotabumi untuk melakukan pemeriksaan secepatnya dalam kasus dugaan penyimpangan tersebut. "Saya dapat perintah langsung dari ibu Kejari untuk memanggil mereka (pihak - pihak terkait) pada Senin esok," tuturnya lagi.

Kendati demikian, Batman enggan menjelaskan secara rinci pihak mana saja yang bakal diperiksa nantinya. "Perintah itu sudah diteruskan ke bagian Pidana Khusus (Pidsus). Mengenai siapa saja yang akan dipanggil, saya belum tahu," ucapnya.

Ditanya mengenai berapa banyak kerugian negara yang ditimbulkan dalam kasus dugaan penyimpangan pembangunan jalur II itu, Kasi muda ini juga belum mau berkomentar banyak. "Saya belum mau komentar. Tapi, yang pasti indikasi penyimpangan dalam proyek itu sudah jelas," kata dia.

Sebelumnya, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek pembangunan jalur II dijalan Jenderal Sudirman memilih bungkam terkait indikasi dugaan penyimpangan dalam proyek sepanjang 1,1 Kilometer tersebut.

"Silahkan langsung temui pak Kadis (Kepala Dinas). Saya enggak berani komentar jika belum ada perintah pak Kadis," kata Zainuddin, Kamis (21/11).

Namun begitu, Zainuddin yang juga menjabat sebagai Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (PU) Lampung Utara (Lampura) ini membenarkan bahwa proyek jalan jalur II tersebut sempat diperiksa oleh pihak Kejari Kotabumi. "Saat pihak Kejari melakukan pemeriksaan, saya juga ada disana. Pihak Kejari yang ada saat itu diantaranya yakni Kasi Intel, Kasi Datun (Perdata dan Tata Usaha Negara)," jelasnya.

Kasus dugaan penyimpangan pembangunan  proyek pembangunan jalur II dijalan Jenderal Sudirman, Kotabumi sepanjang 1,1 Kilometer ini sendiri mulai mencuat usai pihak Kejari setempat melakukan penyelidikan belum lama ini. Dimana dalam penyelidikan itu, pihak Kejari setempat menemukan indikasi penyimpangan dalam proyek yang dikerjakan dalam dua tahap tersebut.(Feaby)

Jumat, 22 November 2013

PENCURIAN RUMAH MARAK DILAMPURA

Kotabumi (SL) - Sedikitnya dua unit motor berhasil dibawa kabur oleh kawanan pencuri dari sebuah rumah kosong di Jalan Anggrek nomor 8, Kelurahan Kelapa Tujuh, Kotabumi Selatan, Lampung Utara (Lampura), Kamis (21/11) sekitar

Aksi pencurian dirumah Diki Apriwal (42), Kamis dini hari itu merupakan merupakan yang kelima selama bulan November ini.

Sumani, tetangga korban menuturkan sebelum kejadian pencurian itu berlangsung sempat mendengar suara mesin motor didepan kediaman tetangganya yang dilanjutkan dengan suara pintu pagar rumah yang dibuka oleh seseorang. Namun dirinya tak menaruh curiga lantaran mengganggap sumber suara itu dari sang tetangga yang ingin memeriksa rumahnya. "Saat saya sedang antar anak buang air kecil, saya dengar pintu gerbang itu (tetanggannya) dibuka orang. Kejadiannya sekitar Pukul 02:00 WIB," tuturnya.

Namun, saat kembali mendengar suara mesin motor, dirinya memutuskan untuk melihat sumber suara tersebut. Betapa kagetnya dirinya, saat melihat orang asing keluar dari rumah milik tetangganya itu. "Saya lihat yang keluar dari rumah itu bukan tetangga saya. Jadi, saya langsung membangunkan adik saya Aris," kata dia lagi.

Selanjutnya, dirinya beserta adiknya memberitahukan ihwal tersebut kepada tetangga lainnya termasuk, ketua RT setempat, Edy Sartono. "Ketika warga dan pak RT memeriksa, pintu gerbang dan pintu depan rumah itu sudah terbuka," ungkap dia.

Ditambahkan Ketua RT setempat, Edy Sartono para pelaku berhasil menggasak dua unit motor dari rumah tersebut. Para pelaku diduga masuk melalui atap rumah dengan cara membuka 4 genting dan memotong kayu yang menjadi penyangga genting tersebut setelah sebelumnya memanjat pagar rumah. "Pelaku memotong kayu reng dan kasau lalu masuk ke ruang dapur," terangnya seraya menerangkan kawanan pencuri itu dengan leluasa membawa kabur kedua motor itu karena kuncinya tergeletak didalam rumah.

Mengenai adakah barang berharga lainnya yang digondol para pencuri selain dua motor tersebut, ia mengatakan belum mengetahuinya lantaran sang pemilik rumah sedang tidak berada ditempat. "Rumahnya dalam keadaan kosong. Jadi, kami tidak tahu apa saja yang hilang," ucap dia.

Ia juga menjelaskan, aksi pencurian yang menimpa salah satu warganya tersebut telah ditangani oleh Polres setempat. "Sudah ada anggota dari Polres Lampura yang kesini," tutup dia.

Sebelumnya, para pencuri menggasak Kantor Kecamatan Kotabumi Selatan, rumah Kuwat Suproto (63) warga Jalan Jeruk, RT/02 LK/01 Kelurahan Kelapa Tujuh, Kecamatan Kotabumi Selatan, kediaman Bukhori (37), warga Dusun Semarang, Desa Bumi Harja, Kecamatan Abung Surakarta, serta menggondol Rp. 18 juta dari kediaman Hamami (58) warga Desa Mulang Maya, RT/001, RW/001, Kecamatan Kotabumi Selatan, Lampura.(Feaby)

soal dugaan penyimpangan proyek, Pejabat PU Lampura bungkam

Kotabumi (SL) - Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek pembangunan jalur II dijalan Jenderal Sudirman memilih bungkam terkait indikasi dugaan penyimpangan dalam proyek sepanjang 1,1 Kilometer tersebut.

"Silahkan langsung temui pak Kadis (Kepala Dinas). Saya enggak berani komentar jika belum ada perintah pak Kadis," kata Zainuddin, Kamis (21/11).

Namun begitu, Zainuddin yang juga menjabat sebagai Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (PU) Lampung Utara (Lampura) ini membenarkan bahwa proyek jalan jalur II tersebut sempat diperiksa oleh pihak Kejari Kotabumi. "Saat pihak Kejari melakukan pemeriksaan, saya juga ada disana. Pihak Kejari yang ada saat itu diantaranya yakni Kasi Intel, Kasi Datun (Perdata dan Tata Usaha Negara)," jelasnya.

Sementara, berdasarkan keterangan nara sumber terpercaya di Kejari Kotabumi, Lampura, Kepala Seksi (Kasi) Pidsus Kejari setempat bakal segera memeriksa pihak terkait dalam kasus dugaan penyimpangan proyek tersebut pada Senin depan. "Berkas pemeriksaan sudah berada di kasi Pidsus. Rencananya, Senin depan (25/11) akan dimulai pemeriksaanya," ujarnya seraya mewanti - wanti agar namanya disembunyikan.

Sayangnya, Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Kotabumi, Muhtadi tidak berhasil ditemui lantaran sedang mengikuti sidang di Pengadilan Tipikor (Tindak Pidana dan Korupsi) di Bandar Lampung. "Bapak sedang di Pengadilan Tipikor Bandar Lampung," ujar salah satu staf Pidsus Kejari setempat.

Hingga berita ini diturunkan Kadis PU setempat, Hamartoni Ahadis belum juga berhasil dikonfirmasi.

Sebelumnya, Kejaksaan Negeri (Kejari) Kotabumi, Lampung Utara (Lampura) mulai unjuk gigi terhadap kasus dugaan korupsi diwilayahnya. Buktinya, korps Adhyaksa itu mulai menyelidiki dugaan penyimpangan proyek pembangunan jalur II dijalan Jenderal Sudirman, Kotabumi yang menelan biaya sekitar Rp. 6,7 Miliar pada tahun 2012 lalu.
 
"Kita sudah turun ke lokasi. Hasilnya, ada indikasi kuat penyimpangan dalam proyek itu berupa pengurangan volume dalam proyek itu," Kata Kasi Intel Kejari, Batman Wasil, diruangannya, Rabu (21/11).
 
Indikasi penyimpangan dari proyek pelebaran jalan sepanjang sekitar 1,1 Kilo Meter itu semakin diperkuat dengan hasil pemeriksaan dokumen terkait proyek tersebut oleh pihak Kejari Kotabumi tentang dugaan Indikasi penyimpangan dalam proyek miliaran rupiah uang rakyat itu. "Indikasi penyimpangannya sangat signifikan," tutur dia.

Bahkan menurutnya, dugaan penyimpangan dalam proyek tersebut kini telah ditangani oleh Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Kotabumi untuk ditindaklanjuti. "Kita telah limpahkan dugaan penyimpangan ini ke bagian Pidsus," ucapnya lagi.
 
Kasi muda ini juga menjelaskan bahwa tidak menutup kemungkinan bahwa bagian Pidsus langsung meningkatkan dugaan penyimpangan akan ke tingkat lidik tanpa perlu melakukan penyelidikan kembali. melaoleh pihaknya. "Bisa saja Kasi Pidsus langsung meningkatkan ini (kasus dugaan penyimpangan) ke tingkat lidik," beber dia.(Feaby)

Rabu, 20 November 2013

SEKOLAHNYA AMBRUK, SISWA BELAJAR DILUAR



Sungkai Barat (SL) Sejumlah siswa SDN satu atap Way Isem, Kecamatan Sungkai Barat terpaksa belajar dihalaman sekolah pasca ambruknya gedung SDN dan SMPN satu atap tempat mereka menimba ilmu.

"Ya, terpaksa belajar di ruang terbuka,” kata salah seorang guru SDN Satu Atap Way Isem, Patmawati, Rabu (20/11).

Pasalnya, robohnya gedung yang biasa ditempati oleh siswa kelas I, dan II SD itu, jumlah kelas digedung tersebut menjadi berkurang sehingga menyebabkan sebagian siswa harus belajar dibawah panasnya Sinar matahari. “Seperti inilah kondisinya. Kalau Panas, kepanasan, kalau hujan ya kehujanan," ujar dia.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...