Kotabumi (SL) - Kabag
Kesejahteraan Sosial (Kesos) Pemerintah Kabupaten Lampung Utara (Lampura) tak
membantah pernah diperiksa oleh Polda Lampung terkait program Umroh tahun
anggaran 2013 yang ditengarai bermasalah.
"Benar. Saya pernah
dipanggil Polda Lampung sekitar seminggu yang lalu," terang Kabag Kesos Pemkab setempat, Desmi Anwar, Senin
(9/12).
Sejatinya, menurut Desmi, program
Umroh tersebut baru ditangani pihaknya sejak dua tahun terakhir. Dimana pada
tahun 2012 lalu, nilai program tersebut mencapai Rp. 1, 8 Miliar yang
diperuntukan bagi 75 peserta. Sedangkan, nilai program Umroh pada tahun ini
mencapai Rp. 2, 2 Miliar bagi 110 peserta.
“Program Umroh ini merupakan
program keagamaan Pemkab Lampura yang bertujuan untuk meningkatkan mutu keimanan
masyarakat dan sebagai hadiah bagi Kepala Desa atau Camat yang Pajak Bumi dan
Bangunannya lunas,” tuturnya.
Desmi menjelaskan, program Umroh
dari Pemkab Lampura tersebut sejak dua tahun belakangan ini dimenangkan oleh
perusahaan yang sama yakni CV. Galih. Sementara mengenai kemungkinan apakah
dirinya akan kembali diperiksa oleh Polda
Lampung , ia
mengatakan belum mengetahuinya.
“Saya belum tahu apakah akan
dipanggil lagi atau tidak oleh Polda Lampung,”
tuntasnya.
tuntasnya.
Sebelumnya, Polres Lampung Utara
(Lampura) mulai menyelidiki dugaan penyimpangan program umroh tahun anggaran 2013 yang
dilaksanakan Pemerintah Kabupaten setempat. Program Umroh tahun ini
diperkirakan menelan dana sekitar Rp. 5 Miliar.
Kepala Unit Tindak Pidana
Tertentu (Kanit Tipiter) Satuan Reskrim Polres Lampura, Iptu Supriyanto, Minggu
(8/12) menjelaskan, dugaan penyimpangan yang kini sedang diselidiki oleh
pihaknya tersebut berasal dari laporan masyarakat ke Polda Lampung belum lama
ini.
“Berdasarkan surat Kapolda Lampung yang dikirim ke Polres
Lampura terkait dugaan ini, maka kami pun melakukan pengumpulan bahan keterangan,”
ujarnya.
Supri mengatakan bahwa tahapan
yang kini dilakukan pihaknya ialah meminta keterangan kepada sejumlah pihak
yang terkait dalam kegiatan tersebut seperti panitia lelang, PPK dan Satuan
Kerja (Satker) pelaksana program tersebut. “Sudah ada beberapa orang dari
panitia lelang yang kita mintai keterangan,” bebernya.(Feaby)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar