Senin, 16 Desember 2013

DBD KEMBALI RENGGUT KORBAN


Kotabumi (SL) - Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali menelan korban jiwa di Lampung Utara. Rizki Julio Putra (3,5) akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Urip Sumohardjo, Bandar Lampung, Minggu pagi (15/12).

Meski sempat mendapat penanganan medis sekitar lima hari lamanya, namun tubuh kecil putra pasangan Erik Antoni dan Ega ini tak mampu menahan ganasnya serangan penyakit DBD tersebut. Isak tangis membuncah dikediaman keluarga korban yang berada di Jalan Sutan Gading Marga, gang Tulang Bawang I saat jasad korban yang dibawa dengan mobil ambulans tiba sekitar pukul 12:05 WIB.
Apri, paman korban menuturkan, sebelum dirujuk ke RS Bandar Lampung, keponakan tersayangnya tersebut sempat dirawat sekitar dua hari di RS Ryacudu, Kotabumi pada Senin (9/12). Sayangnya, meski telah beberapa kali mengambil contoh darah dari keponakannya itu, pihak medis setempat baru memberitahukan kepada pihaknya bila keponakannya itu terjangkit penyakit DBD pada hari kedua.

"Setelah tahu keponakan saya kena DBD, mereka (RS) langsung merujuk keponakan saya ke RS Bandar Lampung," jelasnya dengan mata berkaca - kaca.

Saat berada di RS Urip ternyata kondisi kesehatan keponakannya tersebut tak kunjung membaik dan terus mengalami penurunan. "Kondisi kesehatannya naik turun. Akhirnya, sekitar pukul 07:30 WIB, keponakan saya menghembuskan nafas terakhirnya," ucapnya lirih.

Dirinya meminta Dinas Kesehatan setempat dapat segera mengambil tindakan nyata terhadap penyebaran penyakit ganas khususnya lingkungannya dan daerah yang endemis DBD agar peristiwa yang menimpa keponakannya itu tidak kembali terluang dengan warga lainnya. “Perlu penanganan secara khusus bukan hanya penyemprotan saja tapi juga harus dilakukan sosialisasi di masyarakat setempat,” tegasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, Maya Natalia Manan ketika dihubungi menyatakan bakal menerjunkan bawahannya ke kediaman korban dan sekitarnya guna menyelidiki Epidemiologi memastikan penyebab kematian Riski. Dinkes juga akan membagikan bubuk abate serta Fogging Focus (pengasapan) disekitar daerah kediaman korban.

"Kalau positif DBD, tentu ada tindakan dari Dinkes melalui Puskesmas Kotabumi II dan membagikan (bubuk) abate dan fogging focus," tutupnya.

Sebelumnya, Zahra (10), warga Gang Habib, Kelurahan Kotabumi Udik, Lampura juga menghembuskan nafas terakhirnya di RS Bandar Jaya, Lampung Tengah, Sabtu (2/3) sekitar Pukul 02.00 WIB, Bocah malang buah hati pasangan Oksi (32) dan Maya(28) tersebut meninggal akibat penyakit DBD. "Keponakan saya sempat dibawa ke dokter pada Senin (25/2). Dua hari kemudian tepatnya hari Kamis malam Zahra mengalami demam tinggi,"tutur Paman Korban Faisal, Minggu (3/3).

Mengetahui kondisi itu, masih kata dia, pihak keluarga membawa Zahra
ke Rumah Sakit Umum Daerah Ryacudu (RSUDR), Jumat (1/3). Berdasarkan hasil cek darah oleh tim medis RUSR, bocah yang masih duduk dikelas 3 SD tersebut diketahui mengalami serangan DBD dan disarankan menjalani rawat inap. "Sekitar pukul 12.00 WIB trombosit-nya turun dan terjadi kondisinya drop. Lalu, pihak RS merujuk keponakan saya ke rumah sakit yang ada di Bandarlampung," terangnya.

Sayangnya, ia melanjutkan, ditengah perjalanan tepatnya di Desa Bumi
Ratu, Lampung Tengah, Zahra menghembuskan napas terakhirnya. "Kemudian kami memutar arah dan pulang," ucapnya terbata-bata.(Feaby)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...