Kotabumi (SL) - Pelaksanaan kompetisi Liga Pendidikan Indonesia (LPI) di Lampung Utara (Lampura) hingga kini belum jelas juntrungannya. Ketidakjelasan pelaksanaan kompetisi ini tak pelak membuat para siswa SMP dan SMA berikut sang pelatihnya kecewa.
Kekecewaan para siswa dan pelatih tersebut dapat dimaklumi lantaran mereka selalu berlatih sepanjang hari sebagai persiapan mengikuti kompetisi dimaksud.
Salah seorang pelatih sepakbola disebuah sekolah yang enggan disebutkan namanya, menuturkan berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, seyogyanya pelaksanaan kompetisi LPI itu dilaksanakan sekitar bulan Mei atau Juni. Tapi lacur, hingga bulan Agustus ini, kompetisi dimaksud masih belum jelas kapan akan dilaksanakan. "Kalau biasanya sih, bulan Mei atau Juni itu sudah mulai kompetisinya. Tapi kok hingga bulan Agustus ini kompetisi itu malah belum jelas kapan akan digelar?" ucapnya dengan nada keheranan, Selasa (19/8).
Bahkan, terus dia, sempat tersiar kabar bahwa kompetisi LPI tahun ini dibatalkan alias tidak digelar. Pasalnya, alokasi anggaran untuk pelaksanaan kompetisi LPI tersebut dialihkan oleh dinas yang menangani LPI yakni Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporabudpar) ke kegiatan yang lain. "Isu - isunya sih, LPI Lampura tahun ini ditiadakan karena dananya telah dialihkan oleh Disporbudpar. Tapi itu hanya isu loh. Masih belum jelas kebenarannya," tuturnya.
Secara tegas, dirinya meminta Disporbudpar untuk segera mengumumkan apakah kompetisi tersebut dapat dilaksanakan atau tidak pada tahun ini. Tujuannya agar konsentrasi para siswa yang berlatih sepakbola sebagai persiapan mengikuti kompetisi tidak terganggu. "Kalau memang enggak bisa digelar, mbok ya diberi tahu. Kasian anak - anak yang berlatih setiap hari ini," pinta dia.
Dilain sisi, Kepala Disporbudpar, Karim SR yang didampingi oleh Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga, Sundalini mengatakan bahwa penyebab utama belum dapat dilaksanakan hingga saat ini dikarenakan struktur LPI baik tingkat pusat dan provinsi telah ditiadakan. Namun demikian, pihaknya telah menyurati pemerintah provinsi melalui dinas yang membidanginya untuk meminta kejelasan apakah kompetisi LPI Lampura tahun ini dapat dilaksanakan atau tidak. "LPI dipusat dan provinsi Lampung sudah enggak ada. Tapi, kita sudah menyurati provinsi untuk meminta kejelasan pelaksanaan LPI," sebut Karim, dikantornya.
Sayangnya, menurut Karim, pihaknya belum menerima surat balasan terkait persoalan dimaksud. Akibatnya, pihaknya belum berani mengambil keputusan apakah akan melaksanakan kompetisi tersebut atau tidak. "Kita masih menunggu balasan surat kita dari provinsi," singkatnya lagi yang diamini oleh sang Kabid.
Pernyataan Karim ini seolah menepis isu miring yang beredar dikalangan masyarakat bahwa belum dilaksanakannya kompetisi LPI ini lantaran alokasi anggaran LPI yang mencapai sekitar Rp. 110 juta tersebut telah dialihkan pihaknya ke kegiatan lain. "Dana itu masih ada dikas daerah. Belum diambil," tambah Sundalini.(Feaby)
Kekecewaan para siswa dan pelatih tersebut dapat dimaklumi lantaran mereka selalu berlatih sepanjang hari sebagai persiapan mengikuti kompetisi dimaksud.
Salah seorang pelatih sepakbola disebuah sekolah yang enggan disebutkan namanya, menuturkan berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, seyogyanya pelaksanaan kompetisi LPI itu dilaksanakan sekitar bulan Mei atau Juni. Tapi lacur, hingga bulan Agustus ini, kompetisi dimaksud masih belum jelas kapan akan dilaksanakan. "Kalau biasanya sih, bulan Mei atau Juni itu sudah mulai kompetisinya. Tapi kok hingga bulan Agustus ini kompetisi itu malah belum jelas kapan akan digelar?" ucapnya dengan nada keheranan, Selasa (19/8).
Bahkan, terus dia, sempat tersiar kabar bahwa kompetisi LPI tahun ini dibatalkan alias tidak digelar. Pasalnya, alokasi anggaran untuk pelaksanaan kompetisi LPI tersebut dialihkan oleh dinas yang menangani LPI yakni Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporabudpar) ke kegiatan yang lain. "Isu - isunya sih, LPI Lampura tahun ini ditiadakan karena dananya telah dialihkan oleh Disporbudpar. Tapi itu hanya isu loh. Masih belum jelas kebenarannya," tuturnya.
Secara tegas, dirinya meminta Disporbudpar untuk segera mengumumkan apakah kompetisi tersebut dapat dilaksanakan atau tidak pada tahun ini. Tujuannya agar konsentrasi para siswa yang berlatih sepakbola sebagai persiapan mengikuti kompetisi tidak terganggu. "Kalau memang enggak bisa digelar, mbok ya diberi tahu. Kasian anak - anak yang berlatih setiap hari ini," pinta dia.
Dilain sisi, Kepala Disporbudpar, Karim SR yang didampingi oleh Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga, Sundalini mengatakan bahwa penyebab utama belum dapat dilaksanakan hingga saat ini dikarenakan struktur LPI baik tingkat pusat dan provinsi telah ditiadakan. Namun demikian, pihaknya telah menyurati pemerintah provinsi melalui dinas yang membidanginya untuk meminta kejelasan apakah kompetisi LPI Lampura tahun ini dapat dilaksanakan atau tidak. "LPI dipusat dan provinsi Lampung sudah enggak ada. Tapi, kita sudah menyurati provinsi untuk meminta kejelasan pelaksanaan LPI," sebut Karim, dikantornya.
Sayangnya, menurut Karim, pihaknya belum menerima surat balasan terkait persoalan dimaksud. Akibatnya, pihaknya belum berani mengambil keputusan apakah akan melaksanakan kompetisi tersebut atau tidak. "Kita masih menunggu balasan surat kita dari provinsi," singkatnya lagi yang diamini oleh sang Kabid.
Pernyataan Karim ini seolah menepis isu miring yang beredar dikalangan masyarakat bahwa belum dilaksanakannya kompetisi LPI ini lantaran alokasi anggaran LPI yang mencapai sekitar Rp. 110 juta tersebut telah dialihkan pihaknya ke kegiatan lain. "Dana itu masih ada dikas daerah. Belum diambil," tambah Sundalini.(Feaby)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar