Kotabumi (SL) - Jembatan pada Lingkungan (LK) III dan Lingkungan IV, Kelurahan Kota Alam, Kecamatan Kotabumi Selatan, Lampung Utara (Lampura) sepertinya luput dari perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab). Akibatnya, jembatan penghubung yang berada dikawasan 'kumuh' tersebut ambrol.
Masyarakat di dua LK tersebut yang kebanyakan bekerja sebagai buruh, tukang becak, tukang rongsok tak dapat berbuat apa - apa melihat kerusakan jembatan dan saluran drainase tersebut meski sangat membutuhkan jembatan tersebut dalam beraktifitas.
"Jembatan itu enggak bisa digunakan lagi. Tapi kalau mau sumbangan untuk memperbaiki jembatan itu, masyarakat disini enggak bisa karena daerah ini termasuk daerah kumuh yang mayoritas bekerja sebagai tukang rongsok, tukang becak dan lainnya," tutur Kepala LK III, Susilo Arzal (53), Minggu (14/9).
Selain menyoroti kondisi jembatan yang rusak, Susilo juga menyoroti buruknya sistem drainase dilingkungannya. Lantaran, belasan rumah dilingkungannya acap kali terendam air yang berasal dari luapan saluran drainase setiap kali hujan deras turun. "Ada sekitar 15 rumah yang selalu terendam air saat hujan deras turun. Saluran drainase disini sangat tidak layak," ujar dia.
Dirinya meminta Pemkab secepatnya memperbaiki jembatan yang ambrol didaerahnya karena masyarakat sangat memerlukan jembatan tersebut. Terlebih, perbaikan jembatan dan saluran drainase ini merupakan janji dari almarhum Wakil Bupati terpilih, Paryadi saat kampanye tahun 2013 silam. "Almarhum pak Paryadi juga sempat janji mau perbaiki ini. Jadi, kami minta Pemkab mau memperbaikinya selain untuk kepentingan masyarakat tapi juga untuk memenuhi janji almarhum," ucapnya.
Nurhayati (85), warga LK III lainnya, juga meminta Pemkab segera memperbaiki jembatan. Sebab, keberadaan jembatan itu sangat diperlukan sekali oleh masyarakat di dua lingkungan tersebut khususnya kaum pelajar. Disamping itu, ia juga meminta Pemkab memperbaiki sistem saluran drainase dilingkungannya. Dimana akibat buruknya sistem drainase itu, rumahnya dan rumah tetangga sekitarnya kerap diterjang luapan air yang berasal dari saluran drainase. "Kami enggak minta apa - apa dengan pemerintah. Kami hanya minta perbaiki jembatan kami dan juga tolong perbaiki saluran siring itu karena rumah saya dan tetangga lainnya selalu direndam air saat hujan deras datang," pinta dia.
Sayangnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Syahbudin belum berhasil dikonfirmasi hingga berita ini diturunkan.(Feaby)
Masyarakat di dua LK tersebut yang kebanyakan bekerja sebagai buruh, tukang becak, tukang rongsok tak dapat berbuat apa - apa melihat kerusakan jembatan dan saluran drainase tersebut meski sangat membutuhkan jembatan tersebut dalam beraktifitas.
"Jembatan itu enggak bisa digunakan lagi. Tapi kalau mau sumbangan untuk memperbaiki jembatan itu, masyarakat disini enggak bisa karena daerah ini termasuk daerah kumuh yang mayoritas bekerja sebagai tukang rongsok, tukang becak dan lainnya," tutur Kepala LK III, Susilo Arzal (53), Minggu (14/9).
Selain menyoroti kondisi jembatan yang rusak, Susilo juga menyoroti buruknya sistem drainase dilingkungannya. Lantaran, belasan rumah dilingkungannya acap kali terendam air yang berasal dari luapan saluran drainase setiap kali hujan deras turun. "Ada sekitar 15 rumah yang selalu terendam air saat hujan deras turun. Saluran drainase disini sangat tidak layak," ujar dia.
Dirinya meminta Pemkab secepatnya memperbaiki jembatan yang ambrol didaerahnya karena masyarakat sangat memerlukan jembatan tersebut. Terlebih, perbaikan jembatan dan saluran drainase ini merupakan janji dari almarhum Wakil Bupati terpilih, Paryadi saat kampanye tahun 2013 silam. "Almarhum pak Paryadi juga sempat janji mau perbaiki ini. Jadi, kami minta Pemkab mau memperbaikinya selain untuk kepentingan masyarakat tapi juga untuk memenuhi janji almarhum," ucapnya.
Nurhayati (85), warga LK III lainnya, juga meminta Pemkab segera memperbaiki jembatan. Sebab, keberadaan jembatan itu sangat diperlukan sekali oleh masyarakat di dua lingkungan tersebut khususnya kaum pelajar. Disamping itu, ia juga meminta Pemkab memperbaiki sistem saluran drainase dilingkungannya. Dimana akibat buruknya sistem drainase itu, rumahnya dan rumah tetangga sekitarnya kerap diterjang luapan air yang berasal dari saluran drainase. "Kami enggak minta apa - apa dengan pemerintah. Kami hanya minta perbaiki jembatan kami dan juga tolong perbaiki saluran siring itu karena rumah saya dan tetangga lainnya selalu direndam air saat hujan deras datang," pinta dia.
Sayangnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Syahbudin belum berhasil dikonfirmasi hingga berita ini diturunkan.(Feaby)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar