Sabtu, 20 September 2014

Bansos Kedelai Dikeluhkan Warga

Kotabumi (SL) - Bantuan sosial (Bansos) SLPTT (Sekolah Lapang
Pengelolaan Tanaman Terpadu) dan PAT (Perluasan Areal Tanam) Kedelai
dari Kementerian Pertanian untuk Kelompok Tani (Poktan) Lampung Utara
(Lampura) tahun 2014 diduga bermasalah.

Betapa tidak. Bibit kedelai yang didapat sejumlah Poktan dari
distributor ternyata tidak layak tanam.  Bibit Kedelai itu telah pecah
- pecah dan berjamur sehingga sangat tidak layak untuk ditanam oleh
Poktan. Anehnya lagi, Karung 25 Kilogram yang berisikan bibit kedelai
itu sama sekali tidak menerakan nama merk bibit Kedelai maupun nama
perusahaan yang menjual bibit dimaksud. Padahal, penunjukan
distributor bibit Kedelai itu difasilitasi oleh Dinas Peternakan dan
Pertanian (Distanak) setempat.

Salah satu anggota Poktan Kecamatan Abung Selatan yang tak mau
disebutkan, mengatakan bahwa kondisi bibit Kedelai itu sangat tidak
layak sejak pertama kali didapat oleh pihaknya dari distributor.
Padahal, pihaknya membeli bibit Kedelai kepada distributor dimaksud
atas rekomendasi dari Distanak. "Gimana mau tumbuh. Sejak pertama kali
kami dapat, bibitnya sudah pecah - pecah dan berjamur," ucapnya,
Jum'at (17/8)

Karena penasaran, pihaknya lantas tetap memutuskan untuk menanam bibit
dimaksud dengan harapan bibit Kedelai itu dapat tumbuh sebagaimana
mestinya. Namun, nyatanya bibit itu sama sekali tidak dapat tumbuh.
"Bibitnya enggak tumbuh sama sekali," kata dia lagi.

Hal senada juga dibenarkan oleh nara sumber lainnya. Dimana
menurutnya, jeleknya kualitas bibit yang didapat oleh Poktan membuat
Poktan frustasi dan kecewa. Lantaran bibit - bibit Kedelai tersebut
tidak dapat tumbuh meski telah ditanam dengan baik oleh sejumlah
Poktan. Selain itu, pada karung yang berisikan bibit Kedelai itu, merk
bibit dan nama perusahaannya sama sekali tidak tertera alias polos.

Padahal, menurutnya, para Poktan diwilayahnya membeli bibit Kedelai
dimaksud kepada Distributor yang telah ditunjuk langsung oleh pihak
Distanak. Karena pihak Distanak menjelaskan bahwa kualitas bibit
Kedelai yang telah ditunjuk pihaknya tersebut memiliki kualitas yang
terjamin. "Sudah coba ditanam tapi tetap enggak tumbuh. Karung
bibitnya juga polos!" bebernya.

Dilain sisi, Kepala Distanak, Hidayatullah mengaku bahwa pihaknya
sengaja mengarahkan para Poktan untuk membeli bibit Kedelai pada
perusahaan atau distributor yang telah terkenal kualitasnya.
Menurutnya, kualitas yang ditawarkan oleh perusahaan dimaksud telah
benar - benar teruji karena dalam menanam kedelai, bibit yang didapat
harus benar - benar baik agar dapat tumbuh.

Namun demikian, pihaknya berjanji akan memfasilitasi para Poktan
dengan pihak perusahaan atau distributor penjual bibit dimaksud supaya
pihak perusahaan tersebut mau mengganti bibit kedelai yang tak layak
tanam itu. "Kita akan fasilitasi Poktan dengan Perusahaan yang menjual
bibit. Perusahaan harus ganti bibitnya jika memang tidak layak,"
tandas dia.

Sebelumnya, Dana Bantuan sosial (Bansos) SLPTT (Sekolah Lapang
Pengelolaan Tanaman Terpadu) dan PAT (Perluasan Areal Tanam) Kedelai
dari Kementerian Pertanian untuk Kelompok Tani (Poktan) Lampung Utara
(Lampura) tahun ini mencapai Rp. 2,8 Miliar. Gelontoran dana Miliaran
rupiah tersebut diperuntukan 109 Kelompok Tani (Poktan) yang telah
mengajukan  usulan program bantuan tersebut sebelumnya melalui
Distanak Lampura.(Feaby)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...