Kotabumi (SL) - Sejumlah Sekolah Dasar Lampung Utara (Lampura) diduga
telah meliburkan sekolahnya sejak sabtu diluar jadwal liburan yang
telah ditetapkan. Hal ini terjadi di SDN 1 Kota Agung, Kecamatan
Sungkai Selatan.
Pantauan dilokasi Sabtu (19/7) sekitar pukul 09:30 WIB, sekolah
tersebut telah lengang. Tak ada satu pun peserta didik maupun tenaga
pendidik yang terlihat batang hidungnya.
Lokasi sekolah yang hanya berjarak sekitar 100 meter dari kediaman
pribadi mantan Bupati Way Kanan, Tamanuri, yang tak lain ialah ayah
dari Bupati Agung Ilmu Mangkunegara tak membuat kalangan tenaga
pendidik pada SD dimaksud untuk lebih berhati - hati dalam mengambil
kebijakan seperti meliburkan sekolahnya diluar jadwal.
Berdasarkan informasi yang berhasik dikumpulkan dari warga sekitar,
sejak Jum'at (18/7), nyaris tak ada aktifitas Kegiatan Belajar
Mengajar karena pihak sekolah telah memulangkan seluruh peserta
didiknya sejak pagi. "Sudah libur mas. Kemarin saja (Jum'at), murid -
murid pagi - pagi sudah pulang," kata salah satu warga tanpa mau
menyebutkan namanya.
Kondisi tak jauh berbeda juga terjadi pada sejumlah SDN di Desa
Labuhan Ratu, masih di Kecamatan yang sama. Sejumlah peserta didik
telah pulang sekolah diluar waktu yang ditetapkan.
Sementara, Sekretaris Dinas Pendidikan, W. Suwianto melalui ponselnya,
menyatakan apa yang dilakukan oleh sejumlah Sekolah dimaksud tidak
dapat dibenarkan. Pasalnya, libur sekolah baik SD maupun SMA/SMK itu
terhitung sejak tanggal 21 hingga tanggal 4 Agustus ini. "Itu memang
enggak ngerti aturan," tegas dia.
Sayangya ketika ditanya langkah apay yang akan dilakukan pihaknya
terkait temuan dimaksud, sang Sekretaris enggan berkomentar banyak dan
menyarankan untuk menanyakan langsung ke pihak sekolah terkait
persoalan ini. "Tanyakan aja langsung kenapa libur seperti itu. Bahasa
kalender kan enggak seperti itu," tutup dia diakhir percakapan.(Feaby)
Kotabumi (SL) - Tabir misteri siapa pelaku pembunuhan sesosok mayat
yang diketemukan disebuah kebun singkong, Desa Ratu Jaya, Kecamatan
Sungkai Tengah, Lampung Utara (Lampura), Sabtu (19/7) sekitar pukul
09:00 WIB, akhirnya terungkap.
Pelaku pembunuhan terhadap korban Jalalludin (37) warga Desa Way Tuba,
Kecamatan Gunung Labuhan, Kabupaten Way Kanan itu tak lain adalah
pacar korban yang bernama Wasila (24). Dalam melakukan aksinya, warga
Dusun 1, Ratu Jaya, Sungkai Tengah ini dibantu oleh rekannya yang
masih satu Dusun yakni Andi (20).
"Sesaat setelah penemuan mayat itu, kita langsung bergerak untuk
mengungkap siapa pelaku. Tak memakan waktu lama, kita berhasil
menangkap Wasila (24), yang diduga kuat sebagai sebagai pelaku," kata
Kapolsek Sungkai Utara, AKP. Dirhamsyah, Minggu (20/7)
Dari pengembangan penangkapan Wasila, pihaknya kembali menangkap
pelaku lainnya yang bernama Andi (20) warga Dusun 1, Ratu Jaya,
Sungkai Tengah. "Andi adalah rekan pelaku Wasila," ujarnya.
Berdasarkan keterangan kedua tersangka, aksi pembunuhan ini
dilatarbelakangi oleh niatan kedua pelaku yang ingin memiliki motor
milik korban. Aksi ini telah direncanakan sebelumnya oleh keduanya
pada Selasa (8/7) sekira pukul 20.00 WIB. "Pacar korban, Wasila
mengajak korban ke kebun singkong nahas itu," terang dia.
Layaknya pasangan yang sedang dimabuk cinta, korban tanpa curiga
lantas menjemput pelaku dirumah pelaku. Pelaku dan korban lantas
menuju ke dalam kebun singkong. Tak dinyana, pelaku Andi yang memang
telah mengintai didalam kebun tersebut muncul secara tiba - tiba dan
langsung memukul kepala bagian belakang korban menggunakan kayu jati
hingga tersungkur. "Setelah korban terjatuh, Wasila memberikan pisau
kepada Andik yang lantas dihujamkan ke perut korban sebanyak dua
kali," tuturnya.
Kemudian oleh kedua pelaku, imbuhnya, mayat korban diseret kebagian
dalam kebun singkong tersebut untuk menghilangkan jejak. Selain
membawa kabur motor Yamaha Vega ZR warna Merah tanpa plat milik
korban, para pelaku juga menggondol ponsel, dan uang tunai Rp. 340
ribu milik korban. "Barang bukti motor korban masih belum ditemukan.
Kita masih menyelidiki keberadaannya," tuntasnya.
Sebelumnya, Sabtu (19/7) sekitar pukul 09:00 Wib, sejumlah buruh
upahan pencabut singkong di Desa Ratu Jaya, Kecamatan Sungkai Tengah,
Lampura menemukan sesosok mayat dengan kondisi yang menyedihkan karena
kepala sang mayat telah terpisah. Bahkan, tengkorak kepala korban
telah hancur sebagian. Belakangan identitas korban yang saat
diketemukan mengenakan celana pendek dan pakaian jenis levis ini
ternyata bernama Jallaludin, warga Kabupaten Way Kanan.
Putu Mahardika (24) mengatakan bahwa saat itu mereka sedang mencabut
singkong, tercium aroma tidak sedap dari selah-selah pohon singkong
ditempat kejadian perkara (TKP). "Karena kami penasaran dengan bau
busuk itu, lalu saya cari tahu dari mana arahnya. Dari jauh bau busuk
itu berasal dari batang kelapa. Tapi saat diperhatikan ternyata batang
kelapa itu adalah mayat," tuturnya saat ditemui dilokasi.
Melihat ada sosok mayat yang tergeletak direrimbunan semak, dirinya
dan rekan - rekannya spontan berhamburan ketakutan menuju pemukiman
warga. Penemuan mayat ini ia laporkan ke Sekretaris Desa, Jauhari.
"Kami langsung lari dan beritahukan ke pak Sekdes," terang dia.
Ditempat yang sama, Darmawan (38) kakak korban membenarkan bahwa sosok
mayat dikebun singkong milik Ungkap itu adalah adiknya yang telah
sebelas hari tak pulang ke rumah sejak Selasa (8/7) malam. Dimana
peristiwa hilangnya adiknya itu telah dilaporkan pihak keluarga ke
Polsek Gunung Labuhan, Way Kanan pada tanggal 16 Juli lalu.
Seblum meninggalkan rumah, sang adik yang telah memiliki dua buah hati
ini berpamitan kepada istrinya untuk ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).
"Saya yakin mayat itu adalah adik saya dari baju, celana dan
sandalnya," ucapnya lirih.(Feaby)
telah meliburkan sekolahnya sejak sabtu diluar jadwal liburan yang
telah ditetapkan. Hal ini terjadi di SDN 1 Kota Agung, Kecamatan
Sungkai Selatan.
Pantauan dilokasi Sabtu (19/7) sekitar pukul 09:30 WIB, sekolah
tersebut telah lengang. Tak ada satu pun peserta didik maupun tenaga
pendidik yang terlihat batang hidungnya.
Lokasi sekolah yang hanya berjarak sekitar 100 meter dari kediaman
pribadi mantan Bupati Way Kanan, Tamanuri, yang tak lain ialah ayah
dari Bupati Agung Ilmu Mangkunegara tak membuat kalangan tenaga
pendidik pada SD dimaksud untuk lebih berhati - hati dalam mengambil
kebijakan seperti meliburkan sekolahnya diluar jadwal.
Berdasarkan informasi yang berhasik dikumpulkan dari warga sekitar,
sejak Jum'at (18/7), nyaris tak ada aktifitas Kegiatan Belajar
Mengajar karena pihak sekolah telah memulangkan seluruh peserta
didiknya sejak pagi. "Sudah libur mas. Kemarin saja (Jum'at), murid -
murid pagi - pagi sudah pulang," kata salah satu warga tanpa mau
menyebutkan namanya.
Kondisi tak jauh berbeda juga terjadi pada sejumlah SDN di Desa
Labuhan Ratu, masih di Kecamatan yang sama. Sejumlah peserta didik
telah pulang sekolah diluar waktu yang ditetapkan.
Sementara, Sekretaris Dinas Pendidikan, W. Suwianto melalui ponselnya,
menyatakan apa yang dilakukan oleh sejumlah Sekolah dimaksud tidak
dapat dibenarkan. Pasalnya, libur sekolah baik SD maupun SMA/SMK itu
terhitung sejak tanggal 21 hingga tanggal 4 Agustus ini. "Itu memang
enggak ngerti aturan," tegas dia.
Sayangya ketika ditanya langkah apay yang akan dilakukan pihaknya
terkait temuan dimaksud, sang Sekretaris enggan berkomentar banyak dan
menyarankan untuk menanyakan langsung ke pihak sekolah terkait
persoalan ini. "Tanyakan aja langsung kenapa libur seperti itu. Bahasa
kalender kan enggak seperti itu," tutup dia diakhir percakapan.(Feaby)
Kotabumi (SL) - Tabir misteri siapa pelaku pembunuhan sesosok mayat
yang diketemukan disebuah kebun singkong, Desa Ratu Jaya, Kecamatan
Sungkai Tengah, Lampung Utara (Lampura), Sabtu (19/7) sekitar pukul
09:00 WIB, akhirnya terungkap.
Pelaku pembunuhan terhadap korban Jalalludin (37) warga Desa Way Tuba,
Kecamatan Gunung Labuhan, Kabupaten Way Kanan itu tak lain adalah
pacar korban yang bernama Wasila (24). Dalam melakukan aksinya, warga
Dusun 1, Ratu Jaya, Sungkai Tengah ini dibantu oleh rekannya yang
masih satu Dusun yakni Andi (20).
"Sesaat setelah penemuan mayat itu, kita langsung bergerak untuk
mengungkap siapa pelaku. Tak memakan waktu lama, kita berhasil
menangkap Wasila (24), yang diduga kuat sebagai sebagai pelaku," kata
Kapolsek Sungkai Utara, AKP. Dirhamsyah, Minggu (20/7)
Dari pengembangan penangkapan Wasila, pihaknya kembali menangkap
pelaku lainnya yang bernama Andi (20) warga Dusun 1, Ratu Jaya,
Sungkai Tengah. "Andi adalah rekan pelaku Wasila," ujarnya.
Berdasarkan keterangan kedua tersangka, aksi pembunuhan ini
dilatarbelakangi oleh niatan kedua pelaku yang ingin memiliki motor
milik korban. Aksi ini telah direncanakan sebelumnya oleh keduanya
pada Selasa (8/7) sekira pukul 20.00 WIB. "Pacar korban, Wasila
mengajak korban ke kebun singkong nahas itu," terang dia.
Layaknya pasangan yang sedang dimabuk cinta, korban tanpa curiga
lantas menjemput pelaku dirumah pelaku. Pelaku dan korban lantas
menuju ke dalam kebun singkong. Tak dinyana, pelaku Andi yang memang
telah mengintai didalam kebun tersebut muncul secara tiba - tiba dan
langsung memukul kepala bagian belakang korban menggunakan kayu jati
hingga tersungkur. "Setelah korban terjatuh, Wasila memberikan pisau
kepada Andik yang lantas dihujamkan ke perut korban sebanyak dua
kali," tuturnya.
Kemudian oleh kedua pelaku, imbuhnya, mayat korban diseret kebagian
dalam kebun singkong tersebut untuk menghilangkan jejak. Selain
membawa kabur motor Yamaha Vega ZR warna Merah tanpa plat milik
korban, para pelaku juga menggondol ponsel, dan uang tunai Rp. 340
ribu milik korban. "Barang bukti motor korban masih belum ditemukan.
Kita masih menyelidiki keberadaannya," tuntasnya.
Sebelumnya, Sabtu (19/7) sekitar pukul 09:00 Wib, sejumlah buruh
upahan pencabut singkong di Desa Ratu Jaya, Kecamatan Sungkai Tengah,
Lampura menemukan sesosok mayat dengan kondisi yang menyedihkan karena
kepala sang mayat telah terpisah. Bahkan, tengkorak kepala korban
telah hancur sebagian. Belakangan identitas korban yang saat
diketemukan mengenakan celana pendek dan pakaian jenis levis ini
ternyata bernama Jallaludin, warga Kabupaten Way Kanan.
Putu Mahardika (24) mengatakan bahwa saat itu mereka sedang mencabut
singkong, tercium aroma tidak sedap dari selah-selah pohon singkong
ditempat kejadian perkara (TKP). "Karena kami penasaran dengan bau
busuk itu, lalu saya cari tahu dari mana arahnya. Dari jauh bau busuk
itu berasal dari batang kelapa. Tapi saat diperhatikan ternyata batang
kelapa itu adalah mayat," tuturnya saat ditemui dilokasi.
Melihat ada sosok mayat yang tergeletak direrimbunan semak, dirinya
dan rekan - rekannya spontan berhamburan ketakutan menuju pemukiman
warga. Penemuan mayat ini ia laporkan ke Sekretaris Desa, Jauhari.
"Kami langsung lari dan beritahukan ke pak Sekdes," terang dia.
Ditempat yang sama, Darmawan (38) kakak korban membenarkan bahwa sosok
mayat dikebun singkong milik Ungkap itu adalah adiknya yang telah
sebelas hari tak pulang ke rumah sejak Selasa (8/7) malam. Dimana
peristiwa hilangnya adiknya itu telah dilaporkan pihak keluarga ke
Polsek Gunung Labuhan, Way Kanan pada tanggal 16 Juli lalu.
Seblum meninggalkan rumah, sang adik yang telah memiliki dua buah hati
ini berpamitan kepada istrinya untuk ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).
"Saya yakin mayat itu adalah adik saya dari baju, celana dan
sandalnya," ucapnya lirih.(Feaby)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar