Kotabumi (SL) - Dinas Pekerjaan Umum (PU) Lampung Utara (Lampura) menyatakan siap memperbaiki sistem drainase sejumlah ruas jalan yang selama ini kerap meluap ke ruas jalan.
Kendati begitu, perbaikan sistem drainase itu baru dapat dilakukan pada tahun - tahun mendatang karena perbaikan dimaksud terkendala ketersediaan anggaran. "Pasti akan kita perbaiki ditahun mendatang," tegas Kepala Dinas PU, Syahbudin, Rabu (20/8).
Sebelum melakukan perbaikan, Syahbudin menuturkan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat kerusakan sistem drainase dimaksud. Selanjutnya, Dinas PU juga akan melakukan perbaikan terhadap sejumlah jalan yang rusak akibat kerap direndam genangan air yang tidak dapat mengalir dengan sempurna menuju drainase. "Kalau sistem drainasenya bagus atau sesuai maka kerusakan jalan - jalan akan berkurang," urai dia.
Langkah evaluasi ini sangat diperlukan guna mengetahui penyebab tidak dapat mengalirnya air pada sejumlah drainase yang selama ini dikeluhkan warga. Dimana menurutnya, saluran drainase yang menyebabkan air tidak dapat keluar atau masuk dengan baik disebabkan oleh dua faktor yakni kurang baiknya sistem drainase dan banyaknya timbunan sampah dalam saluran drainase dimaksud. "Evaluasi mengenai sistem drainase yang ada sangat perlu dilakukan. Kalau drainasenya jelek, bagaimana jalannya bisa bagus," papar dia seraya menambahkan, perbaikan infrastruktur termasuk fokus utama dari pemerintahan saat ini.
Sebelumnya, sejumlah masyarakata mengkritik kualitas saluran drainase pada sejumlah ruas jalan di Lampung Utara (Lampura) yang seolah - olah luput dari perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat. Bagaimana tidak. Akibat buruknya sistem drainase itu, sejumlah ruas jalan kerap digenangi air dikarenakan saluran drainase tersebut mampet oleh sampah - sampah yang terbawa aliran air. Terlebih saat musim hujan, genangan air dapat mencapai tinggi lutut orang dewasa. Adapun sejumlah ruas jalan yang kualitas drainasenya terbilang cukup buruk yakni jalan Bukit Pesagi, Jalan Ksatria, tepatnya didepan steam motor Asdi. Lalu, jalan Kesehatan, tepatnya didepan kantor Dinas Kesehatan, jalan pahlawan, tepatnya didepan kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil serta jalan Lintas Sumatera, tepatnya didepan kantor Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI).
Kondisi ini tak ayal memantik reaksi negatif dari para pengguna jalan lantaran tak merasa nyaman saat melintas dijalan - jalan tersebut. Hendri (32), warga Kelurahan Kota Alam, Kecamatan Kotabumi Selatan misalnya, mengaku merasa sangat terganggu kenyamanannya setiap kali melintas dijalan Bukit Pesagi dan jalan Kesehatan. "Gimana enggak terganggu, jalan itu banyak genangan airnya setiap kali hujan turun. Padahal, wilayah itu dapat dibilang kawasan pendidikan karena banyak sekolah - sekolah berlokasi disana," keluh dia, Senin (18/8).
Bahkan menurutnya, tak jarang sejumlah anak - anak sekolah atau pengguna jalan lainnya yang melintas dijalan itu terkena percikan air saat genangan air itu dilintas kendaraan roda dua maupun roda empat. "Saya sering melihat anak sekolah dan pengendara lainnya basah kuyup karena percikan air yang dilintasi oleh pengendara yang ugal - ugalan," tuturnya seraya menerangkan genangan air dijalan itu akibat buruknya saluran drainase disepanjang jalan tersebut.(Feaby)
Kendati begitu, perbaikan sistem drainase itu baru dapat dilakukan pada tahun - tahun mendatang karena perbaikan dimaksud terkendala ketersediaan anggaran. "Pasti akan kita perbaiki ditahun mendatang," tegas Kepala Dinas PU, Syahbudin, Rabu (20/8).
Sebelum melakukan perbaikan, Syahbudin menuturkan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat kerusakan sistem drainase dimaksud. Selanjutnya, Dinas PU juga akan melakukan perbaikan terhadap sejumlah jalan yang rusak akibat kerap direndam genangan air yang tidak dapat mengalir dengan sempurna menuju drainase. "Kalau sistem drainasenya bagus atau sesuai maka kerusakan jalan - jalan akan berkurang," urai dia.
Langkah evaluasi ini sangat diperlukan guna mengetahui penyebab tidak dapat mengalirnya air pada sejumlah drainase yang selama ini dikeluhkan warga. Dimana menurutnya, saluran drainase yang menyebabkan air tidak dapat keluar atau masuk dengan baik disebabkan oleh dua faktor yakni kurang baiknya sistem drainase dan banyaknya timbunan sampah dalam saluran drainase dimaksud. "Evaluasi mengenai sistem drainase yang ada sangat perlu dilakukan. Kalau drainasenya jelek, bagaimana jalannya bisa bagus," papar dia seraya menambahkan, perbaikan infrastruktur termasuk fokus utama dari pemerintahan saat ini.
Sebelumnya, sejumlah masyarakata mengkritik kualitas saluran drainase pada sejumlah ruas jalan di Lampung Utara (Lampura) yang seolah - olah luput dari perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat. Bagaimana tidak. Akibat buruknya sistem drainase itu, sejumlah ruas jalan kerap digenangi air dikarenakan saluran drainase tersebut mampet oleh sampah - sampah yang terbawa aliran air. Terlebih saat musim hujan, genangan air dapat mencapai tinggi lutut orang dewasa. Adapun sejumlah ruas jalan yang kualitas drainasenya terbilang cukup buruk yakni jalan Bukit Pesagi, Jalan Ksatria, tepatnya didepan steam motor Asdi. Lalu, jalan Kesehatan, tepatnya didepan kantor Dinas Kesehatan, jalan pahlawan, tepatnya didepan kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil serta jalan Lintas Sumatera, tepatnya didepan kantor Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI).
Kondisi ini tak ayal memantik reaksi negatif dari para pengguna jalan lantaran tak merasa nyaman saat melintas dijalan - jalan tersebut. Hendri (32), warga Kelurahan Kota Alam, Kecamatan Kotabumi Selatan misalnya, mengaku merasa sangat terganggu kenyamanannya setiap kali melintas dijalan Bukit Pesagi dan jalan Kesehatan. "Gimana enggak terganggu, jalan itu banyak genangan airnya setiap kali hujan turun. Padahal, wilayah itu dapat dibilang kawasan pendidikan karena banyak sekolah - sekolah berlokasi disana," keluh dia, Senin (18/8).
Bahkan menurutnya, tak jarang sejumlah anak - anak sekolah atau pengguna jalan lainnya yang melintas dijalan itu terkena percikan air saat genangan air itu dilintas kendaraan roda dua maupun roda empat. "Saya sering melihat anak sekolah dan pengendara lainnya basah kuyup karena percikan air yang dilintasi oleh pengendara yang ugal - ugalan," tuturnya seraya menerangkan genangan air dijalan itu akibat buruknya saluran drainase disepanjang jalan tersebut.(Feaby)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar