Minggu, 21 September 2014

BPK4K Terapkan Tekhnologi Vertikultural

Kotabumi (SL) - Badan Penyuluh Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Lampung Utara berupaya mengenalkan tekhnologi Vertikultural kepada masyarakat diwilayahnya khususnya masyarakat diwilayah perkotaan yang memiliki pekarangan yang terbatas.

Tekhnologi Vertikultural ini ialah sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat baik indoor (dalam ruangan) maupun outdoor (diluar ruangan). Jika dikelola dengan baik maka tekhnologi ini akan mampu menunjang perekonomian keluarga dengan memanfaatkan luas pekarangan yang terbatas.

"Tujuan dari teknik penanaman secara vertikultural ini untuk memanfaatkan lahan sempit yang tidak produktif menjadi lahan produktif bagi keluarga," kata Kepala BP4K Lampura, Syahrudin Putera melalui ponselnya, Kamis (14/8).

Melalui tekhnologi vertikultural, terus mantan Kabag Humas tersebut, setiap keluarga akan dapat melakukan penghematan pengeluaran karena telah memiliki tanaman sayuran sendiri. Selain itu, tekhnologi ini juga akan dapat menambah nilai estetika lahan pekarangan, dan dapat sebagai variasi pelengkap tiang rumah utama.

Adapun tanaman yang dapat ditanam melalui tekhnologi dimaksud berupa sayur mayur antara lain selada, kangkung, bayam, katuk, kemangi, tomat, pare, kacang panjang, mentimun dan tanaman sayuran lainnya. "Tanaman yang akan ditanam sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan memiliki nilai ekonomis tinggi, berumur  pendek, dan berakar pendek," tutur mantan aktivis mahasiswa tersebut.

Pihaknya optimis bahwa tekhnologi ini akan mendapat respon positif dari kalangan masyarakat diwilayahnya lantaran peralatan yang diperlukan dalam tekhnologi ini mudah didapat dengan memanfaatkan benda - benda disekitar rumah. Bahan itu berupa bambu atau  pipa paralon, kaleng bekas, bahkan  lembaran karung beras sekalipun. "Salah satu filosofi dari vertikultural adalah memanfaatkan benda-benda bekas di sekitar rumah. Jadi, kita optimis masyarakat akan menerima dengan baik tekhnologi ini," ucapnya lagi seraya menambahkan pihaknya melalui para penyuluh dilapangan akan segera menyosialisasikan tekhnologi dimaksud.

Sementara mengenai model, bahan,  ukuran, wadah vertikultural pun tinggal menyesuaikan dengan kondisi dan keinginan masing - masing pribadi. Pada umumnya adalah berbentuk persegi panjang, segi tiga, atau dibentuk mirip anak tangga, dengan beberapa undak-undakan atau sejumlah rak. Namun demikian, bahan yang digunakan dalam tekhnologi vertikultural harus cukup kuat dan mudah dipindah-pindahkan. "Tapi, satu hal penting yang perlu diperhatikan untuk menentukan lokasi vertikultur yaitu pilihlah lokasi yang mendapatkan cahaya matahari yang cukup, khususnya matahari pada pagi hari," tuntasnya diakhir pembicaraan.(Feaby)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...