Kotabumi (SL) - Pemerintahan Bupati Agung Ilmu Mangkunegara rupanya cukup tanggap dengan keluhan warganya. Buktinya, keluhan warga Lingkungan III, dan IV, Kota Alam, Kotabumi Selatan, Lampung Utara (Lampura) terkait ambrolnya jembatan dilingkungan itu bakal segera diperbaiki.
"Insya Allah, akan kita kerjakan (perbaiki) pada tahun 2015," tutur Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU), Syahbudin melalui ponselnya, Senin (15/9).
Selain berjanji bakal memperbaiki jembatan, Syahbudin juga menyatakan akan turut memperbaiki saluran drainase dilingkungan tersebut yang selama ini dicap warga sekitar menjadi penyebab utama banjir dilingkungan itu. Oleh karenanya, pihaknya akan segera menurun tim survei guna melihat kondisi riil jembatan dan saluran drainase tersebut. Survei ini juga bertujuan untuk mengetahui seberapa besar anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan - perbaikan dimaksud. "Tahun ini kan enggak bisa karena ketersediaan anggaran. Makanya kita akan survei dulu guna mengetahui berapa banyak anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan jembatan dan saluran drainase dilingkungan itu," tutupnya diakhir pembicaraan.
Sebelumnya, Jembatan pada Lingkungan (LK) III dan Lingkungan IV, Kelurahan Kota Alam, Kecamatan Kotabumi Selatan, Lampura sepertinya luput dari perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab). Akibatnya, jembatan penghubung yang berada dikawasan 'kumuh' tersebut ambrol karena tak pernah mendapat perbaikan atau perawatan.
Meski sangat membutuhkan jembatan itu dalam beraktifitas, namun warga di dua LK tersebut yang kebanyakan bekerja sebagai buruh, tukang becak, tukang rongsok tak mampu berbuat banyak melihat kerusakan jembatan dan saluran drainase.
"Jembatan itu enggak bisa digunakan lagi. Tapi kalau mau sumbangan untuk memperbaiki jembatan itu, masyarakat disini enggak bisa karena daerah ini termasuk daerah kumuh yang mayoritas bekerja sebagai tukang rongsok, tukang becak dan lainnya," tutur Kepala LK III, Susilo Arzal (53), Minggu (14/9).
Selain menyoroti kondisi jembatan yang rusak, Susilo juga menyoroti buruknya sistem drainase dilingkungannya. Lantaran, belasan rumah dilingkungannya acap kali terendam air yang berasal dari luapan saluran drainase setiap kali hujan deras turun. "Ada sekitar 15 rumah yang selalu terendam air saat hujan deras turun. Saluran drainase disini sangat tidak layak," ujar dia.
Dirinya meminta Pemkab secepatnya memperbaiki jembatan yang ambrol didaerahnya karena masyarakat sangat memerlukan jembatan tersebut. Terlebih, perbaikan jembatan dan saluran drainase ini merupakan janji dari almarhum Wakil Bupati terpilih, Paryadi saat kampanye tahun 2013 silam. "Almarhum pak Paryadi juga sempat janji mau perbaiki ini. Jadi, kami minta Pemkab mau memperbaikinya selain untuk kepentingan masyarakat tapi juga untuk memenuhi janji almarhum," ucapnya.(Feaby)
"Insya Allah, akan kita kerjakan (perbaiki) pada tahun 2015," tutur Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU), Syahbudin melalui ponselnya, Senin (15/9).
Selain berjanji bakal memperbaiki jembatan, Syahbudin juga menyatakan akan turut memperbaiki saluran drainase dilingkungan tersebut yang selama ini dicap warga sekitar menjadi penyebab utama banjir dilingkungan itu. Oleh karenanya, pihaknya akan segera menurun tim survei guna melihat kondisi riil jembatan dan saluran drainase tersebut. Survei ini juga bertujuan untuk mengetahui seberapa besar anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan - perbaikan dimaksud. "Tahun ini kan enggak bisa karena ketersediaan anggaran. Makanya kita akan survei dulu guna mengetahui berapa banyak anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan jembatan dan saluran drainase dilingkungan itu," tutupnya diakhir pembicaraan.
Sebelumnya, Jembatan pada Lingkungan (LK) III dan Lingkungan IV, Kelurahan Kota Alam, Kecamatan Kotabumi Selatan, Lampura sepertinya luput dari perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab). Akibatnya, jembatan penghubung yang berada dikawasan 'kumuh' tersebut ambrol karena tak pernah mendapat perbaikan atau perawatan.
Meski sangat membutuhkan jembatan itu dalam beraktifitas, namun warga di dua LK tersebut yang kebanyakan bekerja sebagai buruh, tukang becak, tukang rongsok tak mampu berbuat banyak melihat kerusakan jembatan dan saluran drainase.
"Jembatan itu enggak bisa digunakan lagi. Tapi kalau mau sumbangan untuk memperbaiki jembatan itu, masyarakat disini enggak bisa karena daerah ini termasuk daerah kumuh yang mayoritas bekerja sebagai tukang rongsok, tukang becak dan lainnya," tutur Kepala LK III, Susilo Arzal (53), Minggu (14/9).
Selain menyoroti kondisi jembatan yang rusak, Susilo juga menyoroti buruknya sistem drainase dilingkungannya. Lantaran, belasan rumah dilingkungannya acap kali terendam air yang berasal dari luapan saluran drainase setiap kali hujan deras turun. "Ada sekitar 15 rumah yang selalu terendam air saat hujan deras turun. Saluran drainase disini sangat tidak layak," ujar dia.
Dirinya meminta Pemkab secepatnya memperbaiki jembatan yang ambrol didaerahnya karena masyarakat sangat memerlukan jembatan tersebut. Terlebih, perbaikan jembatan dan saluran drainase ini merupakan janji dari almarhum Wakil Bupati terpilih, Paryadi saat kampanye tahun 2013 silam. "Almarhum pak Paryadi juga sempat janji mau perbaiki ini. Jadi, kami minta Pemkab mau memperbaikinya selain untuk kepentingan masyarakat tapi juga untuk memenuhi janji almarhum," ucapnya.(Feaby)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar