Rabu, 12 Maret 2014

JEMBATAN RUSAK, ZAINAL : SEMUA BUTUH BIAYA

Kotabumi (SL) - Perbaikan delapan unit jembatan di Lampung Utara (Lampura) yang porak - poranda akibat diterjang banjir bandang pada Sabtu (8/3) lalu dipastikan tak dapat segera dilakukan. Alasannya sangat klasik sekali yakni keterbatasan anggaran.

"Kita tidak dapat laksanakan (perbaikan jembatan) sekarang. Karena semua gerakan (perbaikan) itu perlu dana," tutur Bupati Zainal Abidin, Rabu (12/3).

Parahnya lagi, bantuan dana bagi para pengungsi masih belum dapat dicairkan dikarenakan Badan Pengelolaan Bencana Daerah (BPBD) selaku pihak yang paling bertanggung jawab hingga kini belum menyampaikan laporan perihal penetapan bencana tersebut kepada Bupati. Padahal, laporan tersebut sangat diperlukan untuk mencairkan dana bantuan kepada para warga korban banjir setelah sebelumnya dituangkan melalui Surat Keputusan Bupati. "Belum. Belum ada. Laporan yang mana," kata pemilik plat BE I J ini.

Kendati begitu, ia mengaku telah menginstrusikan kepada jajarannya untuk segera membantu seluruh korban banjir semaksimal mungkin sehingga dapat meringankan beban para korban banjir bandang itu. "Seluruh jajaran saya sudah saya instrusikan untuk bantu mereka (korban banjir). Bantu semaksimal mungkin," terangnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Utara (Lampura) dalam menangani korban banjir terbilang masih sangat lamban. Padahal, banjir di Lampura terjadi hampir saban tahun saat musim hujan tiba. Terbuktinya, sejak banjir bandang menghantam enam Kecamatan di Lampura pekan lalu, belum ada satu pun bantuan baik Sembako, selimut, maupun bantuan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada para pengungsi korban banjir hingga kini. Mirisnya, tak ada satu pun para pejabat teras hingga Kepala Daerah kecuali Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang mendatangi para pengungsi banjir. Padahal, kehadiran para pejabat khususnya Bupati sangat dibutuhkan karena sedikit banyak akan berdampak pada kondisi psikologis para pengungsi banjir yang tengah dilanda kebingungan akibat bencana banjir bandang ini.

Asisten II Pemkab Lampura, Fahrizal Ismail mengatakan bahwa langkah yang ditempuh Pemkab terkait penanggulangan korban banjir bandang ini baru sebatas memberikan bantuan ala kadarnya. Bantuan itu berupa Sembako, Selimut, peralatan rumah tangga ala kadarnya yang disalurkan melalui Dinas Sosial, Transmigrasi, dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker). Bantuan ini pun tidak diberikan secara menyeluruh kepada para pengungsi korban banjir melainkan baru diberikan kepada wilayah Kecamatan yang terparah dilanda banjir yakni wilayah Abung Tinggi. "Sesuai instruksi pak Sekkab untuk memberikan bantuan awal kepada korban banjir maka hari ini (kemarin), Dinsos turun ke lokasi untuk memberikan bantuan itu," tuntas dia.(Feaby)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...