Kotabumi (SL) – Pengawasan Dinas
Kesehatan Lampung Utara (Lampura) terhadap dokter yang bersekolah mengambil
spesialis dibidangnya sangat lemah. Buktinya, seorang dokter spesialis anak
yakni M. Rifki Agung Cahyono yang telah menyelesaikan
studinya di Universitas Diponegoro, Jawa Tengah, kini ditengarai
tak jelas rimbanya.
Sekretaris Dinas Kesehatan
setempat, Apizal Rio ketika ditemui diruangannya, Selasa (2/4) membenarkan
bahwa pihaknya tak mengetahui dimana keberadaan dokter spesialis anak tersebut.
“Nah itu, kita masih cari kan
informasi lagi (keberadaannya),” kata dia singkat, Selasa (2/4).
Untuk itu, dirinya mengatakan
bahwa pihaknya akan melakukan pemanggilan terhadap dr. M. Rifki Agung Cahyono, Sp.A setelah terlebih dahulu mengetahui keberdaan
dokter tersebut.disamping itu, ia juga menjelaskan bahwa tidak menutup
kemungkinan pihaknya akan melakukan tindakan seperti teguran kepada dokter itu.
“Yang bersangkutan akan kita panggil,” tegas dia.
Aprizal
mengakui bahwa pada tahun 2011 lalu, dokter spesialis itu sempat mengajukan
mutasi ke daerah lain. Sayangnya, dirinya tidak mengetahui pasti dimana dokter
spesialis itu bekerja saat ini. “Kita sudah sampaikan proses pengajuan pindah
tugasnya ke BKD tahun 2011. Kalau
aturannya ya, sambil menunggu proses pindah, ya harus tetap mengabdi di
Lampung Utara ini. Tapi kalau ini kan sudah lebih
kurang dua tahun hilang (M. Rifki).
Menurutnya,
dr. M. Rifki Agung Cahyono, Sp.A termasuk
salah satu dokter yang memperoleh tugas belajar (tubel) dan telah menyelesaikan
studinya di Universitas Diponegoro pada tahun 2010 silam. “Dia kan termasuk peserta
tubel,” ucap dia.
Anehnya,
dokter spesialis anak tersebut tidak termasuk dalam daftar 13 peserta tugas
belajar atau program pengembangan dokter spesialis Dinas Kesehatan Lampura.
Ketiga belas dokter peserta Tubel itu yakni, Nazilah Hanum, I Nyoman Okayasa, I
Gede Putu, I Suluh Widyanarwan, Billy Zukyawan K, Farida Nurhayati, Vemi
Fitria, Herlison, Jims Ferdinan P, dan Wirdinal.
Menurut
informasi yang berhasil dikumpulkan dokter spesialis tersebut saat ini bekerja
di Rumah Sakit Swasta dikawasan Jabodetabek (Jakarta ,
Bogor , Depok,
Tangerang, Bekasi).
Sebelumnya,
pada tahun 2012 lalu, dua dokter spesialis yakni dr. Farida Nurhayati,
SpTHT dan dr. Billy, SpRad yang disekolahkan oleh Pemerintah Kabupaten Lampung
Utara (Lampura) menggunakan ratusan dana APBD sempat melakukan hal yang sama.
Pasalnya, setelah lulus mengambil spesialisasi dibidangnya, kedua dokter
spesialis tersebut juga tidak jelas rimbanya. Kini, kedua dokter tersebut telah
kembali mengabdi pada Kabupaten Lampung Utara meski
hanya paruh waktu setelah sebelumnya ramai diberitakan oleh sejumlah media massa di Lampung.(Feaby)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar