Sabtu, 20 April 2013

SALING TUDING ANTAR KANDIDAT TERUS TERJADI


Kotabumi (SL) Aksi perang opini dan saling klaim yang terbaik terus terjadi diantara para kandidat peserta Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Lampung Utara (Lampura) yang akan dihelat pada bulan September mendatang.

Setelah sebelumnya calon incumbent yakni Bupati Zainal Abidin menuding bahwa fenomena yang makin marak diwilayahnya didalangi oleh para calon pesaingnya dalam merebut kursi orang nomor satu di Lampura periode 2014 – 2019 mendatang. Kini, salah kandidat peserta Pemlukada setempat, Agung Ilmu Mangkunegara menuding bahwa pemerintahan Bupati Zainal Abidin telah gagal memberikan hak – hak masyarakat Lampura mulai dari tersedianya keamanan, pendidikan hingga ke baiknya sarana infrastruktur.

“Siapa yang ingin keamanan di Lampura. Siapa yang ingin pendidikan gratis dari SD sampai SMA. Siapa yang ingin jalan-jalan di Lampura mulus. Semuanya ada di perubahan,” kata dia dalam kegiatan jalan sehat yang digelar oleh PKS Lampura, di stadion Sukung Kotabumi, Minggu (21/4).

Masyarakat Lampura, menurutnya, telah bosan dengan minimnya perhatian Pemkab Lampura terhadap kepentingan rakyat sehingga perubahan dalam segala hal merupakan hal mendesak yang perlu segera dilakukan. “Berikan hak-hak rakyat. Kita sudah bosan dengan yang begini-begini saja. Bosan dengan tidak adanya perhatian. Lampura perlu perubahan, untuk itu jadikan saya sebagai pelayan rakyat,” tukasnya seraya meminta doa dan dukungan kepada peserta jalan sehat agar dapat membawa Kabupaten Lampura menuju perubahan yang lebih baik lagi bila keluar sebagai pemenang dalam Pemilukada nanti.

Sementara. Ketua DPD PKS Lampura, Zainul Arifin ketika dikonfirmasi disela – sela kegiatan menyebutkan bahwa kegiatan jalan sehat yang mengusung tema Cinta, Kerja, dan Harmoni dan dimeriahkan oleh ratusan peserta tersebut, disamping untuk memperingati Milad PKS ke 15, tapi juga bertujuan untuk mempererat tali silahturahim antara PKS dengan masyarakat Lampura. ”Kita ingin melalui kegiatan ini kebersamaan antara kader PKS dengan masyarakat Lampura terus terjalin,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Lembaga Masyarakat Penyimbang Adat Lampung (MPAL), Iwan Setiawan  Aliasan Puncak menilai bahwa perbuatan saling menjelekan dan menjatuhkan antar kandidat adalah perbuatan bodoh alias mubazir. "Lebih baik dan lebih bijak bila para kandidat mengedepankan politik santun dari pada mengumbar kejelekan antar sesama mereka," tegasnya.(Feaby)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...