Kotabumi (SL) – Perang urat
syaraf (psywar) yang mulai ditabuh
oleh Bupati Zainal Abidin mendapat respon dari sejumlah kandidat peserta
Pemilukada Lampung Utara (Lampura) pada September mendatang.
Pasalnya, para kandidat tersebut
menilai pernyataan orang nomor satu di Lampura tersebut yang menuding bahwa
begal diwilayahnya disinyalir didalangi oleh calon pesaingnya dinilai sangat
kurang bijak ditengah kerinduan masyarakat Lampura akan kondisi yang aman serta
bebas dari aksi para kawanan begal.
"Nggak mungkinlah calon akan
membuat onar Kotabumi. Kita ini punya akal sehat. Kalau kita yang nyuruh begal,
itu kan nggak
masuk akal," tandas M. Riza Pachlevi, Bakal Calon Bupati Lampura yang akan
diusung partai Golkar dan non parlemen, via ponselnya, Kamis (11/4).
Seorang pemimpin, menurut mantan Komandan
Pemukiman Angkatan Laut (Dankimal) Lampura ini, tidak boleh mengeluarkan
pernyataan yang aneh (begal) kepada masyarakatnya. "Itu kan sama saja mempermalukan diri sendiri.
Jangan tunjukan kita tidak mampu. Itu salah. Ini kan fitnah namanya. Jadi jangan sebarkan isu
yang tidak benar. Jangan salah menjatuhkan karena dampaknya akan negatif karena
masyarakat ini dapat menilai," tegasnya seraya menambahkan bahwa seluruh
kandidat peserta Pemilukada merupakan calon – calon terbaik yang memiliki ragam
latar belakang.
Kritikan yang sama juga
dilontarkan oleh kandidat kuat lainnya, Paryadi, staf ahli Gubernut Lampung
yang berpasangan dengan Agung Ilmu Mangkunegara pada Pemlukada. Menurut
dirinya, pernyataan orang nomor satu di Lampura itu dapat menimbulkan kesan
dimata masyarakat bahwa dirinya melempar tanggung jawab atas fenomena keamanan
yang dikeluhkan masyarakatnya.
"Saya kira kurang bijak jika
kita berbicara siapa gembong atau siapa otaknya," kata dia, ketika
diwawancarai melalui ponselnya, Kamis (11/4).
Mantan Sekdakab Lampura ini
menilai solusi cepat dalam menekan atau bahkan memberantas tindak kejahatan
khususnya begal lebih sangat dibutuhkan masyarakat daripada mermpersoalkan
siapa dalang dibalik aksi begal tersebut. "Se-propinsi Lampung ini tahu
ini banyak begal. Itu fakta. Yang terpenting saat ini adalah bagaimana kita
mencari solusi biar persoalan ini cepat selesai. Inilah pemikiran yang cerdas.
Bukannya kita melempar tanggung jawab kepada orang lain. Nggak begitu,” sergah
dia seraya menjelaskan seluruh calon yang ada saat ini memiliki latara belakang
dan status sosial yang jelas.
Sebelumnya, orang nomor satu
Lampura itu menuding bahwa maraknya aksi begal didaerah yang dipimpinnya
tersebut didalangi oleh lawan politiknya agar menjatuhkan citra dirinya dimata
masyarakatnya. "Semua yang mau jadi
Bupati bilang mau berantas begal. Jangan nunggu Bupati kalau mau berantas
begal. Jangan - jangan mereka sendiri otak begalnya," tandas Zainal sengit
dalam kegiatan pembentukan Tim Terpadu Keamanan Masyarakat, digedung Pusiban
Agung Kotabumi, Selasa (9/4). Pemilik plat merah BE I J ini juga menyebutkan
bahwa pemahaman para kandidat peserta Pemilukada mendatang tidak memahami tugas
dan wewenang Kepala Daerah. Hal ini ditunjukan ketika para calon tersebut dalam
setiap sosialisasinya kepada masyarakat menawarkan aman, nyaman, sejahtera.
Padahal, masih katanya, persoalan keamanan bukanlah tugas
dari Bupati melainkan tugas Kepolisian. "Inikan sama saja melecehkan institusi
Kepolisian," katanya.(Feaby)
dari Bupati melainkan tugas Kepolisian. "Ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar