Kotabumi, HL – Pelaksana Tugas
(Plt) Kepala SMA Negeri Abung Tinggi, Kecamatan Abung Tinggi, Lampung Utara,
Syamsuddin mengharapkan Pemerintah Kabupaten setempat untuk dapat segera menempatkan
sejumlah guru PNS disekolahnya. Sebab, hingga kini sekolah yang dipimpinnya
belum memiliki satu orang pun guru yang berstatus PNS.
“Sejak berdiri pada tahun 2010
lalu, sekolah ini belum memiliki seorang pun guru PNS. Akhirnya, sekolah
mengambil kebijakan untuk merekrut tenaga honor,” terang dia, diruangannya,
Selasa (4/9).
Jika harapan itu terpenuhi, kata
dia, maka kualitas pendidikan disekolah SMAN tersebut akan dapat lebih
meningkat. Disamping itu, dengan adanya guru PNS maka akan memperingan beban pihak
sekolah dan Komite yang setiap bulannya mesti menggaji para guru honorer.
“Minimal Pemkab dapat menempatkan
guru PNS untuk 16 mata pelajaran disekolah ini agar kualitas pendidikan di SMAN
ini dapat semakin lebih baik,” Beber dia.
Selain mengharapkan penempatan
guru PNS disekolahnya, Syamsuddin juga mengharapkan Pemkab setempat dapat lebih
memperhatikan sarana dan prasarana disekolahnya seperti tidak adanya dana
operasional sekolah dari Pemerintah, minimnya jumlah meubeler, ruang Laboratorium, serta sejumlah unit komputer untuk
menunjang proses Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM). Tidak adanya ruang
laboratorium berikut peralatannya menyebabkan para siswa disekolahnya tidak pernah
melakukan praktek terutama dalam pelajaran IPA.
“Kita tidak pernah melakukan
praktek. Mau gimana, laboratorium dan peralatannya tidak tersedia. Sementara
mengenai jumlah bangku dan meja kursi disini yang tidak sebanding dengan jumlah
siswa yang ada, pihaknya terpaksa meminjam meja dan kursi sebanyak 87 buah kepada
SDN yang sudah tidak beroperasi alias tutup. Semua meja dan kursi itu
diperuntukan untuk siswa kelas X. Selain itu, kita juga meminjam sejumlah meja
dan kursi untuk para guru karena meja dan kursi untuk para guru hanya ada lima
buah,” ujarnya seraya menerangkan bahwa saat ini sekolahnya memiliki 258 siswa
dengan rincian jumlah siswa kelas X sebanyak 87, siswa kelas XII sebanyak 83,
serta 88 siswa kelas XIII.
Mirisnya, dirinya mengaku telah beberapa
kali melaporkan persoalan ini kepada Dinas Pendidikan Lampura tapi hingga kini
laporan tersebut belum ada tindaklanjutnya. “Kita telah laporkan ini kepada
Dinas Pendidikan. Mereka hanya meminta saya untuk bersabar hingga tahun 2013.
Padahal kebutuhan meubeler serta sarana pendukung lainnya ini sangatlah
mendesak untuk segera direalisasikan,” urainya.
Sementara hingga berita ini
dilansir, Kepala Dinas Pendidikan Lampura, Zulkarnain tak berhasil dikonfirmasi.HLD-28
Tidak ada komentar:
Posting Komentar