Senin, 24 September 2012

DPRD LAMPURA SESALKAN INSIDEN PEMUKULAN SISWA


Kotabumi, HL - Komisi D DPRD Lampung Utara (Lampura) turut menyesalkan insiden pemukulan siswa yang dilakukan oleh oknum guru SDN 04 Tanjung Aman, Kecamatan Kotabumi Selatan, Lampung Utara (Lampura).

“Kita sangat sesalkan insiden pemukulan ini. Kurang bijak rasanya, jika setiap persoalan itu diselesaikan dengan kekerasan. Sudah bukan zamannya lagi main kekerasan,” kata Darwin Hifni, anggota Komisi D DPRD Lampura, melalui telepon selulernya, Senin (24/9).
Menurutnya, jika terjadi kendala dalam Kegiatan Belajar Mengajar antara tenaga pendidik dan anak didiknya seharusnya sang tenaga pendidik dapat menyikapi persoalan itu dengan bijak dan lapang dada. Selain itu, sang tenaga pendidik dapat mengkomunikasikan persoalan yang terjadi pada seorang siswanya kepada wali murid yang bersangkutan.

“Persoalan ini tidak akan terjadi jika saja komunikasi yang intensif antara wali kelas dan wali murid cukup terjalin. Paling tidak, para tenaga pendidik itu kan bisa memberikan informasi kepada wali murid terkait anak didiknya. Jangan langsung main tamper seperti itu,” bebernya.

Legislator asal PAN ini menghimbau kepada pihak sekolah serta dinas terkait untuk lebih mengedepankan sikap profesional dalam melakukan Kegiatan Belajar Mengajar disekolah agar peristiwa ini tidak kembali terulang dikemudian hari.

Sebelumnya, Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Lampung Utara
(Lampura), Yoki Agung Malian mengecam keras aksi pemukulan tersebut. "Kita sangat sayangkan kenapa insiden pemukulan ini sampai terjadi. Karena sebagai seorang tenaga pendidik, tindakan seperti itu sangatlah tidak pantas untuk dilakukan. Seorang Pendidik wajib memberikan tauladan yang baik kepada anak didiknya. Bukan malah sebaliknya," ucapnya, Kamis (20/9).

Yoki melanjutkan seyogyanya seorang pendidik lebih pendekatan persuasif kepada anak didiknya guna menciptakan suasana yang senyaman mungkin dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) agar anak didik dapat lebih menyerap semua ilmu yang diberikan dari guru-guru disekolahnya dengan maksimal.

"Dinas Pendidikan harus dapat merubah pola pengajaran ala militer seperti ini. Karena ini menyangkut aspek psikologis peserta didik dimasa mendatang. Jadi, jangan anggap remeh persoalan ini," tandasnya seraya berharap insiden seperti ini tidak akan terulang kembali dikemudian hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...