Kotabumi, KO - Kapolres Lampung Utara (Lampura) diminta mengundurkan diri
jika, dalam jangka waktu paling lama tiga bulan masih tetap tidak berhasil, dan
pembegalan tetap terjadi sehingga membuat Kabupaten Lampung Utara (Lampura)
tidak kondusif, dan tidak aman.
Demikian satu dari 10 pernyataan sikap yang dilontarkan
beberapa ulama dan tokoh masyarakat Nahdatul Ulama (NU) Lampura, saat bertatap
muka dengan Kapolres Lampura, AKBP Frans Sentoe, di Mapolres, Rabu (5/9).
“Pernyataan sikap ini dibuat karena mengingat maraknya
pembegalan, perampokan di Lampura yang semakin merajalela, serta banyak menelan
korban nyawa dan materi. Bahkan ada pula menewaskan unstadz serta masyarakat
miskin,” ujar Agustoni, selaku Sekretaris.
Dalam pernyataan sikap itu juga dijelaskan beberapa poin
penting diantaranya, polisi di Lampura sangat lemah dalam menindak pelaku pembegalan,
itu dinilai karena taku pada jabatan yang disandang,”Akan tetapi imbas dari takut
jabatan tersebut, berakibat pola piker pihak kepolisian menghindar dalam
bertindak tegas, karena sumber ketegasan berasal dari pimpinan,” ujarnya.
Selain itu, Polres Lampura agar dapat membuat pemetaan
wilayah aksi pembegalan, tempat tinggal para pelaku begal, nama-nama pelaku serta penampung hasil begal,
serta nama-nama oknum yang membackingi para pelaku tersebut.
Kemudian jika Polres lampura tidak mampu mengatasi keamanan
khusunya begal, agar dapat merubah sikap
dan bekerkja sama dengan beberapa pihak diantaranya meminta bantuan Brimob
untuk mengejar pelaku, penadah serta jaringannya. Jika pola tersebut tidak
berhasil, maka kiranya bekerjasama dengan anggota TNI baik AD maupun AL , dengan melakukan
Opreasi Sikat Begal (OPB).
Menurut Agustoni, jumlah tindak kriminal di Kabupaten
Lampung Utara, medio Januari hingga Agustus sebanyak 900 laporan yang masuk
kepolisian. Sedangkan untuk tindak untuk yang sudah diproses sebanyak 77 kasus.
"Yang telah diputus atau diselesaikan sebanyak 26 tindakan. Ini berarti
hanya sekitar 10 persen yang bisa ditanggulangi oleh kepolisian,” pungkasnya
seraya menambahkan pihaknya selalu mendukung tugas kepolisian.
Menanggapi pernyataan sikap tersebut, Kapolres Lampura,
Frans Sentoe, memberikan apresiasi terhadap NU dan mengatakan hal itu merupakan
suatu bentuk kepedulian masyarakat yang mendukung kepolisian untuk
menanggulangi begal di Lampura. "Karena jika tidak adanya dukungan dari
masyarakat, maka kinerja polisi kurang optimal,” kata Kapolres.
Namun perlu dipahami, lanjutnya, keterbatasan personil serta
jumlah Polsek yang tidak sesuai dengan jumlah kecamatan yang ada, merupakan
salah satu kendala yang dihadapi Polres Lampura,”Oleh karenanya, dukungan yang
paling penting dari masyarkat yaitu, sama-sama menjaga kamtibmas didaerahnya
masing-masing.
Mengenai titik-titik rawan, Polres telah melakukan pemetaannya,”Dan
untuk mengatasi kerawanan dititik tersebut, meski dengan keterbatasan anggota
namun tetap menempatkan sejumlah personil guna mengurangi kerawanan daerah itu,”
pungkasnya.Feaby
Tidak ada komentar:
Posting Komentar