Kotabumi (SL) - Stasiun Kereta Api Kotabumi, Lampung Utara (Lampura) marak calo karcis. Akibatnya, para penumpang mengeluh lantaran terpaksa membeli tiket dengan harga dua kali lipat.
Regin (35), warga Kotabumi, Lampung Utara menuturkan pernah menjadi korban calo distasiun dimaksud. Sebab, loket yang biasanya menyediakan tiket jurusan Palembang telah habis. Awalnya, pada 21 April lalu ia bermaksud membeli tiket kereta api di Alfamart dan Indomaret. Karena tiket habis, ia pun beranjak menuju stasiun kereta api Kotabumi. "Saat itu masih sore, dan loket masih buka," ucapnya, Rabu (23/4).
Ternyata tiket yang diinginkannya juga telah habis. Lantas ia disarankan oleh petugas loket untuk kembali lagi pada keesokan harinya. Betapa terkejutnya saat mendapat informasi dari petugas loket bila tiket yang diinginkan telah habis Padahal, saat itu masih pukul 07.50 WIB. Bahkan, loket pun belum buka. "Loket aja belum dibuka tapi kok karcisnya sudah habis," ujar dia dengan nada kesal.
Selang beberapa menit kemudian, datang seseorang calo yang menawarkan karcis kereta Api Ekspress jurusan Bandar Lampung - Kertapati. Tak tanggung - tanggung, harga yang ditawarkan naik seratus persen. Bila biasanya tiket diloket dijual Rp. 30 ribu, harga tiket yang dijual oleh calo itu mencapai Rp. 70 ribu/tiket. "Karena tidak ada pilihan lain, terpaksa saya beli tiket itu," tuturnya.
Saat itu, ia membutuhkan tiga tiket kereta api. Oleh karenanya, untuk mendapatkan 3 tiga tiket, ia terpaksa harus merogoh kocek hingga Rp. 210 ribu. "Dari tiga tiket, Calo itu dapat duit Rp. 120 ribu," katanya.
Dengan kenyataan tersebut, Regin mencium adanya 'kongkalikong' atau kerjasama pihak stasiun dengan calo-calo yang dimaksud alias sengaja 'dipelihara' pihak stasiun Kotabumi.
Setali tiga uang. Dewi, warga Kotabumi lainnya juga sempat membeli tiket seharga Rp. 80 ribu. Karena mendesak dan tiket habis, ia terpaksa membayar dengan harga tersebut," ungkap dia.
Dilain sisi, Kepala Stasiun Kereta Api Kotabumi, Catur menyatakan terus berupaya untuk memberantas calo. Salah satu caranya yakni dengan menerapkan aturan tiket sesuai identitas serta melayani pemesanan tiket 90 hari sebelum keberangkatan. "Saya minta masyarakat tetap beli karcis diloket resmi stasiun, jangan dengan calo," pinta dia.(Feaby)
Regin (35), warga Kotabumi, Lampung Utara menuturkan pernah menjadi korban calo distasiun dimaksud. Sebab, loket yang biasanya menyediakan tiket jurusan Palembang telah habis. Awalnya, pada 21 April lalu ia bermaksud membeli tiket kereta api di Alfamart dan Indomaret. Karena tiket habis, ia pun beranjak menuju stasiun kereta api Kotabumi. "Saat itu masih sore, dan loket masih buka," ucapnya, Rabu (23/4).
Ternyata tiket yang diinginkannya juga telah habis. Lantas ia disarankan oleh petugas loket untuk kembali lagi pada keesokan harinya. Betapa terkejutnya saat mendapat informasi dari petugas loket bila tiket yang diinginkan telah habis Padahal, saat itu masih pukul 07.50 WIB. Bahkan, loket pun belum buka. "Loket aja belum dibuka tapi kok karcisnya sudah habis," ujar dia dengan nada kesal.
Selang beberapa menit kemudian, datang seseorang calo yang menawarkan karcis kereta Api Ekspress jurusan Bandar Lampung - Kertapati. Tak tanggung - tanggung, harga yang ditawarkan naik seratus persen. Bila biasanya tiket diloket dijual Rp. 30 ribu, harga tiket yang dijual oleh calo itu mencapai Rp. 70 ribu/tiket. "Karena tidak ada pilihan lain, terpaksa saya beli tiket itu," tuturnya.
Saat itu, ia membutuhkan tiga tiket kereta api. Oleh karenanya, untuk mendapatkan 3 tiga tiket, ia terpaksa harus merogoh kocek hingga Rp. 210 ribu. "Dari tiga tiket, Calo itu dapat duit Rp. 120 ribu," katanya.
Dengan kenyataan tersebut, Regin mencium adanya 'kongkalikong' atau kerjasama pihak stasiun dengan calo-calo yang dimaksud alias sengaja 'dipelihara' pihak stasiun Kotabumi.
Setali tiga uang. Dewi, warga Kotabumi lainnya juga sempat membeli tiket seharga Rp. 80 ribu. Karena mendesak dan tiket habis, ia terpaksa membayar dengan harga tersebut," ungkap dia.
Dilain sisi, Kepala Stasiun Kereta Api Kotabumi, Catur menyatakan terus berupaya untuk memberantas calo. Salah satu caranya yakni dengan menerapkan aturan tiket sesuai identitas serta melayani pemesanan tiket 90 hari sebelum keberangkatan. "Saya minta masyarakat tetap beli karcis diloket resmi stasiun, jangan dengan calo," pinta dia.(Feaby)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar