Kamis, 24 April 2014

PLN RAYON KOTABUMI DIDUGA 'ASAL TEMBAK' TARIF

Kotabumi (SL) - PT (Persero) PLN Rayon Bumi Abung, Lampung Utara (Lampura) diduga tidak profesional alias 'asal tembak' dalam menetapkan besaran tagihan rekening listrik sejumlah konsumen. Buktinya, sejumlah konsumen mendatangi kantor itu pada Selasa (15/4) sekitar pukul 11:00 WIB.

Bahtiar (67), warga gang Elang Lima, Kecamatan Kotabumi Selatan mengaku sengaja mendatangi kantor PT (Persero) PLN Rayon Bumi Abung untuk menanyakan mengapa tagihannya listriknya untuk bulan April membengkak hingga 100 persen. Jika bulan sebelumnya tagihan listrik yang ia bayar hanya sekitar Rp. 346 ribu, kini tagihannya naik menjadi sekitar Rp. 872 ribu. "Masa tagihan listrik saya bulan ini (April) naik sampai 100 persen. Yang benar saja," keluh dia.

Sejatinya, ia tidak keberatan melunasi tagihan listrik rumahnya asalkan memang sesuai dengan pemakaian listrik yang ia gunakan sehari - harinya. Namun, realita yang ia terima tidak sesuai dengan harapannya. "Kalau sesuai, pasti saya bayar. Kalau ini kan tidak (sesuai)!!" sergah dia.

Untuk itu, pria berumur ini meminta PT. PLN untuk memeriksa meteran listrik dirumahnya agar tagihan listrik rumahnya benar - benar akurat dan tidak merugikan dirinya selaku konsumen. "Tadi mereka (PLN) janji akan langsung periksa meteran saya. (Pokoknya) harus beres hari ini. Saya tidak tahan pening!!" tandasnya sembari berlalu.

keluhan sama juga disampaikan Heri, warga Desa Periangan Baru, Kecamatan Tanjung Raja. Dimana tagihan rekening listrik rumahnya dalam bulan ini mengalami kenaikan hingga lima kali lipat besarannya. "Tiap bulan biasanya tagihan listrik saya hanya sekitar Rp. 150 ribu tapi bulan ini naik jadi sekitar Rp. 850 ribu," ungkapnya.

Menurut keterangan pihak PLN, terusnya, membengkaknya tagihan rekening listrik rumahnya disebabkan adanya tumpukan (tagihan) meteran yang belum dibayar dan kondisi meterannya yang telah usang. Pihak PLN bersikeras bila tagihan sebesar itu harus tetap dibayar. Akibatnya, mau tidak mau, tagihan yang dikeluhkan itu terpaksa ia lunasi. "Mereka (PLN) bilang harus bayar. Ya, mau tidak mau, harus saya bayar," tutup dia.

Sayangnya, manager PT PLN Rayon Bumi Abung belum dapat dikonfirmasi lantaran sedang berada diluar kota. Namun, menurut Andi, mitra PLN, PT. Jasko Prima Sejahtera yang menangani keluhan pelanggan perihal tagihan listrik, tagihan rekening itu telah sesuai dengan data yang dimiliki. Ia juga menegaskan, para konsumen itu harus tetap membayar sesuai dengan tagihan rekening listrik yang telah didtetapkan. "Meteran listriknya sudah buram. Tapi, mereka harus tetap bayar segitu," tandas dia.(Feaby)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...