Kotabumi (SL) - Aksi nekad Erlisuarti (53), nenek dari Salsabila Dinata, bayi pengidap penyakit kelainan hati (Atresia Billier) sejak lahir yang menerobos kerumunan rombongan Bupati Agung Ilmu Mangkunegara membuahkan hasil. Bupati termuda dipropinsi Lampung ini mengaku siap membantu biaya pengobatan sang bayi malang tersebut.
"Kita siap bantu pengobatannya (Salsabila)," kata Agung usai kegiatan program kali bersih di Way Umban, Tanjung Aman, Kotabumi Selatan, Jum'at (11/4).
Untuk itu, Agung mengatakan akan segera memanggil Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) untuk mempelajari langkah - langkah apa saja yang akan dilakukan pihaknya untuk membantu bayi berumur sembilan bulan tersebut. "Saya akan panggil Dinas Kesehatan untuk dengar saran dan masukannya terkait hal ini," tegas dia.
Selain itu, Pemilik plat BE 1 J ini juga menyatakan akan mempelajari kekuatan anggaran pemerintahannya lantaran biaya yang dibutuhkan Salsabila terbilang cukup besar yakni sekitar Rp. 2 miliar. "Kita akan lihat kas daerah ada enggak. Kalau enggak, kita akan cari cara lain (untuk membantu Salsabila). Tapi yang jelas kita siap bantu," tutur orang nomor satu di Kabupaten Ragam Tunas Lampung ini.
Sementara, Erlisuarti mengatakan sengaja membawa cucunya untuk menemui sang Bupati. Pasalnya, penyakit sang cucu tercinta tak kunjung membaik lantaran ketiadaan biaya untuk operasi. "Saya kesini untuk minta tolong pak Bupati supaya cucu saya ini bisa dioperasi," katanya sesaat sebelum bertemu dengan Bupati Agung.
Sebelumnya, berdasarkan penuturan Guntur, ayah bayi malang itu, penyakit putri keduanya itu baru diketahui saat tubuh anaknya mulai menguning diusia 1,5 bulan. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, kondisi anak tidak ada perubahan. Bahkan, kondisi perut sang anak pun makin membesar. Akhirnya, ia berinisiatif memeriksakan kesehatan anaknya ke Puskesmas Kotabumi I, Lampung Utara. Kemudian putrinya langsung dirujuk ke Rumah Sakit Abdul Moeloek. "Di sana Salsa di rontgen. Hasilnya, anak saya menderita atresia bilier," ucapnya.(Feaby)
"Kita siap bantu pengobatannya (Salsabila)," kata Agung usai kegiatan program kali bersih di Way Umban, Tanjung Aman, Kotabumi Selatan, Jum'at (11/4).
Untuk itu, Agung mengatakan akan segera memanggil Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) untuk mempelajari langkah - langkah apa saja yang akan dilakukan pihaknya untuk membantu bayi berumur sembilan bulan tersebut. "Saya akan panggil Dinas Kesehatan untuk dengar saran dan masukannya terkait hal ini," tegas dia.
Selain itu, Pemilik plat BE 1 J ini juga menyatakan akan mempelajari kekuatan anggaran pemerintahannya lantaran biaya yang dibutuhkan Salsabila terbilang cukup besar yakni sekitar Rp. 2 miliar. "Kita akan lihat kas daerah ada enggak. Kalau enggak, kita akan cari cara lain (untuk membantu Salsabila). Tapi yang jelas kita siap bantu," tutur orang nomor satu di Kabupaten Ragam Tunas Lampung ini.
Sementara, Erlisuarti mengatakan sengaja membawa cucunya untuk menemui sang Bupati. Pasalnya, penyakit sang cucu tercinta tak kunjung membaik lantaran ketiadaan biaya untuk operasi. "Saya kesini untuk minta tolong pak Bupati supaya cucu saya ini bisa dioperasi," katanya sesaat sebelum bertemu dengan Bupati Agung.
Sebelumnya, berdasarkan penuturan Guntur, ayah bayi malang itu, penyakit putri keduanya itu baru diketahui saat tubuh anaknya mulai menguning diusia 1,5 bulan. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, kondisi anak tidak ada perubahan. Bahkan, kondisi perut sang anak pun makin membesar. Akhirnya, ia berinisiatif memeriksakan kesehatan anaknya ke Puskesmas Kotabumi I, Lampung Utara. Kemudian putrinya langsung dirujuk ke Rumah Sakit Abdul Moeloek. "Di sana Salsa di rontgen. Hasilnya, anak saya menderita atresia bilier," ucapnya.(Feaby)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar