Selasa, 08 April 2014

JEMBATAN RUSAK, PULUHAN PELAJAR SEBERANGI SUNGAI

Kotabumi (SL) - Lambannya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Utara (Lampura) dalam merespon persoalan Jembatan putus terutama di Desa Simpang Abung, Kecamatan Abung Selatan putus membuat masyarakat khususnya kaum pelajar diwilayah itu kian menderita.

Betapa tidak. Akibat jembatan gantung yang menjadi jembatan penghubung antara Dusun Tanjung Aman, Dusun Tanjung Baru dengan Desa Simpang Abung, Kecamatan Abung Barat hancur diterjang banjir bandang awal Maret silam, masyarakat dan pelajar pengguna jembatan terpaksa menyeberangi sungai dalam beraktifitas tiap harinya. Kendati beresiko tinggi karena dapat terseret arus sungai, para pelajar dan masyarakat tak punya pilihan lain selain menyeberangi sungai bila ingin bersekolah dan menjalankan aktifitas sehari - hari.

"Seluruh masyarakat khususnya anak-anak sekolah dari dua dusun itu, setiap mau berangkat atau pulang sekolah harus nyeberangi sungai Sungai Way Abung itu," kata Awan (35), warga desa Simpang Abung, ketika ditemui di lokasi Jembatan Gantung, Sabtu (5/4).

Aktifitas menyeberangi sungai ini mulai dilakoni warga sekitar sejak jembatan gantung yang menjadi urat nadi didaerah itu terputus disapu banjir bandang Maret silam. "Aktifitas warga sekitar jadi terhambat," tuturnya.

Hal senada diungkapkan Yuli (28), warga sekitar. Menurutnya, ia dan warga lainnya merasa sangat menderita akibat hancurnya jembatan Gantung didaerahnya tersebut. Dimana akibat putusnya jembatan itu, ia bersama wali murid lainnya terpaksa harus mengantar anaknya masing - masing pergi ke sekolah dan begitupun sebaliknya.

Sebab baik dirinya maupun wali murid lainnya merasa khawatir anaknya akan terseret arus sungai yang terbilang sangat deras dan dalam. Aktifitas mengantar dan menjemput anak ini tiap hari dilakukan oleh warga sekitar. "Tiap hari loh mas. Jika tidak diantar, takutnya terjadi apa - apa dengan anak kami karena arusnya sangat deras dan dalam," tukasnya.

Keduanya berharap, Bupati Agung Ilmu Mangkunegara dapat secepatnya memperbaiki jembatan yang rusak itu karena keberadaan jembatan tersebut sangat dibutuhkan warga. "Kami sangat butuh jembatan ini," lanjutnya sembari menuntun anaknya menyeberangi sungai.

Ditempat yang sama, Kepala Desa (Kades) Simpang Abung, Ahmad Yani, mengakui warganya sangat kelimpungan akibat putusnya jembatan gantung penghubung dua dusun itu. Setidaknya lebih dari 100 Kepala Keluarga (KK) asal dua dusun itu yang menggunakan akses jembatan tersebut. "Tentu kami prihatin, khususnya melihat anak sekolah yang harus kesulitan dalam menuntut ilmu," tutup dia.(Feaby)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...