Selasa, 01 April 2014

8 JEMBATAN RUSAK, AGUNG : SAYA PELAJARI DULU

Kotabumi (SL) - Warga Lampung Utara (Lampura) yang tinggal disekitar delapan jembatan rusak akibat diterjang banjir bandang awal Maret silam sepertinya belum dapat berharap banyak kepada Pemerintahan terpilih saat ini. Pasalnya, perbaikan delapan jembatan itu hingga saat masih dalam taraf pendataan.

Bupati Agung Ilmu Mangkunegara ketika ditemui usai apel kendaraan dinas, menyatakan pihaknya belum akan segera memperbaiki jembatan - jembatan yang putus tersebut. Sebab, pihaknya masih akan mendalami terdahulu persoalan itu melalui Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Kepala Desa dan Kecamatan. "Inilah gunanya Rakor ini. Karena kita ingin dengar masukan dari Desa atau Kecamatan tentang apa yang harus kita lakukan," terang Agung.

Rakor ini dipandang penting menurut Agung. Pasalnya, dengan mempelajari atau melakukan inventarisir persoalan yang ada, pihaknya dapat menentukan langkah tepat apa yang harus segera dilakukan guna mengatasi persoalan itu. "Fokus utama kita saat ini ialah melakukan inventarisir dulu apa masalahnya. Setelah itu, baru kita lakukan tindakan. Kalau masalahnya saja belum tahu, bagaimana kita bisa ambil tindakan," terus dia lagi.

Begitupun saat didesak mengenai langkah sementara pihaknya dalam mengatasi persoalan jembatan putus tersebut yang notabene menjadi urat nadi utama masyarakat sekitar dalam beraktifitas, Agung tetap kekeuh masih akan mempelarinya terlebih dahulu. "Saya lihat dulu mana Kecamatannya. Nanti pak sekda yang bisa ambil alih," kata dia.

Setali tiga uang. Pelaksana Tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampura, Edi Purnomo ketika dikonfirmasi, Selasa (1/4), membenarkan bila kedelapan jembatan baik jembatan gantung dan permanen yang hancur diterjang banjir bandang lalu masih belum diperbaiki. Dimana kedelapan jembatan itu tersebar di Kecamatan Bukit Kemuning, Kecamatan Abung Tinggi, Kecamatan Abung Barat, serta Kecamatan Sungkai Jaya. "Belum diperbaiki sampai sekarang," kata dia singkat.

Menurutnya, pihaknya belum dapat memperbaiki seluruh jembatan yang rusak itu dikarenakan pihaknya masih menunggu proposal perbaikan dari masyarakat yang bersangkutan. Dimana, proposal tersebut akan dijadikan landasan pihaknyadalam mengajukan bantuan ke Pemerintah Kabupaten dan pemerintah pusat. "Untuk sementara, perbaikan dilakukan dengan seadanya oleh masyarakat setempat," jelas dia dengan entengnya.

Sebelumnya, akibat banjir bandang yang terjadi pada Sabtu (8/3) silam, sedikitnya delapan jembatan gantung dan permanen terputus. Berdasarkan data BPBD Lampura, jembatan yang rusak itu diantaranya jembatan yang menghubungkan antara Desa Tanjung Mulyo dan Desa Tanjung Hara, Bukit Kemuning, jembatan penghubung daerah Skipi dengan Ulak Rengas, Kecamatan Abung Tinggi, jembatan penghubung antara Talang Abung dan Gunung Batuah, Kecamatan Abung Barat, serta tiga jembatan gantung di Kecamatan Sungkai Jaya. Total kerugian akibat bencana banjir ini mencapai Rp. 3 miliar.(Feaby)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...