Kotabumi, SL -
Gubernur Lampung, Sjachroedin Z.P meminta kepada seluruh masyarakatnya untuk
tidak mudah termakan isu provokatif yang tidak jelas asalnya yang akan
menyebabkan perpecahan atau konflik terbuka dikalangan masyarakat luas. Hal ini
diungkapkan dirinya usai prosesi upacara Hari Pahlawan, di Stadion Sukung
Kotabumi, Lampung Utara (Lampura), Sabtu (10/11).
“Yang meninggal
akibat konflik di Lampung adalah orang yang tidak terkait dalam masalah.
Harusnya (masyarakat) jangan mudah percaya dengan pesan singkat lalui ponsel
atau isu. Ketahui dahulu apa masalahnya. Jangan kita seperti orang bodoh,” kata
Kiay, sapaannya.
Dewasa ini,
jelasnya, masyarakat kerap kurang tepat dalam mengejawantahkan semboyan piil pesenggiri Lampung. Sebab,
menurutnya, Piil yang menjadi prinsip hidup dan kebanggaan masyarakat Lampung
itu sendiri tidak harus diterapkan dengan sebuah tawuran dalam setiap masalah.
“Piil itu adalah malu kalau kita ikut campur yang bukan urusan kita, malu bila
berbuat yang buruk, dan piil itu bukan kubu kiri dan bukan kubu kanan,” terang
dia singkat.
Saat tawuran terjadi,
imbuh dia, yang dipersalahkan selalu Kepala Daerahnya mulai dari Gubernur,
Walikota, dan Bupati itu sendiri. Padahal, seharusnya masyarakat bertanya apa
yang apa yang akan dilakukan Gubernur, Walikota, dan Bupati dalam menyelesaikan
sebuah konflik dengan segera. “Sekarang saya kembalikan, kalau sudah rusuh,
yang mengaku tokoh adapt dan tokoh pemuda, apa peran anda, mana ketokohan
Anda,” sergah dia.
Terkait konflik horizontal yang terjadi diwilayahnya yang kerap terjadi hanya karena isu yang tidak jelas dari provokator, Kiay meminta aparat keamanan untuk segera mnenangkap para provokator tersebut agar dapat menimbulkan efek jera yang bermuara kepada ketenteraman masyarakat.
Terkait konflik horizontal yang terjadi diwilayahnya yang kerap terjadi hanya karena isu yang tidak jelas dari provokator, Kiay meminta aparat keamanan untuk segera mnenangkap para provokator tersebut agar dapat menimbulkan efek jera yang bermuara kepada ketenteraman masyarakat.
Provokator kerusuhan
harus ditangkap. Lampung ini jika tidak dipimpin dengan keras tidak bisa.
kalau cuma dihimbau - himbau saja, himbauannya tidak akan laku. Konflik yang
terjadi telah merusak dan merugikan kita bersama.
"Sekali lagi saya
tegaskan, jangan mudah percaya dan mau terprovokasi. Ketahui dahulu masalahnya,” tandas dia.
Dalam
upacara yang dihadiri oleh Forkopimda Provinsi Lampung, Pimpinan lembaga
tinggi Lampung, Pejabat TNI/Polri, Veteran, Pegawai Negeri Sipil,
Pelajar, Organisasi Masyarakat, dan lainnya tersebut, Sjachroedin Z.P
memberikan penghargaan kepada enam orang tokoh pejuang Daerah sebagai Pahlawan
Daerah Lampung. Ke-enam tokoh pejuang daerah itu yakni R.M. Mangundiprojo,
Zainal Abidin pagar Alam, Nawawi Tuan Raja, H. Kamarudin, Mayor Inf. Syohmin ,
dan Kombes A samad.
Pemberian gelar pahlawan daerah itu sendiri berdasarkan hasil verifikasi tim dan pengkaji gelar Daerah Provinsi Lampung dan hasil rekomendasi Dewan Gelar, tanda jasa, tanda kehormatan Daerah Provinsi Lampung, yang diusulkan kepada Gubernur Lampung dan dituangkan dalam surat keputusan Gubernur No. G/680/III.04/HK 2012, tentang penghargaan kepada tokoh pejuang daerah sebagai pahlawan daaerah lampung. Prosesi peringatan hari pahlawan itu sendiri diakhiri penaburan bunga pada makam pahlawan di Taman Makam Pahlawan, Kelapa Tujuh, Kotabumi.(Feaby)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar