Kotabumi (SL) – Bendahara rutin Sekretariat Pemerintah
Kabupaten Lampung Utara (Lampura), Dedi Irawan membenarkan bahwa gaji para
honorer diwilayahnya belum terbayarkan. “Belum dibayar (gaji honor) itu menang
benar,” katanya singkat, melalui telepon seluluer, Senin (26/11).
Kendati demikian, dirinya menampik jika keterlambatan
penyaluran gaji ini merupakan hal yang disengaja dilakukan oleh pihaknya. “Keterlambatan
ini bukan disengaja. Waktu itu, kita sedang mengejar SPJ (Surat Pertanggungjawaban)
dan sedang ada pemeriksaan. Jadi, bukan disengaja,” terangnya.
Saat ini, terus dia, pihaknya tengah mengajukan pencairan
dana yang diperuntukan untuk membayar gaji para honorer tersebut kepada Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset (BPKA) Lampura. “Hari ini dana itu kita ajukan ke
BPKA. Dan, mungkin, dalam waktu dua atau tiga hari ini, gaji mereka bisa dibayarkan,”
jelasnya.
Mengenai mekanisme pembayaran gaji para honorer tersebut,
Dedi menyebutkan bahwa gaji tersebut dibayarkan setiap dua atau tiga bulan sekali.
“Jumlah yang diajukan Rp. 510 juta,” terangnya.
Sebelumnya, sejumlah tenaga Honorer Pemerintah Kabupaten
Lampung Utara (Lampura) meminta kepada Pemkab setempat untuk segera menyalurkan
tiga bulan gaji mereka yang hingga kini belum dibayarkan. Lantaran, keberadaan
gaji tersebut sangat diperlukan dalam menopang kehidupan para honorer.
Salah seorang honorer yang enggan namanya dipublikasikan
ketika dikonfirmasi, dipelataran Pemkab setempat, Jum’at (23/11) membenarkan
bahwa telah tiga bulan lamanya gajinya dan rekan kerjanya belum dibayarkan oleh
Pemkab setempat. “Ya, benar sudah tiga bulan gaji kami belum dibayar.
Tiga bulan itu sejak bulan September hingga November,” beber dia.
Kedatangan saya kemari (kantor Pemkab), kata dia lagi,
adalah untuk bertemu kepada Bendahara Umum Sekretariat guna mempertanyakan
kejelasan nasib gaji para honorer yang hingga kini belum juga dibayarkan.
Sayangnya, ujar dia, dirinya tidak berhasil menemui bendahara tersebut.
“Saya sudah beberapa kali mencoba menemui bendahara
dikediamannya namun tidak ketemu makanya saya kemari. Mungkin buat para pejabat
nilainya memang tidak seberapa dan tidak berarti banyak. Tapi, buat kami
(Honorer) uang segitu sangat berarti. Jadi, kami mohon segeralah bayar gaji
kami ini. Anak – istri kami ini juga butuh makan,” keluhnya kesal.
Keluhan yang sama juga dilontarkan oleh Migo Rosyid.
Honorer yang bekerja di Badan Kesejahteraan Bangsa dan Politik ini menyatakan
meski gaji itu tergolong kecil dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
keluarga para honorer setiap bulannya tapi tetap keluarnya gaji tersebut sangat
diharapkan karena akan sedikit membantu beban ekonomi keluarga masing – masing
honorer.
“Biasanya gaji kami ini dibayar tiap bulan yakni berkisar
tanggal 5 hingga 15 tiap bulan. Tapi sudah tiga bulan ini, gaji kami belum juga
dibayar,” keluhnya, Minggu (25/11).
Bahkan, menurutnya lagi, kondisi ini juga dialami tidak
hanya pegawai honorer diinstansi tempatnya bekerja namun juga terjadi pada
seluruh honorer yang gajinya diambil pada sekretariat Pemkab setempat. “Setahu
saya, semua gaji honorer yang gajinya diambil di Sekretariat Pemkab Lampura
juga belum dibayar,” ucapnya lagi.(Feaby)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar