Kotabumi (SL) - Sebanyak 58 guru
kembali mengikuti Ujian Kompetensi Guru (UKG) online tahap III di SMKN I
Kotabumi, Lampung Utara pada Senin (12/11) lalu. Puluhan guru peserta UKG tahap
III tersebut merupakan para peserta yang mengalami kendala tekhnis pada pada
UKG sebelumnya seperti tidak lengkapnya soal dan akses soal yang tersendat.
"Ada 58 guru yang ikut dalam UKG III di ruang
Laboratorium SMKN I Kotabumi;" terang Kasubbag Urusan Kepegawaian Diknas
Pendidikan Lampung Utara, Ferdiana Maya, Selasa (13/11).
Sementara mengenai tujuan pelaksanaan
UKG ini sendiri, wanita muda ini menjelaskan bahwa UKG bertujuan untuk Pemetaan
penguasaan kompetensi guru (kompetensi pedagogik dan profesional) sebagai dasar
pertimbangan pelaksanaan program pembinaan dan pengembangan profesi guru dalam
bentuk kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan. UKG juga dapat sebagai
entry point penilaian kinerja guru dan sebagai alat kontrol pelaksanaan
penilaian kinerja guru. Program pengembangan keprofesian berkelanjutan dan penilaian
kinerja guru wajib dilakukan setiap tahunnya sebagai persyaratan untuk kenaikan
pangkat dan jabatan fungsional guru.
“Jadi guru yang tidak ikut UKG
akan sangat rugi sekali. Karena UKG ini kan
untuk pemetaan dan tidak ada kaitannya dengan pembayaran tunjangan profesi
guru. Justru dari hasil UKG ini akan dipakai untuk pengembangan dan pendidikan
guru yang selama ini diabaikan,” paparnya.
Selain itu, lanjutnya, pasca UKG
online, para guru akan mendapat pendidikan dan pelatihan online. Modul-modul
yang siapkan Kemendikbud bisa diakses di TUK yang tersebar di sekolah-sekolah.
Lantas apakah hasil UKG tahap I
dan II sudah diketahui berapa banyak pesertanya yang
lulus, dengan diplomatis ibu Ferdi, panggilanya menjawab bahwa pihaknya hingga kini belum menerima hasil kedua UKG silam.
lulus, dengan diplomatis ibu Ferdi, panggilanya menjawab bahwa pihaknya hingga kini belum menerima hasil kedua UKG silam.
"Kita belum terima hasilnya.
Jadi, ga tau berapa banyak yang lulus," jelasnya. Namun, secara tidak
langsung dirinya mengisyaratkan bahwa banyak para peserta didaerahnya yang akan
tidak lulus lantaran minimnya pengetahuan tentang tekhnologi. "Kondisi ini
juga banyak terjadi dibagian lain di Indonesia," pungkasnya.(Feaby)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar