Kotabumi, SL – Jumlah penderita Human Immunodeficiency Virus
atau yang lebih dikenal dengan (HIV) di Kabupaten Lampung Utara (Lampura)
terus meningkat tajam. Dimana pada bulan Juni lalu, jumlahnya baru mencapai 32
orang. Kini, jumlah tersebut bertambah menjadi 36 orang. Artinya, dalam tiap
bulannya, terjadi penambahan satu orang penderita baru diwilayah Lampura.
Pelaksana tugas (Plt) Kasie Pengendalian dan Pemberantasan
Penyakit Dinas Kesehatan setempat membenarkan ihwal tersebut.
“Pada Juni 2012, jumlahnya ada 32 orang. Sekarang meningkat
menjadi 36 orang. Dan jumlah tahun ini lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 29 orang” katanya, Minggu (11/11).
Menurutnya, kebanyakan penderita berada pada usia produktif
yakni usia 24 – 34 tahun. Selain itu, penyebaran penyakit yang belum ada
obatnya hingga kini tersebut berasal dari para pengguna narkoba yang menggunakan
jarum suntik. “Namun ada juga mereka yang terjangkit akibat seks bebas,”
urainya.
Plt. Muda ini juga membeberkan bahwa lokasi penyebaran
penyakit berbahaya itu tidak hanya terjadi daerah perkotaan tapi juga terjadi
diwilayah Kecamatan. Namun, mayoritas penderita penyakit itu berada didaerah
perkotaan. “Penderita terbanyak di wilayah perkotaan," jelasnya.
Dirinya menyebutkan bahwa para penderita HIV/AIDS takut
tampil ke publik dan tidak memiliki keberanian melakukan pemeriksaan di klinik
VCT. Padahal, lanjut dia, dengan melakukan pemeriksaan, para penderita akan
mendapat informasi tentang HIV seluruhnya. Disamping itu, kerahasiaan pasien
akan sangat terjaga, dan tidak perlu kuatir identitasnya dapat diketahui khalayak
luas
"Diklinik tersebut kerahasiaan pasien sangat terjaga,
dan tidak perlu kuatir identitasnya dapat diketahui khalayak luas,” terang dia
seraya menjelaskan bahwa HIV tidak menyebar melalui alat minum bersamaan, hidup
bersama tanpa melakukan seks, serta tidak menyebar melalui gigitan nyamuk.
Untuk menekan tingginya angka penderita HIV/AIDS di Lampura,
imbuh dia, pihaknya akan bekerjasama dengan pihak terkait guna melakukan
penyuluhan tentang virus mematikan tersebut kepada sekolah - sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar