Kotabumi, HL
- Badan Klimatologi (Masgar) Lampung menghimbau masyarakat diwilayahnya
untuk meningkatkan kewaspdaannya pada musim transisi atau pancaroba yng terjadi
saat ini. Lantaran, biasanya musim pancaroba kerap dibarengi dengan bencana
alam dan potensi wabah penyakit berbahaya.
"Biasanya musim pancaroba
seperti ini diawali dengan suhu cuaca berubah menjadi lebih panas dan disertai
datangnya awan gelap secara mendadak serta hujan deras," jelas Kepala
Stasiun Klimatologi (Masgar) Lampung, Hariyanto, via ponselnya, Senin (5/11).
Musim pancaroba, terang dia,
adalah masa peralihan antara dua musim utama di daerah iklim muson, yaitu
antara musim penghujan dan musim kemarau. Dimana, masa pancaroba ditandai
dengan tingginya frekuensi angin yang bertiup kencang, hujan deras yang
disertai guruh.
“Memasuki musim penghujan,
penyakit demam berdarah (DBD) akan berkembang sangat pesat. Untuk itu, masyarakat
harus mulai mewaspadai dan membersihkan tempat-tempat yang dapat menggenangi
air sehingga menjadi tempat pertumbuhan nyamuk penyebab DBD,” ucapnya seraya
menmbahkan selain DBD, potensi penyakit saluran pernapasan, seperti pilek atau
batuk, akan relatif meningkat pada musim pancaroba.
Dirinya menyatakan bahwa masa
peralihan musim (Pancaroba) diwilayah Lampung termasuk Lampung Utara (Lampura)
akan terjadi pada pertengahan bulan November dengan curah hujan yang akan terus
meningkat. Sementara puncak musim penghujan ini sendiri diprediksi akan terjadi
di Januari mendatang. “Hujan yang terjadi dipertengahan November dan Desember,
akan terjadi 5 sampai 10 hari dalam sebulannya. Dan Puncaknya pada bulan
Januari,” papar dia.HLD-28
Tidak ada komentar:
Posting Komentar