Kotabumi, HL - Kepala SMK N 1
Kotabumi, Lampung Utara (Lampura), Syamsi menyatakan bahwa, aksi mogok belajar yang
dilakukan anak didiknya pada Sabtu (3/11) silam hanya merupakan kesalahpahaman
semata.
Sementara mengenai pungutan
daftar ulang sebesar Rp. 2 juta yang dipersoalkan siswa kelas XI, Syamsi berdalih
bahwa besaran pungutan itu yang merupakan hasil keputusan rapat antara komite
dengan para wali murid memang tidak termasuk pembelian kaos olahraga. “Itu
hasil rapat komite, bukan pihak sekolah yang menetukan besaran pungutan,”
ujarnya.
Ditanya tentang sanksi apa yang
akan diberikan kepada para peserta mogok belajar tersebut, dirinya memastikan
bahwa pihaknya tidak akan memberikan sanksi apapun kepada siswanya tersebut.
Dikarenakan dirinya menilai bahwa peristiwa itu juga merupakan salah satu
pembelajaran baik bagi dirinya dan siswanya.
Ditempat berbeda, Kepala Dinas
Pendidikan setempat, Zulkarnain ketika dikonfirmasi terkait aksi mogok belajar
yang dilakukan sejumlah murid SMKN 1 Kotabumi menegaskan melakukan pemanggilan kepada
Kepala SMKN 1 tersebut. “Saya ingin tahu penyebab musabab persoalan ini yang
membuat aksi mogok belajar itu terjadi,” tegas dia seraya menjelaskan
kemungkinan adanya aktor dibalik aksi mogok belajar para siswa tersebut.
Sebelumnya, sejumlah pelajar
kelas XI dan XII, SMK Negeri 1 Kotabumi Lampung Utara (Lampura) menggelar aksi
mogok belajar, Sabtu (3/11), pukul 09.00 Wib. Aksi mogok belajar para murid
Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) itu, ditengarai pihak sekolah memungut
biaya yang mahal, serta kebijakan Kepala Sekolah (Kepsek), Syamsi, yang
dinilai tidak memikirkan kemajuan sekolah. tersebut.
“Kami tidak suka dengan kebijakan
Kepsek. Mengapa seorang pimpinan sekolah berbicara yang tak selayaknya
dikatakan oleh seorang pemimpin,” ujar Andi pratomo alias Falen, salah
satu perwakilan siswa yang melakukan aksi tersebut.
Dijelaskannya, kebijakan Kepsek yang disesali mereka yaitu melarang siswa dan guru untuk memikirkan majunya sekolah tersebut,”Kalau kami para siswa dan guru dilarang untuk memajukan sekolah kami ini, lalu siapa lagi. Sedangkan Kepseknya saja tidak pernah berfikir untuk memajukan sekolah ini,"jelasnya, seraya mengatakan meminta Kepsek untuk diganti
Salah seorang perwakilan siswa
yang tidak ingin disebutkan namanya, menjelaskan alasan lain mereka melakukan
aksi mogok belajar karena Kepsek yang tidak merealisasikan proposal turnament
yang diajukan para siswa,"Kelas XI bayar daftar ulang Rp 2 juta tetapi
tidak mendapatkan baju olahraga,” urainya.HLD-28
Tidak ada komentar:
Posting Komentar