Kotabumi (SL) - Lempar batu sembunyi tangan. Inilah yang terjadi dibalik buruknya pembangunan jalan yang berasal dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat - Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) tahun 2013 di Desa Kemala Raja, Kecamatan Tanjung Raja, Lampung Utara.
Pasalnya, Fasilitator Tekhnik PNPM-MPd Kecamatan Tanjung Raja, Darmawan menuding bahwa masyarakat di lima Dusun di Desa tersebutlah yang menjadi penyebab pengurangan volume jalan (panjang jalan) yang sedang dibangun di Desa itu. Sebab, menurut Darmawan, sesuai kontrak awal, pembangunan jalan sepanjang 1.650 Meter itu akan menelan dana dana sekitar Rp. 200 juta. Sumber dana berasal dari PNPM-MPd sebesa Rp. 159 juta ditambah swadaya dari masyarakat sekitar sebesar Rp. 51 juta.
Sayangnya, dana yang terkumpul dari masyarakat hanya sebesar Rp. 1,1 juta. Alhasil, pihaknya beserta Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa Kemala Raja sepakat untuk mengurangi (revisi) volume jalan menjadi 1.300 meter. "Swadaya dari masyarakat hanya terkumpul Rp. 1,1 juta. Jadi, terpaksa kita kurangi panjang jalannya," kata Darmawan yang juga diamini oleh Sekretaris merangkap Bendahara TPK Desa Kemala Raja, Asnan, Jum'at (7/1).
Darmawan menuturkan, pengerjaan pembangunan jalan itu belum diserah terimakan kepada masyarakat lantaran batas waktu pekerjaan itu baru akan habis pada akhir Februari ini. "Batas waktunya (pekerjaan) sampai Bulan Februari ini," ucapnya.
Disisi lain mantan Camat Tanjung Raja, M. Nur mengaku tidak pernah diberitahu oleh pihak terkait ihwal adanya pengurangan volume jalan yang tengah dibangun itu. Bahkan dirinya menyatakan, ia mengetahui telah terjadinya pengurangan volume jalan melalui pemberitaan media massa. Baik revisi atau Rancangan Anggaran Biaya (RAB) proyek jalan itu pun diakuinya belum pernah ia terima. "Saya tidak tahu kalau ada pengurangan volume jalan. Sebab, di SPC (Surat Penetapan Camat) yang saya tandatangani panjang jalan yang akan dibangun itu sepanjang 1.650 meter," tuturnya, dikediamannya, Minggu (9/2).
Secara pribadi, ia mengaku kecewa dengan buruknya kualitas pembangunan jalan yang melintasi lima Dusun dibekas daerah yang ia pimpin. Apa yang dilakukan oleh TPK tersebut sangat tidak mengindahkan keinginan masyarakat dan Kecamatan. sebab, sejatinya, pembangunan jalan di Desa tersebut termasuk dalam skala prioritas yang telah melalui berbagai mekanisme yang cukup kompleks. "Sebagai mantan (Camat), tentu saya kecewa karena (jalan) ini memang usulan langsung dari masyarakat yang kita anggap sebagai skala prioritas," tutup dia.
Sebelumnya, Proyek pembangunan jalan dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan (PNPM) Mandiri 2013 di Desa Kemala Raja, Kecamatan Tanjung Raja, Lampung Utara disinyalir sarat penyimpangan. Berbagai penyimpangan itu diantaranya pengurangan volume panjang jalan, serta pengerjaaannya yang langsung dilakukan oleh Kepala Dusun Dusun Suka Maju tanpa melibatkan masyarakat.
Berdasarkan pantauan dilapangan, jalan jenis underlagh yang belum rampung dikerjakan itu telah mengalami berbagai kerusakan disepanjang jalan. Batu - batu yang seharusnya disusun sebelum diratakan dengan alat berat ternyata hanya ditabur dan sekali saja dilindas oleh alat berat. Praktis, bebatuan material jalan itu mudah terlepas saat dilintasi oleh kendaraan roda dua dan roda empat. Akibatnya, jalan yang awalnya mudah dilalui menjadi medan yang sangat berbahaya bagi para penduduk setempat. Bahkan, kendaraan roda empat yang ditumpangi oleh sejumlah wartawan saat melintas dijalan itu pun sempat berulang kali terperosok ke dalam lubang jalan dikarenakan bebatuan material jalan itu mudah terlepas.
Kepala Dusun Suka Maju, Asnan saat ditemui dilokasi, membantah bila proyek jalan yang dikerjakannya senilai Rp. 200 juta melainkan hanya sebesar Rp. 200 juta. Ia juga mengakui bila panjang jalan hanya mencapai 1.200 Meter lantaran dana itu tidak mencukupi untuk membangun jalan sepanjang 1.700 Meter. Pengurangan volume panjang jalan ini diputuskan setelah pihaknya berkonsultasi dengan konsultan PNPM kami dari Bandar Lampung). "Panjang jalan bisa dikurangi kata konsultan kami pak Darmawan dari Bandar Lampung. Jadi, kami mengerjakan sebatas dana yang cukup," pungkasnya.Feaby)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar