Kotabumi (SL) – Polres Lampung Utara
memeriksa sejumlah saksi dalam kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan pemilik
Bijay Group, Mulyadi alias Bijay terhadap salah satu bawahannya. Sejumlah saksi
itu diduga kuat mengetahui persis kronologis ‘penganiayaan’ yang dilakukan sang
pimpinannya.
Kasatreskrim Polres Lampura, AKP
Bunyamin melalui ponselnya, Minggu (2/2) membenarkan telah memeriksa sejumlah
karyawan Mulyadi terkait pemukulan yang dilakukan sang bos besar. “Kita sudah
minta keterangan saksi,” kata dia.
Akan tetapi, perwira menengah
Kepolisian ini enggan berkomentar banyak terkait kapan tepatnya waktu pemanggilan
tersangka Mulyadi. Padahal kasus pemukulan ini telah terjadi sejak sepekan
lalu. “(Yang pasti) tersangka akan segera kita panggil untuk dimintai
keterangan,” terangnya.
Sementara, Septi salah seorang saksi
yang bekerja sebagai Administrasi kendaraan CV.Bijai Group usai diperiksa
mengaku Polres setempat, Jum’at (31/1) mengaku tidak mengetahui persis
kronologi penganiayaan itu. Ia berdalih, saat kejadian nahas itu
berlangsung, dirinya tengah berada diluar ruangan tempat korban terkapar.
“Saya hanya lihat dari diluar ruangan korban sudah terluka dikepala,”
katanya.
Ia memperkirakan ‘penganiayaan’ yang
dilakukan sang pemilik Bijay Group itu dilatarbelakangi kecurigaan tersangka
Mulyadi terhadap korban Martin. Kecurigaan ini dikarenakan sang tersangka belum
mengenal korban Martin yang belum lama ini bekerja diperusahaan miliknya. Hal
ini semakin diperparah dengan keberadaan korban yang berada dikantor saat hari
libur. “Martin datang ke kantor dihari libur (Sabtu),” dalihnya seraya
menambahkan, tak seorang pun diizinkan masuk ke area kantor pada hari libur.
Anehnya, kendati mengaku tidak
mengetahui secara persis kronologis pemukulan sang pimpinan, Septi membantah
bila korban Martin dipukul dari belakang oleh sang bos beberapa saat setelah
berpapasan dengan sang korban. “Kejadian seperti itu beda. Tidak sama sekali
seperti itu,” terangnya.
Sebelumnya, Tidak terima dianiaya
sang bos, Martin, warga Dusun Gilih Sari, Desa Kembang Tanjung, Abung Selatan
Lampung Utara (Lampura) melaporkan Muliyadi alias Bijay (38), pemilik Bijay
Group ke Polres setempat, Sabtu (25/1) sekitar pukul 15.30 WIB.
Akibat ulah brutal sang bos, korban
terpaksa menginap di Rumah Sakit Usuf Kalibalangan, Kotabumi. Korban yang
mendapat kerasnya hantaman besi batangan mengalami luka parah dibagian kepala.
Bahkan, sesaat usai diperiksa oleh tim penyidik Satuan Reskrim Polres Lampura,
pria berumur dua puluh sembilan tahun ini sempat jatuh tak sadarkan diri.
Laporan korban tertuang dalam LP/56/B/1/2O14/Polda Lampung, tertanggal 25
Januari 2013.
Menurut penuturan korban, ia sama sekali tidak mengetahui ihwal alasan sang bos menghantamkan besi tersebut ke kepalanya. Sebab, kejadian itu terjadi secara mendadak usai dirinya menyapa sang bos. Dimana, sesaat sebelum kejadian nahas itu korban hendak mengambil uang jalan di ruang kasir. Namun, lantaran mengetahui sang bos sedang berada didalam ruangan kasir, ia memutuskan menunggu hingga sang bos keluar ruangan. “Berhubung didalam ruangan ada Bos. Saya menunggu (hingga) bos Bijay keluar ruangan," tuturnya, Sabtu (25/1).
Menurut penuturan korban, ia sama sekali tidak mengetahui ihwal alasan sang bos menghantamkan besi tersebut ke kepalanya. Sebab, kejadian itu terjadi secara mendadak usai dirinya menyapa sang bos. Dimana, sesaat sebelum kejadian nahas itu korban hendak mengambil uang jalan di ruang kasir. Namun, lantaran mengetahui sang bos sedang berada didalam ruangan kasir, ia memutuskan menunggu hingga sang bos keluar ruangan. “Berhubung didalam ruangan ada Bos. Saya menunggu (hingga) bos Bijay keluar ruangan," tuturnya, Sabtu (25/1).
Tak berapa lama, pelaku (Mulyadi)
keluar dari ruangan sang kasir dan berpapasan dengan korban. Korban pun
berinisiatif menyapa sang Bos. Tanpa dinyana, selang sepuluh langkah kemudian pelaku
berbalik arah dan langsung menghantamkan batangan besi ke kepala bagian kiri
korban. “Saat Bos keluar saya menyapanya ‘Bos". Bos Bijay berbalik dan
menghampiri saya dengan membawa sebatang besi behel dan langsung memukul saya,”
katanya. Mendapat hantaman keras dikepalanya, korban pun langsung roboh
bersimbah darah dan tak sadarkan diri. Beruntung, korban langsung dilarikan
rekan – rekannya ke Rumah Sakit guna mendapat pertolongan medis. “(Setelah
dipukul) saya langsung terjatuh dan tidak ingat apa – apa lagi,” tutup
dia.(Feaby)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar