Kotabumi (SL) - Sumur resapan digudang milik PT. Mandiri Multi Megah (M3) di Desa Kembang Tanjung Kecamatan Abung Selatan, Lampung Utara (Lampura) diduga mengalami kebocoran. Akibatnya, sejumlah sumur warga yang berada disekitar gudang PT. tersebut menjadi tercemar.
Ironinya, kondisi ini telah berlangsung sejak dua tahun terakhir tanpa ada tindakan nyata dari perusahaan yang bergerak dibidang distributor minuman dan makanan anak - anak itu meski acap kali diprotes warga sekitar.
"Air sumur kami berminyak dan mengandung karat. Kalau tidak percaya, silahkan lihat sendiri,” tutur Rosina yang kediamannya berada persis disamping lokasi gudang, Selasa (11/2).
Menurutnya, air sumurnya telah tercemar sejak dua tahun terakhir. Dimana, sumber pencemaran ini diduga berasal dari rembesan bak penampungan milik distributor makanan dan minuman tersebut. Ia pun mengaku telah kerap kali melaporkan persoalan ini ke pihak perusahaan itu. Namun hingga kini, keluhan pihaknya tak mendapat respon yang berarti dari pihak perusahaan. "(Persoalan ini) sudah sering kali kita laporkan ke pihak gudang. Tapi, sampai saat ini, belum ada solusi," katanya.
Selain sumur miliknya, sumur milik Tugino dan beberapa warga lainnya juga mengalami nasib serupa mulai dari berbau hingga berwarna keruh. Praktis, baik ia dan warga lainnya tak dapat mengkonsumsi air sumurnya masing - masing. Keluarga Rosina terpaksa membeli air mineral untuk dikonsumsi. Sementara, untuk keperluan mandi dan mencuci, keluarganya terpaksa minta kepada tetangga yang sumurnya tidak tercemar. "Kalau untuk minum, kami beli air mineral mas," ujarnya.
Keluhan serupa juga datang dari Tugino (45), warga lainnya. Pria paruh baya ini mengatakan akibat pencemaran itu, ia pun terpaksa meminta air bersih dari sanak saudaranya yang kebetulan letaknya tidak jauh dari kediamannya. "Kebetulan, rumah keluarga saya yang lainnya dekat. Jadi, saya minta air bersih ke mereka," terang dia.
Supervisor penjualan PT. M3 Kotabumi, Sugi membenarkan adanya protes dari warga sekitar tentang keberadaan sumur resapan milik perusahaannya yang menjadi pemicu pencemaran. Untuk mengatasi pencemaran itu, pihaknya telah menyediakan sumur bor bagi warga yang sumurnya tercemar. "Tapi jika terus menjadi masalah, kita akan berkoordinasi dengan pusat untuk menutup sumur resapan itu," janjinya.
Ditempat berbeda, Kabid Pengawasan lingkungan dari Badan Lingkungan Hidup (BLH), Sudirman mengaku akan mempelajari terlebih dahulu dugaan pencemaran tersebut. "Kita akan pelajari dulu dan akan kita laporkan ini ke pimpinan," tuntas dia singkat.(Feaby)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar