Selasa, 19 Maret 2013

HONORER K II SASARAN EMPUK KAWANAN PENIPU


Kotabumi (SL) - Belum jelasnya waktu pengangkatan tenaga honorer Kategori II (K II) menjadi PNS dijadikan kesempatan emas bagi sejumlah pelaku penipuan untuk mengeruk keuntungan pribadi.

Modus penipuannya beragam mulai dari minta pulsa hingga uang pelicin untuk meloloskan para honorer K II menjadi PNS seperti yang terjadi di Kabupaten Lampung Utara belakangan ini. Bahkan, penipu tersebut tidak sungkan untuk mencatut nama Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) setempat, Asmidi Ismail guna memuluskan rencananya.

"Istri saya tadi pagi ditelepon oleh orang yang mengaku sebagai Kepala BKD. Dalam percakapan telepon itu, pelaku meminta diisikan pulsa Rp. 100 ribu karena pulsa itu akan digunakan oleh pak Asmidi untuk menghubungi Kepala Badan Kepegawaian Nasional (BKN)," kata sumber yang enggan dikorankan, Selasa (19/3).

Setelah menerima telepon itu, kata dia lagi, istrinya langsung memberitahukan dirinya perihal tersebut. "Saya katakan kepada istri saya untuk tidak mengikuti permintaan tersebut karena tidak mungkin Kepala BKD melakukan hal itu," ucapnya.

Lantaran permintaan pulsa tidak kunjung dipenuhi oleh istrinya, pelaku kembali menghubungi istrinya melalui pesan singkat yang berbunyi 'Isi skrng, krn Bpk mau pake tlpn ke BKN Bpk tkut jgn smpai SK PNS km di alhkn ke HONORER lain'. Untuk meyakinkan calon korban, dalam pesan tersebut, pelaku juga turut menyertakan nomor ponsel Asmidi Ismail dengan nomor 081212642xxx.

Oleh karenanya, untuk memastikan kebenaran hal tersebut, dirinya sempat mendatangi Kantor BKD setempat guna menemui Asmidi. Sayangnya, dirinya tidak berhasil menemui Kepala BKD itu lantaran sedang tidak berada dikantornya.

"Informasi yang saya dapat dari teman – teman saya ternyata modus penipuan dengan mencatut nama Kepala BKD Lampura telah banyak menelan korban," kata dia.

Sementara itu, salah seorang staf BKD, Sahrullah membenarkan ihwal penipuan yang telah mencatut nama pimpinannya. Bahkan, imbuhnya, salah seorang tenaga honorer yang bekerja didaerah Kecamatan Tanjung Raja pernah mendatangi kantor BKD Lampura karena uang Rp. 10 juta miliknya amblas dibawa lari pelaku. “Honorer itu datang kemari guna memastikan apakah benar permintaan uang Rp. 10 juta itu adalah perintah Kepala BKD. Tapi, ternyata pak Asmidi tidak pernah meminta itu,” beber dia. 

Ditempat berbeda, Kepala BKD setempat, Asmidi Ismail saat dikonfirmasi membantah tudingan yang dialamatkan kepadanya tersebut. "Saya tidak pernah memerintahkan staf saya untuk meminta diisikan pulsa. Jelas ini adalah penipuan yang telah mencatut nama saya. Dan, jika merasa dirugikan silahkan saja lapor Kepolisian. Saya tidak tahu itu," tuntas pria berkacamata ini dengan acuh.(Feaby)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...