Kotabumi (SL) – Pengalaman buruk
kasus Demam Berdarah Dengue dengan
belasan jiwa melayang pada dua tahun terakhir sepertinya tidak dijadikan
pelajaran bagi Pemerintah Kabupaten Lampung Utara untuk berbenah. Buktinya,
kini penyakit ganas tersebut kembali merenggut jiwa warga setempat.
Zahra (10), warga Gang Habib, Kelurahan
Kotabumi Udik menghembuskan nafas terakhirnya dalam perjalanan menuju salah
satu rumah sakit di Bandar Jaya Lampung Tengah, Sabtu (2/3) sekitar Pukul 02.00
WIB. Kuat dugaan, bocah malang
buah hati pasangan Oksi (32) dan Maya(28) tersebut meninggal akibat penyakit DBD.
"Keponakan saya sempat
dibawa ke dokter pada Senin (25/2). Dua hari kemudian tepatnya hari Kamis malam
Zahra mengalami demam tinggi," tutur Paman Korban Faisal, Minggu (3/3).
Mengetahui kondisi itu, masih kata
dia, pihak keluarga membawa Zahra ke Rumah Sakit Umum Daerah Ryacudu (RSUDR),
Jumat (1/3). Berdasarkan hasil cek darah oleh tim medis RUSR, bocah yang masih
duduk dikelas 3 SD tersebut diketahui mengalami serangan DBD dan disarankan menjalani
rawat inap. "Sekitar pukul 12.00 WIB trombosit-nya
turun dan terjadi kondisinya drop. Lalu,
pihak RS merujuk keponakan saya ke rumah sakit yang ada di Bandarlampung,"
terangnya.
Sayanngnya, ia melanjutkan, ditengah
perjalanan tepatnya di Desa Bumi Ratu, Lampung Tengah, Zahra menghembuskan
napas terakhirnya. "Kemudian kami memutar arah dan pulang," ucapnya terbata-bata.
Dirinya meminta Dinas Kesehatan
setempat dapat segera mengambil tindakan nyata terhadap penyebaran penyakit
yang belum ada obatnya tersebut seperti Fogging
(pengasapan) dan sosialiasi pencegahan penyakit DBD khususnya lingkungannya
yang termasuk daerah endemis. “Perlu penanganan secara khusus bukan hanya
penyemprotan saja tapi juga harus dilakukan sosialisasi di masyarakat setempat,”
tegasnya.
Sebab, kata dia algi, pada tahun
lalu, banyak masyarakat disekitar lingkungannya yang menolak rumahnya disemprot
atau Fogging karena menilai bahwa fogging tersebut dapat mengganggu
kesehatan. "Harus ada sosialisasi ke masyarakat bahwa fogging itu tidak
akan mengganggu kesehatan dan bertujuan memutus penyebaran penyakit DBD,"
ucap dia.
Terpisah, Sekretaris Dinas
Kesehatan Lampura, Afrizal Rio menyatakan pihaknya akan melakukan pengecekan ke
lokasi tempat korban DBD dan melakukan fogging.
"Kita akan koordinasikan, segera melakukan fogging di wilayah itu,"
katanya.
Afrizal mengimbau masyarakat setempat
untuk segera membawa anggota keluarganya ke RS bilaman mengalami demam tinggi. “Segera
bawa ke Puskesmas, Rumah Sakit atau Dokter. Lakukan pengecekan darah agar tahu
itu DBD atau bukan," tuntasnya.
Sebelumnya, berdasarkan data
Dinas Kesehatan setempat, jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten
Lampung Utara hingga akhir Januari 2013 telah mencapai 142 orang.(Feaby)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar