Rabu, 29 Januari 2014

TEKAN POPULASI TIKUS, BP4K LAKUKAN GROBYOKAN

Kotabumi (SL) - Guna mengendalikan serangan hama tikus yang kerap menjadi momok bagi petani, Badan Penyuluh Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Lampung Utara (Lampura) melakukan Kegiatan Grobyokan hama tikus di Desa kemalo Abung, Kecamatan Abung Selatan, Selasa (28/1).

"Para petani sering kali merasa kewalahan menghadapi serangan hama tikus disawah milik mereka. Untuk itulah, kita melakukan kegiatan Grobyokan ini," tutur Kepala BP4K setempat, Syahrudin Putera, Rabu (29/1).

Grobyokan hama tikus ini, terus mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Lampung ini, dilakukan melalui pengasapan atau yang disebut Omposan. Omposan ini dilakukan dengan cara mengasapi seluruh lubang tikus yang ada diareal persawahan para petani

Selain melalui Grobyokan hama tikus, lanjutnya, masih terdapat dua metode lainnya yang juga terbilang efektif dalam menekan populasi hama tikus. Kedua metode itu pemberian racun dan menaburkan air rebusan jengkol. Pemberian racun ini menggunakan media singkong yang ditaburkan diareal sawah yang sebelumnya telah direbus dengan air kelapa. "Atau bisa juga dengan menaburkan air rebusan jengkol ke areal sawah petani. Ketiga cara ini sangat efektif untuk menekan populasi hama tikus," ucapnya seraya menambahkan, ketiga metode itu dapat diterapkan saat masuk atau sedang musim tanam.

Menurut mantan Kabag Humas dan Protokol ini, kegiatan Grobyokan atau pemberian racun baik melalui penaburan singkong dan penaburan air rebusan jengkol disawah petani cukup efektif dalam menekan populasi hama tikus yang acap kali membuat para petani gagal panen. "Populasi hama tikus harus ditekan. Kalau tidak, sawah - sawah itu bisa gagal panen," katanya lagi.

Sebab, serangan hama tikus tidak dapat dipandang remeh dan perlu penanganan yang serius dan berkesinambungan. Pasalnya, populasi hama tikus dapat berkembang cepat dalam setiap tahunnya. Dimana satu pasang tikus dapat menghasilkan keturunan sekitar 2000 ekor tikus tiap tahunnya. "Tikus itu sangat cepat berkembang biaknya. Untuk itu, berbagai metode yang terprogram dan terpadu sangat diperlukan dalam menekan hama tikus," terang dia.

Ia optimis berbagai metode yang terprogram dan terpadu yang dijalankan pihaknya akan mampu mengendalikan atau menekan populasi hama tikus dilahan milik petani yang kerap menyebabkan petani gagal panen. "Kita optimis cara - cara itu akan efektif menekan populasi hama tikus," tuntas dia.(Feaby)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...