Kotabumi (SL) - Stadion kebanggan
masyarakat Lampung Utara (Lampura) tak ubahnya seperti gubuk reot dan kubangan
lumpur. Betapa tidak?. Kondisi stadion yang dibangun sejak tahun 1986 itu kini
mengalami kerusakan yang cukup parah.
Kondisi yang sangat mengenaskan
terjadi pada atap tribun Barat stadion tersebut. Dimana hampir sebagian dari
tribun penonton itu tidak memiliki atap lagi lantaran telah rusak, kondisi
serupa juga terjadi pada atap tribun sebelah Timur. Meski masih beratap namun
kondisi atapnya juga telah bolong – bolong. Selain kondisi atap tribun, kondisi
lapangan stadion juga jauh dari kata layak. Akibat buruknya drainase atau
saluran pembuangan air, air hujan menggenangi lapangan sebagian besar lapangan.
Sekretaris KONI, Sutri Wiyono mengatakan
bahwa Stadion Lampura memerlukan rehab total lantaran tingkat kerusakannya
cukup parah. “Sudah tidak bisa diirehab ringan. Stadion ini harusnya direhab
total,” ucap dia, Rabu (8/1).
Ia mencontohkan, kondisi dua tribun
utama distadion Sukung Kotabumi yang hamper sebagian besar tidak beratap
lantaran atap yang terbuat dari seng telah banyak hilang terbawa angin. “Selain
itu, lantai tribun yang berbahan keramik juga banyak yang pecah. Ini sangat
berbahaya,” katanya.
Ia mengakui bahwa setiap tahunnya,
selalu saja ada perbaikan ringan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten. Namun
demikian, perbaikan itu hanyalah perbaikan ringan dan tidak bisa memperbaiki seluruhnya.
“Atap tribun Timur telah diperbaiki. Sementara, tribun Barat hanya dicat saja
temboknya. Itu pun karena menjelang upacara 17 Agustus 2013,” ungkapnya seraya
menambahkan, daya serap air pada lapangan stadion pun tidak berfungsi.
Selain kondisi stadion yang cukup
mengenaskan, fasilitas stadion seperti ruang ganti pemain dan toilet juga jauh
dari kata layak. “Fasilitas pendukung seperti ruang ganti pemain dan toilet kita
pun kurang memadai,” ujarnya.
Sementara, Kepala Dinas Pemuda,
Olahraga, Budaya, dan Pariwisata (Disporbudpar), Azhar Ujang Salim tak
membantah bila stadion kebanggaan Lampura
itu sangat memprihatinkan. Akan tetapi, minimnya anggaran yang disediakan oleh
Pemkab membuat pihaknya hanya mampu melakukan perbaikan ringan. “Karena
keterbatasan anggaran, kita hanya bisa memperbaiki kerusakan yang ringan saja,”
jelasnya.
Kendati begitu, pak Haji, sapaan
akrabnya mengatakan pihaknya bukanlah tanpa usaha melihat kerusakan yang
terjadi distadion Sukung Kotabumi. Salah satunya diantaranya ialah pihaknya
akan kembali mengajukan permohonan bantuan kepada Kementerian Pemuda dan
Olahraga. “Dana yang diperlukan untuk perbaiki stadion itu bisa mencapai
miliaran rupiah. Makanya, akhir bulan ini, saya akan ke Jakarta untuk mengunjungi
Kemenpora,” urai dia.(Feaby)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar