Kotabumi, HL – Mantan Panglima
TNI dimasa pemerintahan Abdurachman Wahid dan Megawati, Jendral (Purn)
Endriartono Sutarto menilai bahwa persoalan tindak kriminalitas yang marak
terjadi diwilayah hokum Lampung Utara disebabkan oleh kurang maksimalnya
pendidikan agama dan menurunnya moralitas generasi muda pada saat ini.
“Saya juga sudah dengar tentang
maraknya aksi kejahatan disini. Dimana para pelaku dengan mudahnya merampas
motor, merampok hasil panen petani. Bahkan para pelaku tidak segan
menghilangkan nyawa guna memuluskan aksi kejahatan mereka,” kata purnawirawan
bintang empat ini, di rumah dinas Ketua DPRD Lampura, Rabu (25/4).
Untuk itulah, sambung dia,
peranan pendidikan yang berbasis agama sangat penting dalam menunjang moralitas
generasi muda kita yang mulai tergerus oleh kemajuan tekhnologi dan kebudayaan popular
dari barat yang cenderung membawa efek negatif.
“Dengan pendidikan agama yang
berkualitas mulai dari tingkat bawah hingga ke tingkat tertinggi maka diyakini
tindak kejahatan itu akan berkurang dengan sendirinya,” urai dia.
Peran dunia pendidikan baik oleh
Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama seyogyanya dapat lebih
ditingkatkan agar moralitas generasi muda lebih baik dimasa mendatang.
Disinggung mengenai peran aktif TNI dalam membantu pihak Kepolisian Lampura untuk mengatasi persoalan tindak kriminal terutama begal, pria kelahiran Purworejo, Jawa Tengah, 65 tahun lalu ini menjelaskan seharusnya pihak TNI tidak dapat berperan serta dalam meminimalisir tindak kejahatan. “TNI itu dilatih untuk membunuh atau dibunuh. Nanti, apabila TNI ikut berperan serta dalam menangani begal, dikhawatirkan akan muncul persoalan baru seperti adanya Penembakan Misterius
(Petrus). Kan bisa heboh lagi,” jelasnya.
Disinggung mengenai peran aktif TNI dalam membantu pihak Kepolisian Lampura untuk mengatasi persoalan tindak kriminal terutama begal, pria kelahiran Purworejo, Jawa Tengah, 65 tahun lalu ini menjelaskan seharusnya pihak TNI tidak dapat berperan serta dalam meminimalisir tindak kejahatan. “TNI itu dilatih untuk membunuh atau dibunuh. Nanti, apabila TNI ikut berperan serta dalam menangani begal, dikhawatirkan akan muncul persoalan baru seperti adanya Penembakan Misterius
(Petrus). Kan bisa heboh lagi,” jelasnya.
Ketua DPRD Lampura, M. Yusrizal,
S.T. mengatakan bahwa kedatangan mantan panglima TNI ini guna memenuhi undangan
Yayasan Darul Huda, Dusun Talang Pangkul, Desa Mulang Maya, Kecamatan Kotabumi
Selatan. Dimana, pensiunan Jendral ini diminta oleh Yayasan tersebut untuk menjadi
Dewan Pembina. “Dengan kedatangan tokoh TNI ini, semoga dapat memberikan solusi
terbaik bagi kemajuan Lampura,” singkatnya.HLD-28.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar