Jumat, 16 Mei 2014

KASUS PENYELIDIKAN PERAMPOKAN IQROM JALAN DITEMPAT

Kotabumi (SL) - Penyelidikan kasus perampokan dikediaman Iqrom (52) warga Desa Tanjung Iman. Kecamatan Abung Selatan, Lampung Utara diduga jalan ditempat. Pasalnya, tak ada perkembangan yang berarti terkait kasus perampokan itu meski telah kejadiannya telah dua pekan lamanya.

Pihak Kepolisian berdalih, minimnya alat bukti membuat pihaknya cukup kesulitan untuk mengungkap identitas para pelaku perampokan tersebut. Langkah penyelidikannya pun masih sebatas pemanggilan saksi dan belum mengarah ke tersangka.

"Sudah ada tujuh saksi, yakni warga sekitar yang kami mintai keterangan. Tapi, hasil keterangan itu belum mengarah pada identitas tersangka," kata Kanit Reskrim polsek Abung Selatan, Aiptu. Ermawi, Selasa (13/5).

Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab mengapa hingga kini para pelaku belum ditangkap. Lantaran, hingga kini, identitas para pelaku masih belum jelas. Sedangkan korban Iqrom sendiri tak dapat menjelaskan bagaimana ciri - ciri para pelaku karena saat kejadian, korban bersembunyi dan tidak melihat langsung para pelaku. "Korban juga tidak tahu bagaimana ciri - ciri para pelaku," ucapnya.

Disinggung mengenai adakah keterkaitan tersangka pembuat senpi ilegal yang ditangkap beberapa waktu lalu dengan kasus perampokan ini, pria berkumis tebal itu enggan berspekulasi. Dikarenakan, tersangka perakit senpi sendiri belum mau berbicara hingga kini. "Kita belum dapat pastikan apakah kasus ini berkaitan dengan pelaku pembuat senpi ilegal lalu. Tersangka perakit senpi ilegal itu belum mau bicara," tutur dia.

Kendati demikian, ia memastikan pihaknya akan terus berupaya semaksimal mungkin dalam melakukan penyelidikan tersebut agar kasus ini dapat segera terungkap. "Kita akan terus berupaya mengungkap kasus itu," janji dia.

Sebelumnya, Kawanan perampok bersenjata Api menjarah rumah Iqrom (52), warga Dusun Gunung Labuhan, Desa Tanjung Iman, Kecamatan Blambangan Pagar, Lampung Utara, Kamis (1/5) sekitar pukul 02.00 WIB. Komplotan perampok berhasil menggondol uang tunai senilai Rp. 120 juta, dan emas seberat 120 gram dari rumah korban.

Saksi mata yang juga tetangga korban, Agus Arif (32) menuturkan aksi perampokan itu pertama kali diketahui saat ia mendengar suara seperti letusan senjata api sebanyak empat kali dari arah depan rumah korban. Merasa curiga, ia lantas melihat keluar melalui jendela rumahnya. Ternyata didepan rumah korban telah banyak orang tak dikenal yang tengah berusaha merusak jendela rumah korban. "Saya langsung telepon korban untuk beritahu ada maling," kata dia, Kamis (1/5).

Menurutnya, tak ada satu pun tetangga termasuk dirinya yang berani keluar rumah untuk menolong korban lantaran takut ditembak oleh kawanan perampok itu yang jumlahnya sekitar 10 orang bersenjatakan senjata api lengkap. Anak - anak muda yang sempat membunyikan kentongan untuk memberitahukan warga ada aksi pencurian langsung disambut dengan letusan senjata api ke udara sebanyak tiga kali. "Lima orang jaga didepan rumah. Lima lainnya masuk ke dalam rumah korban," ucapnya.

Sementara korban Iqrom menceritakan bahwa saat kejadian didalam rumah terdapat istrinya, Hawati (50), anaknya, Solihin (30) dan cucunyan,  M rama (7) serta dan Karyawannya yang bernama Yadi (16). Sesaat usai mendapat telepon dari tetangganya, Agus yang mengatakan ada maling didepan rumahnya, ia lantas membangunkan sanak keluarganya dan menyuruh bersembunyi di kamar mandi belakang rumah. Saat itu, Iqrom juga mendengar suara letusan tembakan secara terus - menerus yang diiringi dengan pemanggilan namanya oleh para perampok. "Kami baru keluar dari kamar mandi setelah pagi," tuturnya.(Feaby)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...