Kotabumi (SL) - Jenazah Putri
Brilian Cahaya Abung, korban tenggelam disungai Batang Hari, aliran Way Rarem, di
Desa Kota Alam berhasil ditemukan oleh tim SAR (Search and
Rescue) Senin (18/11) sekitar pukul 10.10
WIB.
Jasad
bocah pelajar SD ini ditemukan telah mengambang
dengan posisi telungkup di sungai Priki, di Kelurahan Kotabumi Udik, Kecamatan
Kotabumi. Lokasi penemuan jasad ini sendiri berjarak sekitar 3 Kilo meter dari
lokasi tenggelamnya sang bocah.
“Saat ditemukan, korban masih mengenakan kaos singlet dan celana pendek. Jarak lokasi penemuan korban dengan tempat tenggelamnya korban sekitar 3 kilometer,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, M. Amin, Senin (18/11).
Dalam melakukan pencarian korban, Amin
menuturkan bahwa pihaknya dibantu oleh tim SAR Provinsi Lampung dengan menyusuri
aliran sungai sejak Minggu siang hingga Senin dini hari. Selanjutnya, pada
Senin pagi, jasad korban berhasil ditemukan dipinggir sungai Priki, di Kotabumi
Udik, Kotabumi. "Dengan bantuan perahu karet dan penyelam, kami terus mencari
korban," terang dia.
Rakhmat, salah satu anggota Tim SAR
yang menemukan jasad, menjelaskan jasad korban terlihat telah mengambang dipinggir
kali saat seluruh melakukan penyisiran aliran sungai. “Jasad korban, kami evakuasi
ke atas perahu karet dan langsung membawanya kerumah duka untuk dikebumikan
oleh keluarganya,” ungkapnya.
Setibanya dikediaman korban yang
beralamat di kelurahan Kota Alam, Kecamatan Kotabumi Selatan itu, sanak saudara
dan tetangga langsung melayat. Iringan ayat suci alquran langsung di bacakan
oleh para tamu.
Sebelumnya,
Putri
(12), warga Jalan Bernah Dalam, Kelurahan Kota Alam, Kecamatan Kotabumi
Selatan, Lampung Utara (Lampura) dinyatakan hilang tenggelam disungai Batang
Hari, aliran Way Rarem, di Desa Kota Alam, Minggu (17/11) sekitar pukul 11.00
WIB. Belum diketahui pasti penyebab tenggelamnya korban dialiran sungai
tersebut.
Tak ayal, dalam
hitungan menit, lokasi sekitar hilangnya Putri disesaki oleh warga dan para
pengendara yang penasaran dengan nasib pelajar SD tersebut.
Menurut penuturan Jepri
(37), peristiwa hilangnya pelajar bocah belasan tahun itu diketahui pertama
kali oleh warga setempat sekitar pukul 14:00 WIB. Namun berdasarkan informasi
yang berkembang, korban dikatakan hilang sejak pukul 10:00 WIB. "Warga
sini tahu hilangnya korban sekitar pukul 14:00 WIB," jelas dia.
Dikatakannya, lokasi
tempat tenggelamnya korban Putri memang kerap kalo digunakan sebagai arena
bermain anak - anak ketika air sungai mengalami surut. "Lokasi itu memang
sering digunakan anak - anak yang mandi dikali," ujar dia lagi.(Feaby)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar