Kotabumi (SL) -
Lantaran dinilai tidak becus mengurusi infrastruktur seperti jalan, kantor
Dinas Pekerjaan Umum (PU) Lampung Utara (Lampura) didemo puluhan mahasiswa,
Selasa (12/11) sekitar pukul 10:00 WIB.
Selain berorasi
dikantor Dinas PU setempat, para mahasiswa itu menyerahkan uang yang mereka
kumpulkan hasil sumbangan masyarakat dan mahasiswa senilai Rp. 724.600 kepada
Sekretaris Dinas PU Lampura.
Koordinator Lapangan
aksi Demo, Sigit Dwi Suwardi mengatakan, pihaknya menginginkan peningkatan
kualitas pembangunan infrastruktur terutama jalan. Dimana, menurutnya kualitas
jalan di Lampura terbilang cukup buruk seperti jalan didaerah Kecamatan Abung
Semuli, jalan Raya Prokimal didaerah Sindang Sari, Kecamatan Kotabumi, jalanan
disekitar daerah Kecamatan Abung Timur.
"Kita disini mau
sampaikan aspirasi masyarakat tentang banyaknya jalan yang rusak seperti di
Abung Semuli, dan lain - lain," katanya usai demo, Selasa (12/11).
Rusaknya jalan
tersebut, terusnya, membuat perekonomian masyarakat Lampura sedikit tersendat
dan harus lebih berhati - hati dalam berkendara karena sewaktu - waktu dapat
terperosok ke dalam lubang - lubang dijalanan yang rusak tersebut. "Jika
jalanan ini baik, otomatis roda perekonomian di Kabupaten ini (Lampura) akan
dapat lebih menggeliat," ucapnya.
Sedangkan mengenai sumbangan uang yang diberikan pihaknya kepada Dinas PU, secara tersirat aktivis muda ini menyatakan bahwa uang tersebut untuk membantu perbaikan atau peningkatan jalan di Lampura meski nilainya terbilang sedikit. "Uang itu untuk membantu pembangunan di Lampura," terangnya.
Sedangkan mengenai sumbangan uang yang diberikan pihaknya kepada Dinas PU, secara tersirat aktivis muda ini menyatakan bahwa uang tersebut untuk membantu perbaikan atau peningkatan jalan di Lampura meski nilainya terbilang sedikit. "Uang itu untuk membantu pembangunan di Lampura," terangnya.
Kabid Bina Marga Dinas
PU, Zainuddin membenarkan bahwa hampir sebagian besar infrastruktur jalan di
Lampura mengalami kerusakan. Untuk itu, pihaknya berjanji akan segera
memperbaiki jalan yang rusak. "Kita berterima kasih sekali kepada adik -
adik mahasiswa yang mau peduli dengan pembangunan disini. Oleh karenanya, akan
segera kita tindak lanjuti," tutup dia.
Namun demikian, pria yang akrab dipanggil bang Ucok ini menyebutkan pemeliharaan atau perbaikan jalan itu harus tetap memperhatikan skala prioritas dikarenakan anggaran yang dikelola pihaknya untuk pemeliharaan bahwa anggarannya hanya senilai Rp. 80 miliar dalam setiap tahunnya. "50 persen infrastruktur jalan disini rusak jika diperbaiki semuanya maka tidak akan cukup. Jadi, tetap semuanya mengutamakan skala prioritas," tutup pria bertubuh tambun itu.(Feaby)
Namun demikian, pria yang akrab dipanggil bang Ucok ini menyebutkan pemeliharaan atau perbaikan jalan itu harus tetap memperhatikan skala prioritas dikarenakan anggaran yang dikelola pihaknya untuk pemeliharaan bahwa anggarannya hanya senilai Rp. 80 miliar dalam setiap tahunnya. "50 persen infrastruktur jalan disini rusak jika diperbaiki semuanya maka tidak akan cukup. Jadi, tetap semuanya mengutamakan skala prioritas," tutup pria bertubuh tambun itu.(Feaby)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar