Kotabumi (SL) – Sepertinya keinginan
masyarakat Kota Alam, Kotabumi Selatan, Lampung Utara (Lampura) untuk memiliki
jembatan permanen bakal segera terwujud. Kepastian tersebut didapat setelah
sejumlah pejabat teras Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat meninjau langsung
lokasi jembatan gantung yang selama ini tak pernah disentuh pembangunan, Jum’at
(8/11).
Selain melakukan peninjauan lokasi
jembatan gantung yang kondisinya cukup memprihatinkan, para pejabat itu juga menyusuri
jalan setapak yang kerap dilalui para pelajar sebagai akses satu – satunya menuju
lokasi jembatan tersebut.
“Tahun 2014, jembatan itu akan kita
rubah menjadi jembatan permanen,” kata Asisten II Pemkab setempat, Azwar Yazid usai peninjauan, Jum’at
(8/11).
Kendati begitu, jembatan permanen
yang akan dibangun tersebut, nantinya hanya diperuntukan bagi kendaraan roda
dua dan pejalan kaki saja dan tidak memungkinkan digunakan oleh kendaraan roda empat.
“Untuk akses jalan akan dibangun paping blok mengingat jalan itu melintasi dua
areal perkebunan, kemudian pemakaman dan rumah warga serta tembok belakang MTs
1 Negeri milik Kementerian Agama. Jadi jika akan dibangun jalan hotmik tentunya
harus ada pembebasan lahan,” imbuh dia seraya memastikan pembangunan jembatan
akan dialokasikan melalui APBD 2014.
Kasi Pemeliharaan dan Pembangunan Jembatan
Dinas PU Lampura, Indi menambahkan bahwa besaran biaya yang akan dihabiskan
dalam pembangunan jembatan tersebut mendatang diperkirakan mencapai Rp. 300
Juta. “Kita perkirakan pembangunan jembatan ini bakal menelan sekitar Rp. 300
juta,” jelasnya singkat.
Ditempat yang sama, Helmi Effendy,
warga sekitar yang turut hadir dalam peninjauan tersebut menyambut baik rencana
pembangunan jembatan permanen di daerahnya. Sebab, hal tersebut merupakan
keinginan terpendam masyarakat sejak dahulu. “Jalan ini akses utama para
pelajar baik dari atau ke Kota Alam dan sekitarnya. Tentu, kita sangat
berterima kasih sekali bila pembangunan itu dapat segera terwujud,” tutup pria
paruh baya ini.
Sebelumnya, Jembatan Gantung yang menghubungkan LK V dan LK III, Kelurahan
Kota Alam, Kecamatan Kotabumi Selatan, Lampung Utara (Lampura) menjadi saksi
nyata ketimpangan pembangunan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten setempat.
Betapa tidak. Meski
berada didaerah perkotaan, tapi sejak tahun 1970 jembatan
yang selalu digunakan sebagai jalur alternatif oleh ratusan pelajar SD – SMA
dan para pedagang yang mayoritas berasal dari ekonomi lemah. Pemkab setempat
lebih mementingkan pembangunan yang bersifat simbolik yang tidak efektif dan
efisien seperti pembangunan Tugu Payan Mas, Tugu Alamsyah Ratu Prawira Negara,
pembangunan gedung Pusiban Agung yang baru ketimbang membangun jembatan
permanen bagi masyarakatnya.
Parahnya lagi, sejak
pertama kali dibangun yakni pada tahun 1970 hingga mengalami perubahan menjadi jembatan gantung seperti saat ini, pembangunan jembatan
itu berasal dari dana swadaya masyarakat setempat tanpa campur tangan atau
bantuan dari Pemkab setempat. Berdasarkan informasi yang dihimpun, dalam setiap
harinya, tidak kurang dari 300 pelajar dan pedagang yang menggunakan jembatan tersebut. Sebab, posisi jembatan
tersebut sangat strategis lantaran berada didekat sejumlah SD, SMP dan SMA
diantaranya SD Xaverius, SD 8 Tanjung Aman, SD 4 Kota Alam, SD 2 Kota Alam, MIN
I, SMPN 3, SMA 4.
Sementara pantauan
dilokasi, kondisi jembatan gantung itu mulai sangat
memprihatinkan. Pasalnya, beberapa kayu bantalan dan papan lantai mulai lapuk
dimakan usia sehingga mengancam keselamatan para penggunanya.(Feaby)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar