Kotabumi (SL) – Merasa telah menjadi
korban penipuan, Asep Rasidi (30), warga Ogan Lima, Kecamatan Abung Barat,
Lampung Utara (Lampura) mempolisikan oknum honorer Dinas Pendidikan setempat, Mayda
Mayangsari, Selasa (19/11) sekitar pukul 10.00 WIB.
Dengan nomor laporan LP/914/B/XI/2013/Polda
Lampung/SPKT RES LU, korban melaporkan dugaan penipuan sebesar Rp. 7 juta yang
dilakukan oknum honorer tersebut kepadanya. Dugaan penipuan ini berawal ketika
oknum honorer tersebut berjanji dapat menjadikannya korban sebagai Polisi
Pamong Praja (Pol-PP) di Kabupaten Tulang Bawang Barat (TBB). Kejadian ini
sendiri sejatinya terjadi Senin 26 November 2012 silam.
Menurut penuturan korban, awalnya
oknum honorer tersebut meminta uang senilai Rp. 15 juta kepada dirinya bila
ingin bekerja sebagai honorer Pol-PP di TBB. Namun dikarenakan dirinya tidak
memiliki uang sebesar itu, maka sang korban melakukan penawaran. Singkat cerita,
akhirnya korban hanya dikenakan biaya sebesar Rp. 7 juta saja dan akan dapat
bekerja pada Januari 2013. “Saya ada bukti kuitansi yang ditangani oleh saya dan
oknum PNS tersebut Mayda diatas Matrai Rp. 6000,” ucap dia usai melaporkan dugaan
penipuan itu ke Polres Lampura, Selasa (19/11).
Sayangnya, hingga kini, janji sang
oknum honorer tersebut hanya sebatas janji belaka tanpa pernah terealisasi.
Korban mengaku telah beberapa kali menemui oknum tersebut untuk menanyakan
kepastian dirinya dapat bekerja. “Saya temu dia, dia jawab bulan Maret lalu,
saya sudah bisa kerja tapi nyatanya hingga kini tak pernah ditepati,”
terangnya.
Bosan diberi janji melulu, akhirnya
korban meminta sang oknum itu untuk mengembalikan uang miliknya. Akan tetapi, setiap
kali diminta untuk mengembalikannya, sang oknum terus berdalih bahwa uang itu telah
diserahkan kepada orang yang mengurus berkas dirinya. Akhirnya, pada tanggal 25
Oktober 2013 lalu, Mayda membuat surat pernyataan sanggup mengembalikan
kerugian korban dan bersedia dituntut menurut hukum yang berlaku apabila tidak sanggup
mengembalikan uang itu hingga Selasa (19/11) ini. “Hingga hari ini (kemarin), baik
uang maupun pekerjaan tidak saya terima,” beber dia.
Sementara, Mayda ketika dihubungi melalui
ponselnya, Selasa (19/11) tak membantah tuduhan korban. Namun dirinya mengaku
bahwa antara dirinya dan pihak korban telah melakukan komunikasi untuk
meluruskan persoalan itu. “Tudingan itu Betul. Tapi antara saya dan korban
telah terjalin komunikasi guna meluruskan persoalan,” tutupnya.(Feaby).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar