Kotabumi, HL - Karmain, Kepala Sekolah (Kepsek) SMU Bhakti Kotabumi Lampung Utara (Lampura) dilaporkan Sri Wahyuni selaku ketua yayasan sekolah tersebut, ke Polres setempat dengan dugaan pemalsuan dan penggelapan. Laporan tersebut tertuang dalam surat No : STPL/1203/B-/XII/2011/Polda Lampung/SPKT RES LU teranggal 19 Desember 2011. Sri Wahyuni ketika ditemui di kediamannya, Selasa (20/12) mengatakan, awalnya dia tidak mengetahui kalau tanda tangannya dipalsukan. “Semula saya tidak tahu kalau dia (Karmain) memalsukan tandatangan saya," kata Sri.
Hal itu terkuak, lanjutnya, saat Eka (anak Sri) yang menjabat sebagai bendahara SMU Bhakti, melihat sejumlah guru hendak meminta surat keterangan kepada kepsek guna keperluan pengajuan sertiikasi saat itulah, Eka melihat salah satu berkas yang terdapat tanda tangan Sri, diman tandatangan itu berbeada dari aslinya.
"Tanda tangan saya itu dipalsukan Karmain untuk dalam surat keterangan pengajuan sertifikas dirinya (karmain,red)," ujar perempuan yang berprofesi sebagai guru ini.. Sri juga menerangkan, sejak tahun 2003 dirinya tidak pernah menandatangani surat keterangan tersebut. "Tahun 2003, suami saya meninggal, dan kepemilikan yayasan dilimpahkan ke saya. Sejak saat itu saya tidak pernah menandatangani berkas untuk pengajuan sertifikasi. Tentunya dengan adanya tandatangan saya di surat tersebut, berarti tandatangan saya itu di palsukan," tegasnya seraya mengatakan atas perbuatan Karmain tersebut dirinya melapor ke polisi.
Tak hanya itu, tambah Sri, Karmain juga pernah memalsukan tandatangan suaminya pada surat kuasa. Dimana dalam isi surat kuasa tersebut, suaminya melimpahkan semua aset yayasan ke tangan istri Karmain. "Namun saat itu saya tidak mempermasalahkan itu. Tapi dia kali ini memalsukan tandatangan saya, dan saya tidak terima atas semua ini," pungkasnya.
Kasat Reskrim Polres Lampura, AKP Oktoviadi ketika dikonfirmasi membenarkan laporan itu,"Saat ini kami masih melakukan penyelidikan," terang Oktoviadi. Ditempat terpisah, Karmain ketika ditemui di kediamannya sedang tidak berada di rumah. “Bapak lagi pergi ke Jawa," ujar anak menantunya. (Vicko /HLD-28)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar