Kotabumi (SL) - Diduga rapuh
termakan usia, Kantor Kelurahan Cempedak Kecamatan Kotabumi Lampung Utara
(Lampura) ambruk rata dengan tanah Senin (21/1) sekitar pukul 06.00 Wib.
Bangunan yang tersisa hanya ruang kerja Kepala Kelurahan (Lurah) dan Sekretaris
Kelurahan (Seklur).
Beruntung kejadian tersebut
terjadi bukan pada jam kerja sehingga tidak ada korban jiwa dalam musibah itu. Meski
sebagian besar ruangan sudah dalam kondisi porak-poranda namun aktifitas
pelayanan dikantor itu tetap berjalan dengan menggunakan sisa ruangan seadanya
yakni ruang Kerja Lurah dan Seklur yang hanya berukuran sekitar 4X10 Meter.
Pantauan dilokasi, seluruh kayu, penyangga dan atap genteng ambruk kelantai
ruangan yang diperkirakan berukuran 8X10 Meter. Bahkan sebagian dinding retak
dan puingnya terjatuh ketanah.
Neliwati (53) warga setempat
menuturkan, pagi itu dirinya tiba-tiba mendengar seperti suara kereta lewat.
Mengingat rumahnya memang berdekatan dengan rel kereta api. “Awalnya saya
dikasih tahu anak saya yang mengatakan seperti suara kereta lewat. Kami
sama-sama kaget setelah mendengar suara itu berasal dari kantor kelurahan,”
terang dia.
Setelah mengetahui asal suara
gaduh itu, dirinya beserta putranya langsung melihat kelokasi, ternyata Kantor
Kelurahan tersebut telah rata dengan tanah. Kemudian dirinya berinisiatif
menelpon Lurah untuk memberikan informasi kalau Kantor Kelurahan sudah rubuh. “Saat
itu pula masyarakat mulai berdatangan kelokasi melihat ambruknya kantor kelurahan itu,” tutur dia lagi seraya meyakini kejadian sekitar pukul 06.00 WIB.
Ditambahkan Sarif salah seorang
staf kelurahan yang rumah berdekatan dengan kantor lurah, saat itu kantor
memang belum dibuka karena masih pagi. “Saya juga langsung menelpon Ibu Lurah
melaporkan peristiwa tersebut,” terangnya.
Sementara itu, Lurah Cempedak
Kecamatan Kotabumi Nurhayati mengakui pertanda akan rubuhnya kantor itu telah
memiliki tanda sebelumnya, yakni dengan jatuh beberapa potongan kayu. “Kayu
penyangga dan Kap atap ruangan itu memang sudah rapuh bahkan banyak yang tidak
menempel lagi satu sama lainya,” ungkapnya seraya menjelaskan bahwa kondisi ini
telah terjadi sejak setengah bulan terakhir.
Untuk itu, kata dia, pihaknya
kemudian berinisiatif memanggil tukang guna melakukan perbaikan. Sayangnya, tak
satu pun tukang yang berani mengerjakan perbaikan kantornya. “Kejadian itu kami
sudah lapor kepada Pak Camat,” ucap dia.
Dirinya menyatakan, pihaknya
telah dua kali mengajukan proposal perbaikan kantor yang dipimpinnya kepada
pihak terkait. Ditambahkan Seklur Cempedak Holisna, pelayanan Kantor Kelurahan
tetap berjalan yakni menggunakan ruang Lurah dan Seklur. “Ambruknya kantor
tentu akan berdampak dan mengganggu pelayanan, karena ruangan yang ada sekarang
berukuran kecil dan sangat sempit,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar