Rabu, 16 Januari 2013

KADIS PERIKANAN DAFTAR CABUP LAMPURA


Kotabumi (SL) - Pengawas HSE (Health, Safety and Environment) Pertamina Terminal BBM (Bahan Bakar Minyak) Panjang-Lampung, Badrin Hakim, Rabu (16/1) meninjau sejumlah sumur warga Desa Bumi Raya, Kecamatan Abung Selatan Lampung Utara (Lampura), yang diduga tercemar minyak dari SPBU 24.345.82 Kembang Tanjung.

Dalam kesempatan itu, Badrin Hakim mengambil contoh air dari tiga rumah warga yang tercemar. Selain itu, dirinya juga menyaksikan ketika air dari salah satu rumah warga yang terbakar saat disulut dengan api.

Kepada sejumlah wartawan Badrin mengungkapkan, jika sejumlah sumur warga tersebut memang tercemar minyak. Namun dirinya tidak dapat menyimpulkan atau memastikan pencemaran tersebut berasal dari SPBU yang berada sekitar 20 meter dari rumah wqarga tersebut.

“Memang sumur warga ini terindikasi tercemar minyak. Namun belum bisa dipastikan penyebab pencemaran itu berasal dari SPBU,” ujarnya.

Karena itu, lanjut Badrin, dirinya mengambil contoh air dari rumah warga untuk dilakukan uji laboratorium. Dan rencananya hasil dari peninjauan yang dilakukannya akan diketahui beberapa hari kedepan. “Untuk mengatahui penyebab tercemarnya sumur warga itu, diperlukan tenaga tekhnik. Dan kemungkinan beberapa hari kedapan hasil dari tin jauan saya ini akan ada hasilnya,” terangnya.

Terpisah, Jumiah selaku  pemilik SPBU 24.345.82 mengatakan, akan menyerahkan semuanya kepada hasil uji pengawas HSE Pertamina Panjang,”Jika nanti terbukti pencemaran itu dikarenakan adannya bocoran dari Pertamina saya, maka saya akan bertanggung jawab. Kita tunggu saja hasil dari penelitian Pengawas HSE Panjang dalam waktu seminggu ini,” urai dia.

Sekedar mengingatkan, Ahmad Novan Fadly (32) salah satu warga yang tercemar meminta ketegasan Pemkab setempat dalam menyelesaikan persoalan pencemaran tersebut.

Pasalnya, akibat pencemaran itu dirinya bersama keluarga terpaksa sejak beberapa bulan terakhir mengungsi ke kediaman mertuanya,"Kita minta Pemkab menyelidiki darimana asal bensin yang telah mencemari sumur kami. Kami Terpaksa mengungsi meninggalkan rumah dan tinggal di rumah orang tua karena  takut sumurnya meledak kan bisa bahaya,” ujarnya lagi. Menurutnya, pihak SPBU milik Jumiah itu tidak memiliki itikad baik terhadap dugaan pencemaran tersebut. "Kita pernah mendatangi pihak SPBU, tapi mereka malah menantang kami untuk melaporkan persoalan ini ke dinas terkait jika benar sumur saya tercemar (bensin),” ujar dia.Feaby)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...