Minggu, 29 September 2013

DOKTER SPESIALIS KEMBALI BERULAH

Kotabumi (SL) - Sudah diberi hati minta jantung. Begitulah yang dilakukan oleh dokter spesialis radiologi, Bily Zukyawan dan dokter spesialis Telinga, Hidung dan Tenggorokan (THT), Farida Nurhayati yang bekerja di Rumah Sakit Umum (RSU) Ryacudu Kotabumi, Lampung Utara (Lampura).

Betapa tidak, meski telah diberi kebijakan untuk masuk kerja selama dua kali dalam sebulan, kedua oknum dokter tersebut masih 'mbalelo' dengan jarang masuk. Padahal, berdasarkan perjanjian yang telah dibuat diatas materai, kedua oknum itu harus masuk kerja sebanyak dua kali dalam sebulan.

Direktur RSU Ryacudu Kotabumi, dr. Septi Dwi Putra ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa kedua oknum dokter ‘nakal’  tersebut jarang masuk kerja, dan bahkan sejak dua bulan belakangan, keduanya tidak pernah masuk sama sekali. Mantan sekretaris Dinas Kesehatan ini berencana untuk mengeluarkan kedua dokter 'nakal' yang sekolah spesialisnya dibiayai oleh anggaran daerah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampura itu. "Saya sudah mengambil sikap, keluarkan. Mending saya ambil yang baru. Daripada jadi duri dalam daging," tuturnya sesaat sebelum menghadiri rapat diruang ruang rapat kantor Pemkab setempat, Kamis (26/9).

Septi menyatakan, tindakan kedua oknum dokter 'nakal' itu sudah tidak dapat ditoleransi karena membawa dampak bagi pelayanan kesehatan di RS yang dipimpinnya. Selain itu, polah kedua oknum dokter itu juga sempat menjadi sorotan komite medik RS Ryacudu, Kotabumi. "Komite medik complain (mengeluh) karena akibat tindakan kedua dokter itu, pelayanan RS kepada masyarakat terganggu. Para dokter spesialis lainnya juga terganggu. Jadi, saya akan keluarkan (dokter). Kita kan bisa ambil dari luar (dokter)," kata dia seraya menjelaskan masih menunggu laporan resmi dari komite medik terkait hasil rapat mengenai kedua dokter itu.

Namun demikian, pihaknya tidak akan serta merta mengeluarkan keduanya secara sepihak tanpa memberitahu terlebih dahulu kepada keduanya. Oleh karenanya, dalam waktu dekat, pihaknya akan memanggil kedua dokter itu guna meminta ketegasan keduanya apakah masih ingin membantu Lampura atau tidak. Dan bila keduanya memutuskan tidak ingin lagi membantu Lampura, maka pihaknya akan mengembalikan keduanya ke Dinas Kesehatan dan menyurati persatuan dokter spesialis keduanya. "Mungkin minggu depan, saya akan tegaskan kepada mereka (dokter), masih mau bantu Lampura atau tidak. Saya juga sudah capek membelanya," ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, pada akhir tahun lalu, Pemkab setempat menyetujui permintaan dua dokter ‘nakal’ yaitu dr. Billy Zukyawan, Sp.Rad dan dr. Farida Nurhayati, Sp. THT yang meminta keringanan kepada Pemkab setempat agar hanya bekerja selama beberapa hari saja
dalam setiap minggunya alias paruh waktu. Menurut Septi, persyaratan yang diajukan kedua dokter tersebut telah mendapat persetujuan dari Pemkab Lampura dengan mempertimbangkan berbagai alasan yang ada seperti alasan keluarga, tidak tersedianya tempat tinggal bagi dokter tersebut (dr. Billy), dan belum tersedianya sarana dan prasarana bagi Dokter spesialis THT (dr. Farida).(Feaby)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...