Kotabumi
(SL) - Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre II Lampung
Utara (Lampura) membantah bahwa pihaknya telah kehilangan puluhan ton beras dari
dua gudang beras miliknya. Bantahan keras tersebut dilontarkan oleh Kepala Bulog
Subdivre II Lampura, Budi Setiawan, Rabu (23/10).
Mirisnya
lagi, Kepala Bulog Lampura ini sepertinya tidak mengetahui persoalan tersebut karena
sang Kepala Bulog Lampura ini malah balik bertanya kepada awak media ihwal
persoalan itu. “Siapa yang bilang kalau beras 30 ton itu raib dari gudang,
Bapak tahu dari siapa?” kilah dia.
Disinggung
mengenai adanya pemeriksaan dari pihak Bulog Provinsi, Budi kembali berdalih
bahwa pemeriksaan itu merupakan pemeriksaan rutin yang dilakukan setiap sebulan
sekali. “Itu pemeriksaan rutin yang dilakukan sebulan sekali,” ucapnya singkat.
Diberitakan
sebelumnya, sekitar 30 ton beras raskin yang ada digudang Mulang Maya dan
Gudang Bulog Sementara (GBS) di Simpang Propau milik Bulog Sub Divisi Regional
(Subdivre) Lampung Utara (Lampura) dikabarkan raib alias tak jelas
keberadaannya. Isu raibnya puluhan ton beras jatah masyarakat miskin itu mulai
kencang berhembus sejak sepekan terakhir.
Bahkan menurut desas - desus yang beredar, biaya penggantian atas hilangnya puluhan ton beras itu telah dibebankan kepada tiga orang tiga pegawai Bulog Subdivre Lampura seperti Kepala Gudang Lubis Rp. 120 juta, Staf Gudang Mulangmaya, Narto sebesar Rp. 70 juta dan staf GBS Simpang Propau, Junaidi dikenakan Rp. 70 juta.
Bahkan menurut desas - desus yang beredar, biaya penggantian atas hilangnya puluhan ton beras itu telah dibebankan kepada tiga orang tiga pegawai Bulog Subdivre Lampura seperti Kepala Gudang Lubis Rp. 120 juta, Staf Gudang Mulangmaya, Narto sebesar Rp. 70 juta dan staf GBS Simpang Propau, Junaidi dikenakan Rp. 70 juta.
Salah
seorang pegawai yang namanya enggan dikorankan menyebutkan bahwa dirinya pernah
diperiksa oleh Tim Pemeriksa Internal Bulog Divre Lampung Bandarlampung
seminggu yang lalu terkait hilangnya beras digudang Bulog. Pemeriksaan itu
tidak hanya dilakukan terhadap para pegawai gudang namun juga dilakukan kepada
para petinggi Subdivre Lampura. "Soal kapan waktunya, saya lupa tapi
sekitar seminggu yang lalu. Pemeriksaan ini terkait hilangnya beras di gudang
bulog," jelasnya sembari mewanti-wanti agar namanya tak ditulis.
Anehnya, Kepala Gudang Lubis saat dikonfirmasi terkait kebenaran isu tersebut membantah keras bila pihaknya telah kehilangan 30 ton beras raskin di dua unit gudang Bulog Subdivre Lampura itu. Ia berdalih bahwa puluhan beras tersebut tidaklah hilang namun hanya keliru dalam persoalan administrasi dan hingga kini masih dalam penelusuran tim dari Bandar Lampung. "Ini tidak hilang. Tapi hanya keliru dalam masalah administrasi dan masih dalam proses penelusuran tim dari Bandarlampung. Kita juga sedang menunggu (hasilnya, Red),” kata Lubis saat dikonfirmasi sekitar pukul 14.00 WIB, Selasa lalu.(Feaby)
Anehnya, Kepala Gudang Lubis saat dikonfirmasi terkait kebenaran isu tersebut membantah keras bila pihaknya telah kehilangan 30 ton beras raskin di dua unit gudang Bulog Subdivre Lampura itu. Ia berdalih bahwa puluhan beras tersebut tidaklah hilang namun hanya keliru dalam persoalan administrasi dan hingga kini masih dalam penelusuran tim dari Bandar Lampung. "Ini tidak hilang. Tapi hanya keliru dalam masalah administrasi dan masih dalam proses penelusuran tim dari Bandarlampung. Kita juga sedang menunggu (hasilnya, Red),” kata Lubis saat dikonfirmasi sekitar pukul 14.00 WIB, Selasa lalu.(Feaby)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar