Rabu, 23 Oktober 2013

BULOG LAMPURA BANTAH KEHILANGAN 30 TON BERAS

Kotabumi (SL) - Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre II Lampung Utara (Lampura) membantah bahwa pihaknya telah kehilangan puluhan ton beras dari dua gudang beras miliknya. Bantahan keras tersebut dilontarkan oleh Kepala Bulog Subdivre II Lampura, Budi Setiawan, Rabu (23/10).

Mirisnya lagi, Kepala Bulog Lampura ini sepertinya tidak mengetahui persoalan tersebut karena sang Kepala Bulog Lampura ini malah balik bertanya kepada awak media ihwal persoalan itu. “Siapa yang bilang kalau beras 30 ton itu raib dari gudang, Bapak tahu dari siapa?” kilah dia.
Budi mengungkapkan bahwa jumlah persediaan beras yang dimiliki pihaknya terbialng cukup dan belum menunjukan indikasi kekurangan. Disamping itu, beras tersebut masih dalam proses penyaluran. “(Tapi) bila diakhir penyaluran nanti, (jumlahnya) tidak cukup atau kurang, maka secara prosedur dan mekanisme, Kepala gudang yang harus bertanggung jawab atas kekurangan tersebut," kata dia sembari menambahkan bila sementara ini, belum ada indikasi persedian beras yang dimiliki pihaknya itu tidak mencukupi atau kurang. 

Disinggung mengenai adanya pemeriksaan dari pihak Bulog Provinsi, Budi kembali berdalih bahwa pemeriksaan itu merupakan pemeriksaan rutin yang dilakukan setiap sebulan sekali. “Itu pemeriksaan rutin yang dilakukan sebulan sekali,” ucapnya singkat.

Diberitakan sebelumnya, sekitar 30 ton beras raskin yang ada digudang Mulang Maya dan Gudang Bulog Sementara (GBS) di Simpang Propau milik Bulog Sub Divisi Regional (Subdivre) Lampung Utara (Lampura) dikabarkan raib alias tak jelas keberadaannya. Isu raibnya puluhan ton beras jatah masyarakat miskin itu mulai kencang berhembus sejak sepekan terakhir.

Bahkan menurut desas - desus yang beredar, biaya penggantian atas hilangnya puluhan ton beras itu telah dibebankan kepada tiga orang tiga pegawai Bulog Subdivre Lampura seperti Kepala Gudang Lubis Rp. 120 juta, Staf Gudang Mulangmaya, Narto sebesar Rp. 70 juta dan staf GBS Simpang Propau, Junaidi dikenakan Rp. 70 juta.

Salah seorang pegawai yang namanya enggan dikorankan menyebutkan bahwa dirinya pernah diperiksa oleh Tim Pemeriksa Internal Bulog Divre Lampung Bandarlampung seminggu yang lalu terkait hilangnya beras digudang Bulog. Pemeriksaan itu tidak hanya dilakukan terhadap para pegawai gudang namun juga dilakukan kepada para petinggi Subdivre Lampura. "Soal kapan waktunya, saya lupa tapi sekitar seminggu yang lalu. Pemeriksaan ini terkait hilangnya beras di gudang bulog," jelasnya sembari mewanti-wanti agar namanya tak ditulis.

Anehnya, Kepala Gudang Lubis saat dikonfirmasi terkait kebenaran isu tersebut membantah keras bila pihaknya telah kehilangan 30 ton beras raskin di dua unit gudang Bulog Subdivre Lampura itu. Ia berdalih bahwa puluhan beras tersebut tidaklah hilang namun hanya keliru dalam persoalan administrasi dan hingga kini masih dalam penelusuran tim dari Bandar Lampung. "Ini tidak hilang. Tapi hanya keliru dalam masalah administrasi dan masih dalam proses penelusuran tim dari Bandarlampung. Kita juga sedang menunggu (hasilnya, Red),” kata Lubis saat dikonfirmasi sekitar pukul 14.00 WIB, Selasa lalu.(Feaby)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...