Kotabumi (SL) - Validasi Data
Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) yang dilakukan Panitia Pemutakhiran
Data Pemilih (Pantarlih) Lampung Utara (Lampura) menuai protes. Pasalnya,
stiker sebagai penanda bagi warga yang telah terdata tidak ditempel secara
merata pada rumah warga oleh Pantarlih.
Heri, warga Tanjung Aman,
Kecamatan Kotabumi Selatan misalnya mengaku heran karena Pantarlih tidak
menempelkan stiker pada tempat tinggalnya meski kediamannya telah didatangi dan
dilakukan pendataan oleh Pantarlih. "Rumah saya sudah didata. Tapi, kok
enggak ada stikernya ya?" ujarnya, dikediamannya, Rabu (19/6).
Padahal, katanya, didaerah
seperti Jalan Gotong Royong, daerah Skip, daerah Gang Bangau Lima, Daerah Rejo
Sari, rumah - rumah warganya telah ditempel stiker dari Petugas pendataan itu.
"Apa bedanya kami dengan warga didaerah - daerah itu," ucapnya.
Hal senada juga dilontarkan oleh
Dani Erlanda, warga Perumahan Umum (Perum) Jenganan Sikep, Kelurahan Kelapa
Tujuh, Kecamatan Kotabumi Selatan. "Dua pekan lalu, seluruh warga di Perum
ini sudah didata oleh RT kami. Mereka (RT) menanyakan berapa jumlah anggota
keluarga tiap warga. Tapi, anehnya seluruh rumah warga Perum ini tidak
ditempeli stiker. Stiker itu kan
penanda bahwa rumah - rumah warga sini sudah didata. Tapi rumah kami kok enggak
ditempel stikernya ya?" katanya.
Sementara, Pelaksana Tugas (Plt)
Sekretaris KPU setempat, Firdaus ketika ditemui diruangannya secara tidak
langsung mengakui bahwa penempelan stiker tersebut tidak merata kepada seluruh
rumah warga. Hal ini dikarenakan jumlah stiker yang disediakan kurang memadai
akibat keterbatasan dana yang disediakan oleh KPU pusat. "(Stiker) sudah
dianggarkan di DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) dari KPU pusat dan kita
(hanya) diberi 106 ribu stiker. 106 ribu stiker itu dibagi untuk 23 Kecamatan.
Jadi, masing - masing Kecamatan tidak sama. Dan ini tentu tidak mencukupi,"
jelasnya.
Sementara mengenai proses validasi data Daftar Penduduk Potensial Pemilih (DP4) yang dilakukan oleh Pantarlih, pria paruh baya ini menjelaskan bahwa proses validasi dilapangan telah selesai dilakukan dan sedang diproses menuju Daftar Pemilih Sementara (DPS). "(Sekarang) lagi peng-inputan (memasukan) data dari Pantarlih atau Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDB)," terangnya.
Sementara mengenai proses validasi data Daftar Penduduk Potensial Pemilih (DP4) yang dilakukan oleh Pantarlih, pria paruh baya ini menjelaskan bahwa proses validasi dilapangan telah selesai dilakukan dan sedang diproses menuju Daftar Pemilih Sementara (DPS). "(Sekarang) lagi peng-inputan (memasukan) data dari Pantarlih atau Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDB)," terangnya.
Dalam proses validasi dilapangan,
pihaknya menerjunkan 1.180 petugas. Dimana, jumlah petugas ini disesuaikan
dengan jumlah TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang ada di Lampura yakni 1.180
TPS. "Para PPDB itu bertugas memvalidasi (memeriksa) data DP 4 yang
diterima dari Pemkab. Selain itu, PPDB juga dibekali dengan DPT (Daftar Pemilih
Tetap) Pemilihan Presiden tahun 2009 lalu. DPT itu sebagai data pembanding dari
DP4," tuntas pria yang akrab dengan sebutan pak Haji itu.(Feaby)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar