Sabtu, 01 Juni 2013

DUKUNG ZA, KBNU TUAI KRITIK


Kotabumi (SL) – Keputusan Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (KBNU) Lampung Utara yang mendukung pasangan Zainal – Anshori (ZA) pada Pemilukada Lampura mendatang menuai kritik. Bahkan kini, kritikan tersebut mulai merambah dunia maya.

Pasalnya, sebagai Organisasi Masyarakatat Islam, yang notabene bergerak dibidang dakwah langkah tersebut dianggap kurang bijaksana. Selain itu, langkah tersebut juga dianggap telah melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) NU itu sendiri seperti yang diungkap oleh sejumlah pemilik akun yang tergabung dalam Akun Menuju Perubahan Lampura yang lebih Baik.

Salah satu anggota Grup dengan nama akun Abu Yamin mengaku heran dengan langkah KBNU yang mendukung salah satu calon dalam Pemilukada karena sebagai organisasi islam tidak sepantasnya hal tersebut dilakukan. “Aneh juga organisasi keagamaan (Islam) terlibat dalam dukung mendukung. Termasuk organisasi Politik kali ya?. Semestinya bergerak di bidang da'wah, pendidikan umat dll. Bukan dibidang politik praktis,” tulisnya, Jum’at (31/5)

Dirinya menuding bahwa dukungan yang dimotori oleh K.H. Son Haji beserta sejumlah tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Lampura lainnya tersebut sarat dengan kepentingan pribadi. “NU saya kira masih di khitohnya (pemikiran) semula tapi Tokoh Ulamanya yang ada kepentinganya yang akhirnya merusak citra organisasi,” kata dia lagi dalam grup tersebut

Dalam tulisannya ia juga mempertanyakan apakah dukungan yang diberikan oleh KBNU Lampura kepada pasangan ZA telah resmi mendapat restu dari Pengurus Besar NU (PBNU). “Partai plitik aja kalo mendukung calon harus dapat restu dari DPP (PUSAT). Adakah KBNU LU dapat restu dari PBNU (PUSAT)? jangan jangan Ilegal untuk memecah belah NU LU,” katanya lagi.

Hal senada juga diungkapkan oleh anggota grup lainnya yang bernama, Fidelyta Ajj. Dimana, pemilik akun ini menyebutkan bahwa apa yang dilakukan oleh KBNU Lampura itu merupakan sebuah kesalahan karena telah menyampaikan aspirasi politiknya diluar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). “Secara sadar lahirnya PKB adalah bagian dari cara bijak NU dalam menyalurkan aspirasi politik. Lembaga ormas Islam ini (khusus di Lampura) terjebak dalam politik praktis,” kata dia dalam tulisannya.

Sementara, terkait kritikan para pengguna maya kepada KBNU Lampura tersebut, Ketua DPC PKB Lampura, Tabrani Rajab enggan berkomentar banyak. Namun, secara tersirat, ia menyatakan bahwa apa yang telah dilakukan KBNU tersebut tidak sesuai dengan AD/ART NU. Dimana dalam AD/ART NU disebutkan bahwa NU adalah sebuah lembaga dakwah yang mengajarkan dan meluruskan akidah umat dengan ajaran Ahlus
Sunnah Wal Jamaah yakni meluruskan akidah umat dengan faham Islam.

“Jadi ketika dia (NU) mendukung atau apa. Itu bukan ranah dia. Ranah dia (NU) adalah meluruskan akidah masyarakat dan umat. Jangan melenceng. Sepengetahuan saya, PKB yang dilahirkan oleh NU adalah sebagai salah satu wadah aspirasi politik para ulama,” tegas dia.(Feaby).    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...